Categories
Umum

Yordanka

Tahun 2016 ini adalah tahun ke-4 saya ikut sedikit berkontribusi dalam sebuah program shared adoption yang dilakukan oleh Borneo Orangutan Survival Foundation. Kontribusi saya terakhir bersama Cinta sudah selesai di bulan Januari 2016 ini. Dan, dengan senang hati ingin berkontribusi lagi. Sebenarnya, awal tahun ini sudah ingin juga melanjutkan kontribusi, namun belum tahu dengan siapa. Kemarin (25 Januari 2016), ketika sedang berada di Jakarta saya mendapatkan informasi tentang salah satu orangutan yang ikut dalam program adopsi ini.

BOSF_yordanka-1-1707129047124

Namanya Yordanka (atau biasa dipanggil juga “Yoyo”), yang di akhir Januari 2016 ini akan merayakan ulang tahun yang ketiga. Ah, waktu yang tepat!

Hari ini akhirnya saya putuskan untuk bersama Yordanka sampai 6 (enam) bulan kedepan. Ketika bersama dengan Miko, kebetulan dulu dalam masa Natal. Bersama orangutan yang bernama Cinta, kalau tidak salah menjelang Lebaran. Kalau bersama dengan Ruthie, alasan karena waktu melihat fotonya langsung jatuh cinta pada tatapan matanya. Haha!

Kalau dari infomrasi, Yordanka ini akan berulang tahun yang ke-3 di tanggal 31 Januari 2016 nanti. Jadi, anggap saja ini kado buat dia. :)

Categories
Umum

Cinta

Pertengahan bulan Juli 2015 lalu, setelah libur Lebaran, saya memutuskan melakukan (kembali) hal sederhana untuk sedikit berkontribusi dalam program adopsi orangutan. Kali pertama saya mengikutnya dulu setelah Natal, dengan berbagi adopsi seekor orangutan bernama Miko.

Cinta

“Cinta”. Itulah nama orangutan yang ikut saya adopsi bersama sampai dengan awal tahun 2016 nanti, setelah terakhir kemarin saya Ruthie.

Categories
Umum

Miko (lagi)

Dulu, ketika saya tahu ada program adopsi bersama (shared adoption) dari BOSF (the Borneo Orangutan Survival Foundation), saya memutuskan untuk ikut berpartisipasi dengan ikut sedikit berkontribusi untuk Miko di tahun 2011. Dan, ini fotonya saat itu (berdasarkan informasi dari situsnya.

Miko

Setelah itu, pilihan saya jatuh ke Ruthie di bulan Maret 2013. Dan, ini foto Ruthie.

Ruthie

Dan, di akhir April 2015 ini, saya mendapatkan informasi lanjutan tentang Miko. Dan, ini foto terbarunya.

Categories
Umum

Perkenalkan: Ruthie

Di tahun 2011 yang lalu, saya memutuskan untuk ikut program shared adoption orangutan melaluiĀ BOSF (the Borneo Orangutan Survival Foundation). Saat itu, saya memberikan kado kecil — saya sebenarnya lebih suka untuk menyebut kontribusi ini sebagai “kado” kepada salah satu orangutan yang bernama Miko. Saat itu, kado kecil saya untuk periode satu tahun.

Tak ada harapan untuk mendapatkan balasan apapun. Yang pasti, lebih sekadar ingin ikut berpartisipasi untuk sesuatu hal yang bertujuan baik. Itu saja.

Miko

Akhir tahun 2012 yang lalu, kado saya untuk Miko habis. Saya sudah sempat berjanji kepada diri saya untuk meneruskan kembali. Bisa untuk Miko lagi, atau orangutan yang lain. Awalnya, saya berpikir untuk melanjutkan kado ini pada akhir Januari lalu, hitung-hitung sebagai hadiah ulang tahun saya untuk salah satu dari sekian banyak orangutan.

Dan, saya melupakan momen tersebut. Ada beberapa kesibukan yang membuat saya lupa agenda kecil saya tersebut. Karena tiba-tiba teringat di bulan Maret 2013 ini, saya putuskan untuk melakukannya kembali.

Ruthie

Dan, saya jatuh hati kepada tatapan mata salah satu orangutan yang bernama Ruthie. Dari informasi seputar profil Ruthie yang saya dapatkan, berikut sedikit latar belakang:

Because Ruthie is so aggresive she’s missing out on the best medicine there is… a little laughter. Poor Ruthie, she looks too tough to admit it, but all she needs is a little love. She can’t go back to school and get a chance of being release into the wild like this.

Ruthie doesn’t only bite other orangutans, she also harms herself, but she can hardly be blamed for this. After her mother was killed, Ruthie was ill-treated as a pet, which left her physically and mentally scarred.

Oh ya, apakah saya pernah melihat langsung Miko atau Ruthie? Belum. Walaupun keinginan itu ada. Tapi, saya lebih melihatnya kalaupun tidak bisa melihat langsung itu pasti dengan alasan yang sangat kuat. Orangutan memang lebih baik berada di tangan yang tepat (dokter, perawat, atau pelatih), dan kontak dengan manusia lebih diminimalkan.

Saya kadang kepikir ingin sekadar foto bareng. Hahaha! Walaupun foto hanya dengan latar belakang salah satu orangutan tersebut. Tapi, daripada hal tersebut malah mengganggu — membawa efek yang kurang baik — lebih baik saya “meninggalkannya” untuk berada ditangan yang lebih tepat.

Semoga kado kecil ini bisa bermanfaat — walaupun memang kebutuhan perawatan orangutan ini sangat besar.