Tapi kebiasaan itu sudah mulai saya kurangi, bahkan tinggalkan dengan menggunakan pilihan non-kartu, jika memungkinkan. Untuk transaksi pembayaran, jika ada pilihan menggunakan e-wallet atau QRIS, saya akan pilih opsi itu. Pilihan yang gampang, cepat, dan aman.
Penarikan tunai, saya lebih sering lakukan tetap di mesin ATM, namun menggunakan pilihan transaksi non-tunai.
Beberapa aktivitas transaksi yang saya masih mengandalkan kartu (debit atau kredit) adalah ketika di SPBU. Walaupun, tetap saja ada kemungkinan terjadi potensi keamanan di sini, namun saya merasa masih cenderung cukup aman. Paling tidak masih di mesin EDC yang diakses secara terbatas oleh pihak SPBU.
Pertamina per 1 Desember 2022 kembali melakukan penyesuaian harga — lebih tepatnya kenaikan harga — untuk beberapa produk BBM non subsidi.
Pertamax Turbo naik Rp900/liter dari Rp14.300/liter menjadi Rp15.200/liter
Dexlite naik Rp300/liter dari Rp18.000/liter menjadi Rp18.300/liter .
Pertamina Dex naik Rp250/liter dari Rp18.550/liter. menjadi Rp18.800
Walaupun tidak terpengaruh karena saya menggunakan Pertalite dan Pertamax untuk kendaran saya, tapi tetap saja ini bisa jadi peringatan bahwa pola harga BBM cenderung naik. Oh ya, harga tersebut untuk BBM produksi Pertamina.
Kenapa tidak coba produk dari produsen lain seperti Shell, Vivo atau BP, ya seingin saya mencoba produk lainnya, tapi pilihan untuk kota tempat saya tinggal saya saat ini memang cuma Pertamina.
Hari ini, Badan POM RI merilis daftar 172 sirop obat dari 12 industri farmasi yang aman untuk dikonsumsi. Pengumuman resmi mengenai hal ini dapat dibaca di situs Badan POM.
Minggu lalu, 19 November 2022, saya ikut menikmati gelaran Ngayogjazz 2022. Walaupun acara ini — kalau tidak salah — sudah diadakan sejak 2007, tapi saya bisa dikatakan hanya beberapa kali saja nonton.
Dan, karena tahun 2022 ini akhirnya diselenggarakan lagi, jadi saya memang sudah meniatkan untuk datang.
Awalnya, sempat ragu-ragu, karena saya sempat kena COVID-19 juga. Tapi, syukurlah bisa dikatakan sudah sehat, jadi sore itu ikut menikmati suasana Ngayogjazz.
Saya baru datang sekitar Magrib ke dusun Cibuk Kidul, tempat dilaksanakannya Ngayogjazz tahun ini. Sempat nyasar beberapa kali ketika mencari tempat parkir. Dan, akhirnya dapat tempat parkir yang berjarak sekitar 1,5km dari lokasi. Cara ke lokasi? Ya, jalan kaki, sama seperti kebanyakan pengunung yang jumlahnay mungkin ribuan malam itu.
Kenapa tidak pakai ojek dari warga? Enahlah, malam itu saya sedang ingin menikmati berjalan kaki.
Saya menikmati acara itu dengan berpindah dari panggung ke panggung. Hampir tidak terlalu fokus kepada rundown acara, tentang siapa yang main di panggung apa. Jadi, sedang berkeliling, dan ada penampil, ya saya nikmati saja performanya.
Semua panggung sudah saya singgahi, termasuk panggung yang ada di halaman warga, yang ada kandang sapi tak jauh dari sana.
Itulah istimewanya. Sebuah pesta, dengan kemasan yang… saya suka.
Bagi saya, acara ini bukan hanya soal merayakan sebuah pesta dengan nuansa yang apa adanya, dengan banyak pihak yang berpartisipasi, dan saling mendukung. Semua bersenang-senang.
Justru di acara seperti ini, malah jadi banyak bertemu dengan teman-teman yang sudah lama tidak saya temui. Menikmati jalan di kampung, dengan segala hal yang “apa adanya”.
Tentang suasana, menurut saya Monita Tahalea mendeskripsikan dengan sangat apik melalui tulisan dalam satu posting di akun Instagram-nya.
Masyarakat penikmat seni berjalan-jalan dengan tertib menyerap suasana. Para musisi yang berpotensi dan kreatif berkesenian dengan gembira dan bahagia, seniman-seniman hadir bersilaturahmi. Tidak satupun sejauh pandanganku ada yang membawa aliran viralisme dengan gimmick belaka. Panggung besar dan mapan turut menghidupkan panggung-panggung yang tersembunyi; musik di depan kantor kelurahan, ibu berjualan pop mie, baju-baju daster, wedang, seblak , pengrajin rotan, kolektor VW, sepeda ontel, hingga bapak yang menjual balon sekalipun.
Saat Monita tampil di Panggung Sepat, saya tidak melihatnya langsung di panggung. Hanya sayup terdengar dari tempat berdiri saya yang malam itu sedang melihat Barry Likumahuwa tampil di Panggung Cethul.
Setelah beberapa waktu lalu diumumkan penambahan tiga provinsi baru di Papua yaitu Papua Selatan (Ibukota: Kabupaten Merauke), Papua Tengah (Ibukota: Kabupaten Nabire), dan Papua Pegunungan (Ibukota: Kabupaten Jayawijaya), ternyata jumlah provinsi di Indonesia mengalami penambahan kembali.
Ibukota Provinsi Papua Barat Daya adalah Sorong. Provinsi Papua Barat Daya mencakup enam wilayah yakni Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Tambrauw, dan Kabupaten Mamberamo
BPOM RI merilis daftar obat sirop yang aman untuk dikonsumsi anak dan dewasa. Indikasi aman adalah terkait tidak mengandung senyawa kimia Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbitol, dan/atau Gliserin/Gliserol serta memiliki kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) yang masih di bawah angka ambang batas.
Sampai saat ini, saya memang belum pernah secara spesifik melakukan pengecekan informasi keuangan pribadi saya yang dapat dilihat spesifik melalui dokumen SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan).
Selama ini, pengecekan memang dilakukan oleh bank atau pihak yang memerlukan. Terakhir kali seingat saya saat saya melakukan pengajuan kredit pemilikan rumah. Karena memang dari catatan pribadi memang status kredit (credit scoring) memang ‘harusnya' status lancar.
Supaya tidak bingung, Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), Informasi Debitur (iDeb), credit scoring, atau BI Checking ini sebenarnya istilah yang sama. Jadi ini merupakan informasi/dokumen untuk melihat bagaimana performa status laporan informasi keuangan kita, ketika kita memiliki pinjaman atau tanggung jawab pengembalian atas kredit/pinjaman kita.
Pinjaman ini bisa dari mana saja, mulai dari bank (misal KPR, kartu kredit, atau produk pinjaman lain), dan juga dari lembaga lain termasuk e-wallet dengan fitur paylater-nya.
Untuk melakukannya, sekarang seharusnya lebih mudah karena Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah memiliki aplikasi khusus untuk ini. Namanya iDebku.
Salah satu remote AC merk Gree yang ada dirumah sepertinya secara tidak sengaja berubah pengaturannya pada indikator suhu. Yang biasanya menggunakan satuan Celcius, tiba-tiba berubah menjadi Fahrenheit. Sebagai yang sudah terlalu terbiasa dengan satuan Celcius, tentu ini sedikit merepotkan.
Melakukan penghitungan rumus konversi dari Fahrenheit ke Celcius setiap kali ingin mengatur suhu tentu bukan pilihan yang bijak. Mungkin jadi sedikit lebih cerdas karena jadi belajar matematika, tapi saya memilih tidak.
Untuk mengembalikan ke mode Celcius — dan nanti bisa untuk kembali lagi ke Fahrenheight — caranya cukup mudah:
Pastikan posisi AC dalam keadaan mati
Tekan tombol “Mode” dan “minus” (untuk menurunkan suhu) secara bersamaan.
Meta, perusahaan di belakang produk teknologi seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp memutuskan untuk melepas 11.000 karyawannya. Jumlah ini setara sekitar 13% dari total karyawan. (Sumber: Entrepreneur.com)
Hari ini saya membagikan beberapa perubahan tersulit yang telah kami buat dalam sejarah Meta. Saya telah memutuskan untuk mengurangi ukuran tim kami sekitar 13% dan membiarkan lebih dari 11.000 karyawan berbakat kami pergi. Kami juga mengambil sejumlah langkah tambahan untuk menjadi perusahaan yang lebih ramping dan lebih efisien dengan memotong pengeluaran diskresioner dan memperpanjang pembekuan perekrutan kami hingga Q1.
Saya ingin bertanggung jawab atas keputusan ini dan bagaimana kami sampai di sini. Saya tahu ini sulit bagi semua orang, dan saya sangat menyesal kepada mereka yang terkena dampak.
Hari ini, 11 November 2022, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meresmikan 3 provinsi baru hasil pemekaran Propinsi Papua, yakni Papua Selatan (Ibukota: Kabupaten Merauke), Papua Tengah (Ibukota: Kabupaten Nabire), dan Papua Pegunungan (Ibukota: Kabupaten Jayawijaya).
Peresmian ini juga ditandai dengan pelantikan 3 penjabat gubernur yang sudah ditunjuk Presiden RI Joko Widodo untuk memimpin 3 provinsi baru tersebut. Para penjabat gubernur itu adalah:
Apolo Safanpo untuk Penjabat Gubernur Papua Selatan
Nikolaus Kondomo untuk Penjabat Gubernur Papua Pegunungan,
Ribka Haluk untuk Penjabat Gubernur Papua Tengah.
Dengan pemekaran ini, jadi per 11 November 2022, total jumlah provinsi di Indonesia adalah sebanyak 37 provinsi.
Hal pertama yang saya lakukan ketika mendapati kondisi bahwa saya terpapar COVID-19 adalah mencari obat atau vitamin yang membantu penyembuhan. Walaupun, kondisi sudah vaksinasi lengkap dan booster akan membantu, namun kalau memang ada tambahan obat atau vitamin, kenapa tidak?
Saya hanya pernah membaca pengalaman mereka yang pernah mencoba mendapatkan paket layanan telemedisin dari Kementerian Kesehatan RI. Ada yang bilang lancar, ada yang bilang lambat. Dan, saya putuskan untuk mencoba mendapatkannya.
Berbekal NIK ini, akan ditentukan apakah hasil pemeriksaan sudah ada ada dalam database layanan ini atau belum. Saya masukkan NIK saya, ternyata NIK saya ditemukan, lengkap dengan status bahwa saya masuk dalam kriteria untuk mendapatkan layanan telemedisin.
Sesuai instruksi, saya lakukan konsultasi secara daring melalui aplikasi. Saya pakai aplikasi Halodoc, karena beberapa opsi yang sudah ada, Halodoc memang cukup sering saya gunakan.
Saya suka obrolan ringan seperti ini, apalagi berisi banyak hal yang bisa sangat terkait dengan kehidupan atau perasaan saya. Salah satu edisi podcast dari Thirty Days of Lunch bersama Dedy Vansophi ini sangat menarik untuk disimak.
Tapi, terlepas dari kejadian ini, tetap bersyukur karena kami — yang dewasa — semua sudah mendapatkan vaksinasibooster. Anak kami yang usia 3,5 tahun juga dalam keadaan baik, bahkan masih tetap ceria, napsu makan juga sangat baik, dan tidak rewel. Jadi, anak malah seperti tidak ada gejala sama sekali.
Rilis dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengenai varian Omicron XBB
Gejala yang dialami saya dan istri kurang lebih sama. Tanda-tanda gejala pada varian Omicron XBB berikut beberapa kami rasakan:
Demam atau menggigil
Batuk
Sesak napas atau napas singkat
Badan lemas dan mudah lelah
Nyeri otot dan tubuh
Sakit kepala
Kehilangan indera perasa atau penciuman
Sakit tenggorokan
Pilek atau hidung tersumbat
Mual atau muntah
Diare
Dari gejala tersebut, yang saya dan istri rasakan paling dominan adalah sakit kepala (ini terasa sekali), demam, nyeri otot dan tubuh. Selain itu batuk juga ada sedikit. Indera perasa (lidah) juga terasa menjadi pahit, walaupun tidak sampai kehilangan kemampuan menyium bau atau rasa. Istri ada sakit tenggorokan dan batuk.
Akhirnya, di awal November 2022 ini, saya menjadi salah satu yang pernah terkena COVID-19. Dan, tidak hanya saya sendiri, tapi beserta seluruh penghuni rumah lainnya yaitu istri saya, ART, dan anak saya yang berumur 3,5 tahun.
Kami juga tidak terlalu tahu persis kapan, dimana, atau siapa yang terlebih dahulu terpapar. Tapi, dugaan terkuat memang karena terkait mobilitas, apalagi mobilitas beberapa waktu kemarin memang banyak ke tempat berisiko, yaitu ke dokter dan rumah sakit.
Sebelum Terpapar
Di tengah cuaca yang juga sedang tidak terlalu menyenangkan — hujan dan memang diiringi dengan banyak yang saya kenal juga mengalami gejala batuk/pilek walaupun ringan — aktivitas saya di luar rumah agak tinggi.
Agak bergantian secara rute tapi, beberapa kami sempat ke dokter dan rumah sakit. Ada pernah kami bertiga tanpa ART ke IGD salah satu rumah sakit swasta untuk mengantar anak saya yang demam tinggi. Saat itu, untuk IGD juga sedang penuh.
Puji Tuhan, langsung dapat penanganan. Ini kami ke IGD karena saat itu sedang ramai kasus gagal ginjal akut pada anak. Walaupun kondisi anak saat itu untuk buang air kecil tidak ada masalah sama sekali.
Saat itu, semua masih bisa dikatakan sehat-sehat saja, hanya anak saja yang memang demam.
Kemudian, saya sempat juga antar ART untuk berobat ke dokter umum. Saat itu juga pasien sangat banyak, dan walaupun saya menunggu di luar (area terbuka), sesekali ada di ruang tunggu untuk mengecek saja. Sedangkan ART saya otomatis selalu berada di ruang tunggu, ruang periksa, dan ke ruangan lain yang saat itu memang harus dikunjungi karena prosedur pemeriksaan.
Satu atau dua hari berikutnya, ART saya juga sempat bepergian ke tempat saudaranya. Dan, beberapa hari berikutnya mengeluhkan sakit lagi. Kami pikir karena memang proses pengobatan mungkin masih berlangsung.
Semua berjalan beberapa hari. Istri saya akhirnya ada kena demam juga, yang membedakan adalah ini disertai dengan pusing yang luar biasa, yang tidak pernah dirasakan dalam beberapa tahun terakhir. Jadi, istirahat total. Bisa jadi karena kemarin memang kecapaian dan kondisi badan sedang kurang fit saja.
Tapi, setelah minum obat ringan kondisi cenderung lebih baik. Dan, sampai akhirnya di hari Kamis sekitar jam makan siang, saya mengalami sakit kepala yang sangat berat. Disertai dengan demam. Badan saya saat itu terasa cukup kedinginan.
Jadilah hari Kamis dari siang saya langsung istirahat total setelah makan dan minum. Saat itu, hal paling nyaman adalah tidur dan mengurangi pergerakan. Gejala tambahan yang kemudian juga muncul saat saya istirahat adalah nyeri pada persendian di tangan dan kaki.
Positif
Jumat pagi, kondisi saya sedikit lebih baik, tapi masih sangat tidak nyaman rasanya di badan.
Dua hari sebelumnya, di hari Rabu, saya melakukan tes antigen secara mandiri menggunakan alat tes yang saya beli. Hasilnya, negatif. Jadi saya sedikit lega.
Hari Kamis menjelang siang, sebelum saya mengalami gejala sakit kepala dan demam hebat, saya juga lakukan lagi tes mandiri dengan alat antigen, dan hasilnya negatif. Istri saya melakukan hal yang sama, dan hasilnya juga negatif.
Tapi, hari Jumat pagi saya memutuskan untuk tes antigen di lab. Saya melakukan tes sekitar pukul 12.00 WIB. Dan, akhirnya dari sekian banyak tes antigen yang pernah saya lakukan, saat itu untuk kali pertama saya mendapatkan hasil positif.
Sebenarnya, ini cenderung sudah diperkirakan. Istri saya juga demikian. Karena, alarm tubuh sepertinya kurang bisa bohong. Setelah saya mdenpatkan hasil positif dalam perjalanan pulang dari lab, saya hubungi istri saya.
Sorenya, kami memutuskan untuk melakukan tes antigen ke lab yang sama. Langsung tiga orang. Hasilnya, sesuai yang diperkirakan.
Tiga orang dewasa dan satu anak balita usia 3,5 tahun terkonfirmasi positif COVID-19.
Jadilah, kami akhirnya mengabari beberapa kerabat terdekat, termasuk ke tetangga perumahan, dan juga ke pihak sekolah, untuk kemudian memulai proses isolasi mandiri dan usaha penyembuhan — usaha negatif dari COVID-19.
Dari begitu banyak pilihan bank digital, saya rasa Bank Jago ini layak untuk menjadi pilihan. Saya sudah mencoba beberapa seperti Jenius — yang akhirnya saya tinggalkan — termasuk juga LINE Bank — yang hampir tidak saya gunakan lagi.
Tapi, untuk Bank Jago, setelah saya berikan kesempatan lagi — dulu memang hanya sekadar instal untuk menjawab rasa penasaran saja — dalam beberapa bulan terakhir ini, sepertinya saya akan menggunakannya dalam waktu cukup lama. Selain tentu saja BCAMobile dan OCTO Mobile.