Perkenalkan: Ruthie

Di tahun 2011 yang lalu, saya memutuskan untuk ikut program shared adoption orangutan melalui BOSF (the Borneo Orangutan Survival Foundation). Saat itu, saya memberikan kado kecil — saya sebenarnya lebih suka untuk menyebut kontribusi ini sebagai “kado” kepada salah satu orangutan yang bernama Miko. Saat itu, kado kecil saya untuk periode satu tahun.

Tak ada harapan untuk mendapatkan balasan apapun. Yang pasti, lebih sekadar ingin ikut berpartisipasi untuk sesuatu hal yang bertujuan baik. Itu saja.

Miko

Akhir tahun 2012 yang lalu, kado saya untuk Miko habis. Saya sudah sempat berjanji kepada diri saya untuk meneruskan kembali. Bisa untuk Miko lagi, atau orangutan yang lain. Awalnya, saya berpikir untuk melanjutkan kado ini pada akhir Januari lalu, hitung-hitung sebagai hadiah ulang tahun saya untuk salah satu dari sekian banyak orangutan.

Dan, saya melupakan momen tersebut. Ada beberapa kesibukan yang membuat saya lupa agenda kecil saya tersebut. Karena tiba-tiba teringat di bulan Maret 2013 ini, saya putuskan untuk melakukannya kembali.

Ruthie

Dan, saya jatuh hati kepada tatapan mata salah satu orangutan yang bernama Ruthie. Dari informasi seputar profil Ruthie yang saya dapatkan, berikut sedikit latar belakang:

Because Ruthie is so aggresive she’s missing out on the best medicine there is… a little laughter. Poor Ruthie, she looks too tough to admit it, but all she needs is a little love. She can’t go back to school and get a chance of being release into the wild like this.

Ruthie doesn’t only bite other orangutans, she also harms herself, but she can hardly be blamed for this. After her mother was killed, Ruthie was ill-treated as a pet, which left her physically and mentally scarred.

Oh ya, apakah saya pernah melihat langsung Miko atau Ruthie? Belum. Walaupun keinginan itu ada. Tapi, saya lebih melihatnya kalaupun tidak bisa melihat langsung itu pasti dengan alasan yang sangat kuat. Orangutan memang lebih baik berada di tangan yang tepat (dokter, perawat, atau pelatih), dan kontak dengan manusia lebih diminimalkan.

Saya kadang kepikir ingin sekadar foto bareng. Hahaha! Walaupun foto hanya dengan latar belakang salah satu orangutan tersebut. Tapi, daripada hal tersebut malah mengganggu — membawa efek yang kurang baik — lebih baik saya “meninggalkannya” untuk berada ditangan yang lebih tepat.

Semoga kado kecil ini bisa bermanfaat — walaupun memang kebutuhan perawatan orangutan ini sangat besar.