Categories
Umum

Antisipasi Kebobolan Rekening Bank Melalui Kartu ATM

Sudah cukup lama saya mengurangi benar transaksi menggunakan kartu ATM. Dulu, kebanyakan aktivitas menggunakan kartu ATM untuk dua keperluan utama:

  1. Penarikan tunai (kadang di ATM atau di gerai minimarket seperti Indomaret atau Alfamart)
  2. Pembayaran melalui mesin EDC

Salah satu yang menjadi pertimbangan saya adalah adanya modus kejahatan

Photo by Liliana Drew

Tapi kebiasaan itu sudah mulai saya kurangi, bahkan tinggalkan dengan menggunakan pilihan non-kartu, jika memungkinkan. Untuk transaksi pembayaran, jika ada pilihan menggunakan e-wallet atau QRIS, saya akan pilih opsi itu. Pilihan yang gampang, cepat, dan aman.

Penarikan tunai, saya lebih sering lakukan tetap di mesin ATM, namun menggunakan pilihan transaksi non-tunai.

Beberapa aktivitas transaksi yang saya masih mengandalkan kartu (debit atau kredit) adalah ketika di SPBU. Walaupun, tetap saja ada kemungkinan terjadi potensi keamanan di sini, namun saya merasa masih cenderung cukup aman. Paling tidak masih di mesin EDC yang diakses secara terbatas oleh pihak SPBU.

Categories
Umum

Saldo Maksimal Mandiri e-money

Setelah sekian lama, akhirnya saya melakukan pengisian kartu mandiri e-money yang saya miliki untuk pembayaran tol perjalanan saya ke Jakarta. Pengisian saya lakuan di Indomaret, karena saat akan melakukannya di Alfamart tidak bisa — bahkan saat itu kalau tidak salah infonya karena di Alfamart sudah tidak bisa lagi. Ketika mengisi nominal Rp1.000.000,- ternyata transaksi beberapa kali gagal. Informasinya, katanya saldo maksimal adalah Rp1.000.000,- — sedangkan saat itu di kartu saya memang masih ada sekitar Rp200.000,-. Tapi, di situs mandiri e-money, saldo maksimal yang bisa tersimpan adalah Rp2.000.000,-

Categories
Umum

Belanja Melalui Alfacart dari Alfamidi

Setelah mencoba belanja melalui layanan antar KlikIndomaret beberapa kali berjalan dengan baik, saya sekalian mencoba layanan sejenis. Kali ini, Alfacart dari Alfamart. Selain dengan Alfamart, produk-produk dari Alfacart ini juga berasal dari Alfamidi.

Kebetulan, gerai Alfamart dan Alfamidi juga tidak jauh dari tempat tinggal saya. Jadi, ada lagi alasan untuk mencobanya.

Belanja dan Pengantaran

Walaupun tidak membandingkan secara detil, tapi ketersediaan produk di Alfacart ini serasa lebih lengkap. Tentu saja, kalau gerai Indomaret dibandingkan dengan Alfamidi, tentu Alfamidi — karena selayaknya supermarket — memiliki produk yang lebi lengkap.

Saya juga berbelanja melalui aplikasi Alfacart untuk Android.

Tidak ada yang begitu istimewa, seluruh fungsi untuk mendapatkan pengalaman belanja juga tersedia. Kalau di KlikIndomaret pilihan pembayaran saya menggunakan transfer melalui BCA Virtual Account, di Alfacart ada pilihan pembayaran menggunakan GoPay. Kalau belanja langsung di Alfamidi, GoPay selalu menjadi pilihan pembayaran. Mudah, cepat, dan non tunai.

Saya tidak tahu apakah ada faktor tertentu yang memengaruhi kecepatan pengiriman. Dalam pengalaman saya pemesanan di hari Minggu, pukul 13:15 WIB pesanan sampai ke rumah sekitar pukul 15:30 WIB. Menurut saya, ini tidak mengecewakan sama sekali. Apalagi memang tidak terlalu terburu-buru.

Saya dibebaskan dari biaya pengiriman untuk transaksi sebesar Rp128.000,- setelah dipotong diskon.

Not bad at all…

Categories
Umum

Belajar Matematika dengan Cara Belanja di Salah Satu Gerai Alfamart

Saya cukup beruntung karena tempat kerja saya, berada dalam lokasi yang cukup strategis. Salah satunya adalah karena berada di sekitar toko/gerai mini market. Sehingga, untuk membeli beberapa barang atau kebutuhan pribadi jadi lebih mudah.

alfamart-1927401247124

Gerai Alfamart dan Indomaret berada tidak jauh satu sama lain, cuma karena memang secara jarak Alfamart lebih dekat, dan juga sering saya lalui, jadi saya memang lebih sering belanja di sana.

Mungkin cukup banyak mengalami salah satu pengalaman belanja dengan melibatkan uang kembalian yang kadang tidak diterima secara utuh. Tak jarang, pihak kasir “menawarkan” apakah kembalian bisa disumbangkan. Ada yang meminta secara halus, ada pula yang kadang malah tanpa bilang apapun langsung saja tidak mengembalikan. Ya, memang beberapa tidak mempermasalahkan uang kembalian Rp 100,-, atau bahkan Rp 200,-. Saya salah satu yang lebih sering tidak mempermasalahkan. Kalaupun itu diambil untuk kepentingan pribadipun, saya lebih mikir itu urusan dia. Yang salah adalah dia, yang dosa adalah dia.

Hari ini, saya belanja di salah satu gerai Alfamart tempat biasa saya beli. Kasir yang melayani saya kebetulan (seingat saya) adalah pegawai baru. Mungkin saja bukan pegawai baru, cuma saya hampir tidak pernah lihat saja. Cuma, saya rasa untuk urusan berhitung, pegawai sudah mendapatkan pelatihan. Ya, paling tidak berhitung dengan cukup baik.

Jadi, saya membeli dua bungkus rokok dengan total belanjaan Rp 31.200. Saya membayar dengan menggunakan satu lembar pecahan Rp. 100.000,-. Berapakah kembalian yang harus saya terima? Kalau hitungan saya tidak salah kembalian yang harus saya terima adalah Rp. 68.800,-

Kasir menanyakan apakah saya punya uang Rp. 200,-. Perkiraan saya, ini untuk mempermudah supaya kasir dapat memberikan kembalian sebesar Rp 69.000,-

Tapi, saya kebetulan tidak punya uang Rp 200,-, tapi ada kalau koin pecahan Rp 500,-.  Tak lama kemudian, kasir tersebut meminta apakah saya ada uang Rp 1.000,- (dan saya turuti, walaupun saya sudah agak heran atas permintaan ini). Saya jawab ada. Jadi saya berikan uang sebesar Rp 1.000,- tersebut. Dan, setelah selesai berhitung, saya mendapatkan uang kembalian sebesar Rp 69.000,- dengan perincian: 1 lembar uang Rp 50.000,-, 1 lembar uang Rp 10.000,- 1 lembar uang Rp 5.000,- dan 2 lembar uang pecahan Rp 2.000,-

Selamat berhitung!

Catatan: Saya tidak mendapatkan struk belanjaan. Karena saat itu mungkin masih pagi (sekitar jam 08.30. Jadi, kasir mungkin belum siap. Karena saya lihat pembali sebelum saya juga (kalau tidak salah) tidak mendapatkan juga struk pembayarannya. Tulisan ini saya tulis sebagai cerita pengalaman berbelanja. Secara umum saya senang berbelanja di tempat tersebut, cuma kali ini pengalaman belanja tidak begitu menyenangkan. Itu saja. Semoga lain kali kasirnya lebih teliti dalam berhitung.