Categories
Umum

Pengalaman Perpanjangan SIM Melalui SIM Corner di Jogjakarta

Akhir Januari ini, saya perlu melakukan perpanjangan masa aktif SIM A milik saya. Saya sempat mencari informasi bagaimana proses perpanjangan SIM di kota ini. Tetapi, informasinya masih agak membingungkan. Sempat juga banyak baca mengenai perpanjangan SIM secara daring. Dan, beberapa teman juga menginformasikan kalau perpanjangan secara daring ini bisa jalan lancar juga. Tapi, opsi ini sepertinya kurang cocok untuk kondisi saya (saat itu).

Perpanjangan SIM secara daring (online)

Beberapa kondisi yang menjadikan proses perpanjangan SIM secara daring ini menjadi pilihan cocok, apabila:

  1. Masa berakhir/kedaluarsa masih cukup lama. Kalau tidak salah, ini bisa dilakukan bahkan tiga bulan sebelum kedaluarsa. Saya lupa tepatnya.
  2. Tetap harus melakukan tes dengan mendatangi dokter/fasilitas kesehatan yang telah ditentukan.
  3. Melakukan proses secara daring melalui Digital Korlantas POLRI yang aplikasi juga sudah tersedia di Play Store untuk Android dan App Store untuk iOS.

Awalnya saya sempat akan menggukan metode ini. Tapi, saya batalkan karena tetap harus melakukan tes kesehatan juga, dan saat itu tinggal 7 (tujuh) hari sebelum masa kedaluarsa SIM saya. Untuk prosesnya, kalau saya baca-baca di , dan juga melalui linimasa , layanan ini bisa menjadi pilihan. Tinggal ikuti saja prosesnya.

Perpanjangan SIM secara luring (offline)

Ada dua pilihan jika akan melakukan perpanjangan SIM dengan cara ini. Pertama, melalui layanan SIM keliling. Kedua, langsung ke Satpas Polresta . Ketiga, datang langsung ke SIM Corner. Pilihan pertama sebenarnya bisa menjadi opsi. Kalau mencari di internet/berita, cukup banyak jadwal SIM keliling ini di Jogjakarta.

Pilihan kedua yaitu langsung ke Satpas Polresta Yogyakarta, sempat pula saya jadikan pilihan. Mengenai antrian, sudah disediakan antrian secara online, jadi ada kepastian. Setelah saya isikan dalam antrian, saya mendapatkan antrian 3 (tiga) hari sebelum tanggal kedaluarsa SIM, dan dapat langsung datang pukul 10.00 pagi ke Satpas Polresta Yogyakarta.

Karena saya belum tentu dapat hadir sesuai jadwal sesuai antrian di Satpas Polresta Yogyakarta, akhirnya saya juga melihat opsi ketiga: datang langsung ke SIM Corner. Setelah mencari informasi:

  1. Pilihan SIM Corner di Jogja City Mall atau SIM Corner di Ramai Mall Malioboro.
  2. Jam buka operasi akan mengikuti jam buka mall, dan kalau kuota sudah terlayani semua, maka layanan selesai. Diperkirakan sekitar jam makan siang harusnya sudah selesai semua. Namun, untuk proses antrian sudah dapat dilaksanakan pagi hari. Tentang pengambilan antrian, saya mendapatkan informasi yang lebih jelas untuk pilihan lokasi yang di Ramai Mall .
Categories
Umum

Clubhouse

Foto oleh Papa Yaw via Pexels

Saya bukan termasuk pengguna awal aplikasi Clubhouse yang di bulan Februari 2021 ini menjadi sangat populer. Paling tidak, di linimasa yang saya gunakan seperti dan , banyak berseliweran konten atau cuitan mengenai .

Dan, baru di pertengahan Februari lalu saya menginstal aplikasi ini. Jadi, karena (saat ini) aplikasi ini hanya tersedia di untuk platform iOS, sedangkan ponsel utama saya justru dengan sistem operasi , jadi saya tidak terlalu sepenasaran itu. Apalagi, saat ini memang masih dalam tahap invite only.

Akhirnya, saya instal Clubhouse di saya. Dan, ternyata saya sudah semacam diundang terlebih dahulu oleh salah seorang pengguna awal Clubhouse. Jadi, begitu saya daftar, saya malah langsung punya akun aktif.

Saya eksplorasi dan akhirnya bergabung dalam beberapa diskusi. Menarik sebelumnya, karena seolah mencari tongkrongan secara virtual — dan hanya saja. Dan, menarik juga. Saya belum ketemu “tongkrongan wajib”, tapi sudah ada beberapa ‘room' yang sepertinya menarik untuk diikuti.

Sudah bergabung? Saya ‘thomasarie' di Clubhouse.

Categories
Umum

EIGER

Di linimasa saya kemarin, tiba-tiba banyak dipenuhi oleh cuitan mengenai kejadian yang melibatkan (PT. Eigerindo Multi Produk Industri) melalui akun @eigeradventure di Twitter dan (awalnya) dengan salah seorang warganet yang membagikan surat keberatan terkait sebuah ulasan yang diunggah di platform .

Ketika saya melihat isi surat keberatan tersebut, saya langsung menuju ke laman video-nya yang berjudul “REVIEW Kacamata EIGER Kerato l Cocok Jadi Kacamata Sepeda” karena penasaran juga. Lalu saya putar videonya, dari awal sampai akhir, tanpa ada bagian yang saya lewatkan. Komentar saya: “Ini video dan kontennya bagus! Ulasan personal, dan secara umum menginformasikan sesuatu yang positif terhadap produk (kacamata) dari EIGER!”

Saya juga sering melakukan ulasan untuk produk, jasa, atau layanan di situs ini. Namun memang jarang yang sifatnya /visual. Dari persepektif kreator (di video tersebut) saya apresiasi sekali karena membuat konten tersebut juga membutuhkan usaha.

Categories
Umum

Linimasa Instagram Lebih Ringkas (dan Lebih Bermanfaat)

Foto oleh Kate Torline di Unsplash

Setelah saya bebersih akun , dengan mengurangi jumlah following, linimasa Instagram dan Instagram Stories menjadi lebih ringkas. Sebenarnya bukan cuma mengurangi, tapi memang jadi ada akun yang malah saya ikuti. Tapi, secara umum saya kurangi. Dan, akun yang saya berhenti ikuti cukup banyak. Berikut yang sudah hampir tidak ada di lnimasa Instagram saya:

  1. Akun selebritas. Hampir tidak lagi akun selebritas yang saya ikuti. Ya, dulu mungkin menarik untuk diikuti, tapi setelah dipikir-pikir, buat apa ya saya ikuti? Walaupun mungkin masih ada, tapi bagi saya mereka itu lebih kepada figur publik, dan saya memang suka dengan kontennya — yang kebanyakan bukan terkait posisi dia sebagai seberitas.
  2. Akun terkait hobi, jualan, dan lebih spesifik akun jualan tanaman. Ketika hype hobi bertanam muncul dan makin teman saya yang hobi bercocok tanam — baik maupun tanaman hias — saya banyak mengikuti akun dengan tema tersebut. Jadi, mungkin linimasa saya sekarang tidak sehijau beberapa bulan kemarin.
  3. Akun layanan daring seperti dan , termasuk akun layanan digital seperti dompet digital, layanan , dan akun yang terkait dengan niaga-el (e-), juga sudah tidak ada dalam linimasa saya. Walaupun, aplikasinya beberapa masih terinstal di ponsel saya.
  4. Akun yang tidak saya kenal. Dulu saya mengikuti balik akun Instagram yang mengikuti akun saya. Tapi, setelah saya secara acak ikuti, ternyata saya heran karena ya… sebenarnya tidak kenal. Bahkan, ada yang saya tidak memiliki “mutual connection”.
  5. Akun terkait dunia penerbangan, akun wisata/perjalanan, atau . Termasuk akun travel/food . Saya sisakan mungkin tidak sampai 10 dalam kategori ini.
  6. Akun yang tidak aktif. Saya lihat daftar akun yang saya ikuti dan menghapus cukup banyak akun yang selama ini hampir tidak pernah saya lihat di linimasa atau Instagram Stories. Tapi, ya bisa saja karena saya tidak masuk dalam “Closed Friend” akun tersebut. Yang soal ini ya tidak apa-apa juga. Kadang sebelumnya saya lihat dulu akunnya sekadar melihat kapan konten terakhir diunggah.

Sepertinya ya sesuai hasil yang ingin dituju: lebih ringkas — dan lebih “ada manfaatnya”. Karena, sebenarnya ada cukup banyak akun yang malah saya ikuti. Dan, kebanyakan adalah terkait dengan pandemi , seperti akun dokter, atau akun yang berisi infomrasi singkat dan tentunya bermanfaat.

Categories
Umum

UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Disahkan Presiden Joko Widodo

Hari ini, 2 November 2020, Presiden Joko Widodo mengesahkan UU Nomor 11 tentang Cipta Kerja yang selama ini sangat menjadi kontroversi. Saya memang belum pernah membaca secara langsung dokumen draft UU tersebut, namun hanya membaca rangkuman atau ringkasan yang bermunculan di media, termasuk lini masa .

Yang pasti, sangat banyak kontroversi. Bahkan, tak cuma soal isinya. Mengenai jumlah halaman dan draft mana yang versi resmi saja sepertinya juga susah untuk disepakati. Yang pasti, untuk versi final ini, UU Cipta Kerja ini tertuang dalam 1.187 halaman.

Lucu.

Beberapa aksi penolakan juga sudah dilakukan. Bahkan, termasuk adanya demonstrasi penolakan yang melibatkan pembakaran halte TransJakarta Sarinah pada awal Oktober 2020 lalu. Hal ini meresponi penetapan RUU ini pada sidang paripurna DPR pada 5 Oktober 2020.

Selain poin-poin yang menjadi esensi dalam UU ini, kejanggalan juga masih banyak ditemukan, termasuk tentang redaksional.

Salah satunya, mengenai ketidakjelasan isi dari Pasal 6, yang menginstruksikan terlaksana sesuai Pasal 5 ayat (1) huruf a; sementara pada Pasal 5 tidak memiliki turunan. “Ini jelas kabur, yang akan membingungkan orang memahami UU. Padahal tidak ada ayat (1) dalam Pasal 5. Jadi bagaimana mungkin bisa dijalankan,” ujarnya kepada Tirto, Selasa (3/11/2020).

Sumber: tirto.id – Daftar Kejanggalan Isi Pasal di UU Cipta Kerja yang Diteken Jokowi

Publikasi, diunggahnya UU tersebut itu pun dilakukan jelang tengah malam melalui resmi , tanpa adanya penjelasan. Juru Bicara Presiden Bidang Hukum, Dini Purwono mengonfirmasi hal ini. “Sudah [ditandatangani dan dinomori],” kata dia kepada reporter Tirto, Selasa (3/11/2020) dini hari.

Sumber: tirto.id – UU Ciptaker yang Diteken Jokowi Ada Kesalahan, YLBHI: Ini Dagelan

Unduh Berkas UU Cipta Kerja

Saya ingin mengunduh salinan berkas UU di situs Jaringan Dokumenasi dan Informasi Hukum Kementerian Sekretariat Negara di alamat https://jdih.setneg.go.id/ tapi selalu gagal. Mungkin nanti akan dicoba lagi.

Categories
Umum

Panen Pertama Sayuran Hidroponik dengan Sistem Wick

Ternyata, keinginan untuk bertanam kembali bulan Juli lalu malah berbelok kepada kegiatan mencoba untuk menanam sayuran secara . Sebenarnya, keinginan ini sudah lama, bahkan di linimasa saya (termata ), banyak teman-teman yang saya kenal juga mulai bertanam secara hidroponik.

Apakah tertarik? Tentu saja, tapi memulainya masih belum ada niatan. Niat makin besar justru ketika saya main ke tempat adik ipar, dan menjumpai langsung bagaiman instalasi hidroponik yang ada di halaman rumah. Jadi, untuk skala rumahan/konsumsi pribadi, hal tersebut sangat menarik.

Kalau adik ipar saya menggunakan sistem DFT, dan karena saya masih sangat pemula — baru tahap mencoba — saya akhirnya mencoba dengan menggunakan sistem Wick. Ini memenuhi kondisi bahwa sistem ini sederhana, dan mungkin bisa dikatakan anti gagal.

Singkatnya, setelah membaca dan melihat , saya beli seluruh peralatan/kebutuhan pemula (starter kit) hidroponik untuk sistem Wick melalui marketplace daring.

Dan, tibalah saat pertama panen sekitar minggu lalu. Karena masih pemula, sayuran yang saya tanam juga masih dari benih yang diberikan ketika beli: kangkung, pokcoy, dan bayam. Yang pertama saya panen adalah kangkung.

Tak butuh waktu lama bagi kangkung untuk langsung masuk dapur, ditumis, dan tersaji di piring.

Dan, ternyata karena ini kegiatan yang menyenangkan, saat ini justru saya mencoba untuk menggunakan sistem selain Wick. Sudah beli seluruh bahan, tinggal secara eksekusi. Dan, acuan saya sederhana: kalau bisa cukup murah, dan buat sendiri.

Ayo bertanam!

Categories
Umum

Berhenti Berlangganan Netflix

Bulan ini, saya memutuskan untuk menghentikan (sementara) layanan setelah sekitar lebih dari satu tahun masa berlangganan saya. Beruntung juga, akses ke Netflix menggunakan koneksi di rumah lancar dan tidak terblokir. Alasannya sebenernya cukup sederhana: saya tidak punya waktu, dan sayang saja harus membayar sesuatu yang jarang sekali saya gunakan.

Dalam periode hampir tiga bulan berada di rumah karena pandemi ini, dalam satu minggu bahkan saya sepertinya tidak pernah mengakses Netflix sama sekali. Saya lebih sering membuka , atau .

Walaupun jarang, tapi akses ke Apple TV+ yang saya aktifkan setelah membeli iPad Pro beberapa bulan lalu ternyata cukup lumayan. Tapi, dasar saya memang jarang menonton juga, jadi akses ke TV+ sebenarnya juga tidak terlalu saya manfaatkan.

Melihat update dari beberapa orang di kanal mengenai atau serial terbaru di Netflix, sepertinya menarik. Tapi, waktu benar-benar hampir tersita banyak untuk aktivitas di rumah yang mungkin lebih penting. Mau nonton malam? Rasanya sudah capek saja.

Jadi, sementara ini, sepertinya Netflix harus berhenti dulu. Mungkin nanti akan berlangganan lagi.

Categories
Umum

Fitur Last Activity di Instagram dan Cara Menonaktifkannya

Saya suka dengan Instagram. Mungkin adalah aplikasi yang paling sering saya gunakan saat ini, termasuk Twitter. Aplikasi lain seperti Path sudah saya tinggalkan cukup lama. Facebook, saya sudah nonaktifkan paling tidak untuk saat ini.

Baru-baru ini, Instagram melalui perbaruan aplikasinya merilis fitur “Last Activity Status”.  Fitur ini kurang lebih seperti , dimana kita bisa melihat kapan terakhir kali seorang dalam kontak terlihat aktif. Bedanya, di Instagram, fitur ini untuk melihat kapan terakhir kali seorang pengguna ‘terlihat' menggunakan/membuka aplikasi Instagram.

Informasi tersebut terlihat melalui fitur Direct Message. Dibawah username, terlihat kapan terakhir kali pengguna tersebut menggunakan Instagram.

inst91359175-19725

Jadi, semua follower akan dapat melihat informasi ini? Tidak. Informasi ini hanya terlihat oleh akun yang kita follow, atau yang sebelumnya telah mengiriman pesan pribadi (direct message).

Tentu saja ini bukan fitur yang diingikan semua orang. Apalagi fitur ini secara default dalam status diaktifkan. Namun, kita bisa menonaktifkan fitur ini jika tidak menginginkannya.

Menonaktifkan fitur ‘Last Activity'

Cara menonaktifkan fitur ini cukup mudah, baik di aplikasi Instagram berbasis atau .

  1. Buka aplikasi Instagram
  2. Masuk ke Profil, kemudian sunting profil
  3. Pada pilihan “Show activity status”, ubah pengaturan menjadi Off (Tidak aktif)

Pengaturan ini akan menonaktifkan fitur ini sepenuhnya, sehingga kita juga tidak bisa melihat status aktivitas pengguna lain juga.

Categories
Umum

Updated: Pertama Kali Mengalami Permasalahan dengan Layanan Telkom IndiHome

Sejak kali pertama saya menggunakan layanan IndiHome, baru kemarin saya mengalami gangguan teknis yang cukup lama. Kadang, memang koneksi terasa lambat, atau terputus. Namun, kasus tersebut hanya terjadi beberapa menit saja (terutama ketika terputus). Jadi, secara keseluruhan sebenarnya layanan ini saya rasakan cukup baik.

Kemarin siang (Kamis, 28 April 2016 sekitar pukul 11.30 WIB), koneksi terputus dan baru malam harinya sekitar pukul 23:00 WIB saya menghubungi layanan konsumen melalui telepon ke 147, dan diinformasikan memang ada gangguan jaringan. Dari pengecekan, katanya memang jaringan bermasalah di area tempat tinggal saya. Sekarang, belum ada kabar. Jadi kalau putus total sudah lebih dari 24 jam, walaupun dari pelaporan baru sekitar 14 jam.

Perbaruan info: 3 Mei 2016 pukul 01.00 WIB

Sebagai perusahaan yang juga hadir di kanal , Telkom memiliki akun di untuk layanan konsumen melalui @TelkomCare. Akhirnya saya juga mencobanya. Namun, itu juga dibarengi dengan saya menghubungi melalui Telkom 147. Berikut update-nya:

28 April 2016 sekitar pukul 23:00 WIB saya menelpon  Telkom 147 dan terima dengan baik. Saya jelaskan kondisi dan masalahnya. Saat itu saya informasikan — berdasarkan pertanyaan dari petugas call center — bahwa modem dalam kondisi baik, seluruh lampu indikator menyala. Saya diberitahu bahwa akan diusahakan untuk melalukan pengecekan jaringan.

29 April 2016 saya gunakan kanal Twitter @TelkomCare melalui Direct Message. Informasi yang saya terima bahwa kasus saya dalam penanganan dan saya diminta untuk menunggu perbaikan.

30 April 2016 sekitar pukul 10:00 WIB saya hubungi kembali Telkom 147 untuk menanyakan perkembangan kasus gangguan. Petugas menanyakan hal yang sama tentang modem saya. Saya sampaikan bahwa semua menyala baik. Namun, petugas menyampaikan kalau dari sisi pemantauan disana, modem saya tidak terdeteksi. Saya juga follow-up melalui Twitter, dan mendapatkan informasi yang sama: dalam penanganan.

Categories
Umum

Perubahan/Penambahan Daya Listrik PLN Secara Online

Rumah milik orang tua yang dulu pertama kali dibangun, lalu dikontrakkan, dan masih dalam tahap akhir renovasi membutuhkan penambahan daya . Selama ini, listrik yang terpasang hanya memiliki daya sebesar 450 VA. Karena keperluan penggunaan listrik yang bertambah, saya putuskan untuk melakukan penambahan daya.

Selama ini, terkait dengan saya hampir hanya melakukan transaksi untuk pembayaran listrik. Proses inipun saya lakukan dengan memanfaatkan layanan pembayaran melalui banking. Dari beberapa informasi melalui media, PLN sepertinya terus berbenah. Misalnya, banyak hal yang dapat dilakukan secara online, daripada harus datang secara fisik ke kantor PLN.

Akhirnya, pada Selasa, 3 November 2015, saya coba lakukan permohonan penambahan daya melalui situs PLN. Memang saat ini prosesnya belum selesai, namun untuk tahap awal, paling tidak prosesnya berjalan dengan cukup lancar.

Pengajuan Permohonan

Di situs PLN, ada beberapa fitur layanan online seperti pengecekan tagihan listri, pemasangan baru, perubahan daya, dan penyambungan sementara.

  • Saya pilih menu layanan Perubahan Daya/Migrasi
  • Kemudian, saya lakukan pencarian terlebih dahulu dengan memasukkan informasi ID Pelanggan dan dilanjutkan dengan mengisi identitas.
Halaman formulir perubahan daya
Halaman formulir perubahan daya
  • Pada bagian “Tarif/Daya Baru” saya memasukkan informasi penambahan menjadi 1.300 VA. Sebagai informasi, untuk daya sebesar 450 VA dan 900 VA hanya dapat diproses langsung melalui loket dengan persyaratan tambahan. Dalam situs, muncul notifikasi peringatan ketika memilih salah satu pilihan daya tersebut yaitu “Mohon maaf, Sambungan 450 VA dan 900 VA hanya dilayani di kantor (loket) PLN dengan membawa surat keterangan tidak mampu dari kepala Desa/Lurah”
  • Proses yang saya ajukan sekaligus untuk melakukan migrasi dari metode listrik pasca bayar menjadi prabayar. Dalam formulir tersebut, saya sekaligus mengisikan untuk Token Perdana sebesar 20.000.
Categories
Umum

Ulasan Windows Phone 8 dan Aplikasi pada Ponsel Lumia

Tulisan ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya tentang ponsel Lumia 535. Sebelum saya menuliskan artikel tersebut, saya sudah mencoba menggunakan ponsel (beserta dengan sistem operasi Phone) walaupun belum dalam frekuensi sehari-hari. Selanjutnya, dalam waktu sekitar satu minggu terakhir, saya mencoba untuk menggunakannya dalam keseharian saya. Jadi, saya ingin mencoba ‘memberi kesempatan' kepada ponsel (atau sistem operasi Windows Phone) ini untuk menjawab kebutuhan saya.

lma19735091275091725

Artinya, saya mencoba melakukan aktivitas rutin saya — yang biasanya saya lakukan di ponsel Android, dan — di ponsel Lumia. Walaupun secara spesifik saya menggunakan Lumia 535 dalam tulisan ini, namun secara keseluruhan — koreksi jika saya salah — saya rasa saya bisa saja mendapatkan pengalaman yang sama ketika menggunakan jenis ponsel dari seri keluaran lain, sepanjang ponsel tersebut menggunakan sistem operasi Windows Phone.

Tulisan berikut berdasarkan versi Sistem Operasi Windows Phone 8.10.14226.359, versi Firmware 02055.00000.14511.22002.

Layar (yang mungkin terlalu) sensitif

Baik ketika saya menggunakan iPhone atau ponsel OPPO R819, saya tidak mengalami terlalu banyak perbedaan tentang sensitifitas layar. Gesture yang saya lakukan dapat berjalan dengan baik dan hampir tidak mengalami perbedaan berarti. Namun, ketika saya menggunakan ponsel Lumia, saya sering mengalami bahwa layar terlalu sensitif. Ketika saya swipe/scroll, saya sering mengalami bahwa gesture terbaca sebagai ‘tap'. Saya sebenarnya ingin scroll, namun sering kali malah membuka aplikasi. Dan, ini seringkali terjadi.

Email/surel (surat elektronik), Kalender, dan Kontak

wp_ss_20141125_0003

Secara prinsip, surel dapat dipergunakan dengan cukup baik, dalam pengertian bahwa seluruh surel saya baca melalui ponsel. Saya mencoba untuk menambahkan beberapa akun surel seperti , Yahoo Mail, Outlook, dan email kantor, semua dapat berjalan dengan baik.

Untuk kalender, saya menggunakan Google Calendar sebagai layanan utama untuk mengatur kalender/agenda. Dan, untuk kontak, saya menjadikan layanan (melalui Gmail) untuk pengelolaan kontak. Seluruh kontak saya dapat saya impor tanpa masalah.

Untuk kalender dan surel, saya harus berneogisasi dengan diri saya sendiri terutama pada bagaimana keseluruhan experience. Kalau fokusnya adalah bahwa informasi bisa saya dapatkan melalui ponsel Lumia, hal ini sudah terjawab.

Namun, bagaimana terkait dengan tampilan, pengalaman pengguna dan antar muka? Ini memang preferensi yang sangat personal. Tapi, saya harus bilang bahwa saya tidak terlalu menikmati untuk bekerja dengan surel dan kalender di ponsel Lumia saya.

Aplikasi Bertukar Pesan (Messaging)

Untuk bertukar pesan pendek, saya sudah hampir tidak pernah menggunakan SMS. Aplikasi utama yang sering saya pakai — diantara begitu banyak pilihan aplikasi chatting — adalah WhatsApp dan Telegram. Untunglah kedua aplikasi tersebut tersedia untuk Windows Phone.

Aplikasi WhatsApp di Microsoft Lumia (Windows Phone)
Aplikasi di Microsoft Lumia (Windows Phone)

(Tautan: WhatsApp untuk Windows Phone, Telegram untuk Windows Phone).

WhatsApp dan secara prinsip dapat berjalan dengan cukup baik secara performa. Dan, penting bagi saya karena kedua aplikasi tersebut dikembangkan resmi oleh penyedia layanan. Kadang, saya juga menggunakan Skype dan juga Blackberry Messenger. Saya tidak menggunakan Google Hangouts di Windows Phone, karena aplikasi resmi tidak bisa saya temukan. Dan,saya memang agak jarang menggunakannya — karena tidak banyak rekan dalam kontak saya yang menggunakannya secara aktif (dibandingkan dengan yang ada di WhatsApp atau Telegram).

Papan Ketik yang terlalu besar

Ini memang masalah selera, namun, menurut saya papan ketik (keyboard) yang dimiliki oleh ponsel Lumia ini memakan terlalu banyak area layar. Dan, secara pribadi saya sendiri kurang nyaman dengan kondisi ini.

Dukungan/pilihan aplikasi

Ponsel saat ini banyak sekali digunakan untuk kebutuhan yang bermacam-macam. Saya sendiri selain untuk keperluan pekerjaan, juga memanfaatkan ponsel untuk berinteraksi (melalui aplikasi bertukar pesan), ataupun menggunakan layanan media sosial untuk berbagi informasi, gambar, dan aktivitas lainnya.

Saya memiliki harapan untuk dapat tetap menggunakan aplikasi sehari-hari yang saya pakai walaupun saya berpindah ponsel (dengan sistem operasi berbeda). Hampir semua yang saya lakukan di iPhone dapat saya lakukan di Android — dan juga sebaliknya — walaupun dengan tampilan antar muka yang sedikit berbeda. Namun, secara umum saya mendapatkan pengalaman yang hampir sama.

Hal ini yang tidak bisa saya dapatkan melalui Windows Phone di ponsel Lumia saya. Kalaupun ada aplikasi sejenis, baik yang dikembangkan oleh penyedia layanan atau oleh pengembang lain, tetap saja secara keseluruhan saya kurang menikmati tampilan, disain, dan pengalaman aplikasi yang ditawarkan.

Di akhir tahun 2014, VentureBeat merilis tentang bagaimana aplikasi yang dikembangkan oleh masing-masing sistem operasi untuk perangkat bergerak. Dalam hal ini bagaimana aplikasi yang dibuat oleh (iOS), Google (Android), dan Microsoft (Windows Phone) dan ketersediaannya di masing-masing pasar aplikasi.

Aplikasi Google, Apple, and Microsoft di sistem operasi bergerakDari grafik diatas, Microsoft memang cukup banyak menyediakan aplikasi buatannya untuk tersedia di sistem operasi lain. Tentu saja, di Windows Phone Store, Microsoft menjadi rajanya.  Bahkan, di Apple , Microsoft justru memiliki aplikasi yang lebih banyak dibandingkan kompetitornya.

Namun, ini tidak sebaliknya. Secara aplikasi memang Microsoft memiliki jumlah yang banyak. Tapi, Apple dan Google sepertinya justru tidak tertarik untuk mendistribusikan aplikasi mereka (atau membuatnya tersedia) untuk Windows Phone.

Apple sendiri justru di Apple App Store hanya memiliki sedikit aplikasi. Tapi, sistem operasi, distribusi/penjualan ponsel menjadi magnet sendiri bagi para pengembang aplikasi atau perusahaan untuk membuat aplikasi tersedia disana.

Penutup

Setelah mencoba dalam penggunaan sehari-hari, serta menyesuaikan dengan kondisi sehari-hari bagaimana saya memanfaatkan sebuah ponsel, saya merasa bahwa untuk saat ini ponsel Lumia — dalam hal ini Microsoft Lumia 535 — kurang cocok untuk saya. Secara hardware, Microsoft Lumia 535 ini menurut saya cukup baik, namun terkait dengan aplikasi pendukung, banyak kebutuhan yang belum terjawab — bagi saya untuk penggunaan sehari-hari.

Catatan: Jika harus memilih salah satu aplikasi yang paling bagus (dan karena hanya tersedia di Windows Phone), saya tetap merasa MixRadio adalah aplikasi terbaik.

Categories
Umum

Ulasan: Pengalaman makan di Michigo, restoran Korea di Jogjakarta

Setelah sebelumnya saya sempat mampir ke Michigo bulan November lalu, saya penasaran ingin mencoba untuk datang sebagai konsumen biasa. Ya, niat hati memang ingin merasakan pengalaman makan disana. Apakah konsep (digital) self- ini memudahkan, atau malah menyulitkan? Akhirnya saya coba saja di tempat yang sama, yaitu di Ambarrukmo Plaza, . Oh ya, tulisan ini adalah pengalaman pribadi saya, dan tidak ada pembicaraan apapun dengan pihak Michigo terkait kedatangan saya kesana saat itu.

Saya datang sekitar jam makan siang. Sedikit ramai, walaupun tidak seluruh kursi terisi. Perasaan saya sih antrian cukup lama. Dari tiga perangkat yang ada untuk pemesanan, semua memang terpakai. Entah karena pengunjung memesan menu yang banyak, atau karena sebab yang lain. Akhirnya saya coba tunggu saja.

Antrian Michigo, Ambarrukmo Plaza

Akhirnya, datang juga giliran saya untuk pesan. Ini adalah kali pertama saya menggunakan piranti digital berupa dengan aplikasi pemesanan disana. Kebetulan keseharian saya juga sudah menggunakan iPad. Tidak terlalu sulit. Saya sendiri hanya secara cepat saja melihat menu-menu yang ditawarkan, bukan untuk mengeksplorasi yang ditawarkan (atau bahkan melihat aplikasi itu sendiri).

Memesan menu makanan di Michigo

Setelah memilih beberapa menu, langsung terlihat berapa jumlah yang harus saya bayarkan. Saya pindah ke kasir untuk melakukan pembayaran. Kalau menurut saya, semua proses ini cukup mudah. Setelah membayar, saya mendapatkan sebuah pager, yang nantinya akan digunakan untuk memberitahukan kalau pesanan saya siap.

Categories
Umum

Klarifikasi dan diskusi dengan pihak BCA seputar blokir Internet Banking

Malam ini, saya berkesempatan untuk berdiskusi dengan pihak perwakilan seputar permasalahan saya seputar Banking BCA yang saya alami kemarin (Baca: Permasalahan akun Internet Banking BCA diblokir karena antivirus?). Walaupun sebenarnya permasalahan saya tersebut bisa dikatakan sudah selesai (Baca: Tindak lanjut permasalahan Internet Banking BCA yang terblokir dan beberapa catatan lain).

Namun, dari obrolan saya mendapatkan beberapa informasi yang ingin saya bagikan dan semoga bermanfaat jika mengalami permasalahan serupa. Atau, mungkin sebagai informasi awal jika permasalahan seperti yang saya alami muncul dikemudian hari.

Diskusi dengan pihak BCA

Sekitar pukul 17:51 WIB (22 Desember 2012) saya mendapatkan telpon dari pihak Halo BCA yang bermaksud menanyakan beberapa hal/keluhan yang saya sampaikan melalui . Dalam pembicaraan singkat tersebut, saya sampaikan juga bahwa permasalahan yang saya alami sudah selesai, dan saya sudah dapat mengakses akun Internet Banking BCA saya tanpa masalah.

Categories
Umum

Alasan mengapa saya ingin punya iPhone 5

5. Ya, saya ingin memilikinya.

iPhone bukanlah produk pertama kali dari yang saya miliki. Produk pertama yang saya beli adalah sebuah pada Agustus 2010 lalu. Kecintaan saya pada produk Apple mulai muncul ketika saya menggunakannya sehari-hari. Saya merasa bahwa produktivitas saya semakin bertambah, beban di pundak juga semakin ringan karena MacBook lebih ringan daripada komputer jinjing saya sebelumnya.

Tahun berikutnya, saya membeli sebuah (16 GB) di bulan Agustus 2011. Saya merasa bahwa ini keputusan yang tepat. Saya suka bagaimana produk tersebut didisain, dan tentu saja fitur-fitur yang ditawarkan. Saya suka produk yang bagus yang bisa menunjang kebutuhan saya sehari-hari, baik pekerjaan, maupun aktivitas sehari-hari. Setahun kemudian, New (64 GB) menemani saya dalam keseharian.

Di bulan 14 Desember 2012, ini iPhone generasi terbaru (iPhone 5) hadir di . Dan, saya menginginkannya. Memang benar ada alasan untuk tidak membelinya. Misalnya harga yang terlalu mahal, fitur yang sebenarnya banyak dimiliki oleh ponsel lain, dan masih banyak lagi. Tapi, tentu saja ada alasan untuk membelinya, dan alasan tersebut bisa sangat subyektif. Ini alasan saya mengapa saya menginginkan sebuah iPhone 5.

Disain: Dimensi Baru

iPhone 5

Dari tampilan salah satu perbedaan mencolok adalah dari sisi ukuran yang lebih tinggi. Pertama kali saya mengikuti informasi peluncuran produk iPhone 5 ini, saya merasa penasaran. Lebih tinggi, tetapi tidak lebih lebar. Saya merasakan iPhone 4 yang saya miliki sudah memiliki ukuran yang pas dalam genggaman saya. Walaupun kadang karena saya merasa bahwa jika layar lebih tinggi, harusnya tidak menjadi masalah. Jari saya memang mungkin tergolong agak panjang. Paling tidak sampai dengan saat ini, saya bisa menjangkau semua bagian layar ketika saya memegang iPhone 4 saya dengan satu tangan. Saya sudah mencoba beberapa ponsel pintar dengan ukuran layar lebih tinggi, kadang tidak terlalu mudah untuk bekerja dengan satu tangan.

Categories
Umum

Jalan-jalan dan Nonton Bareng Transformers 3 di Hong Kong Bersama simPATI

Minggu lalu, tanggal 7-10 Juli 2011, saya berkesempatan untuk ikut jalan-jalan ke Hong Kong dalam rangkaian acara nonton bareng Transformers 3: Dark of the Moon. Acara ini diadakan oleh simPATI dengan mengajak beberapa narablog, jurnalis, pemenang kuis, termasuk juga beberapa pengguna . Tulisan ini adalah tulisan pertama, dan saya akan coba sampaikan secara garis besar cerita perjalanan saya ke .

Dan, walaupun perjalanan disponsori oleh simPATI, saya akan coba tulisan dengan subyektif menurut apa yang saya temui selama disana. :)

5934373156_248cdd6f35_b

Perjalanan ke Hong Kong

Perjalanan ke Hong Kong dimulai dari Soekarno-Hatta, , tepatnya dari Terminal 2E. Saya sudah kenal dengan beberapa orang yang ikut dalam rombongan, tapi lebih banyak yang belum kenal. Jadi kesempatan ini juga sekaligus menambah kenalan baru. Setelah mendapatkan informasi singkat tentang keberangkatan, akhirnya rombongan bergerak menuju ke ruang tunggu bandara.