Uji Coba Rencana Lalu Lintas Kawasan Malioboro Juni 2019

Karena lokasi tempat tinggal dan mobilitas yang agak jauh dari Malioboro, jadi sangat jarang saya melintasi Jalan Malioboro. Bahkan, belum tentu sekali dalam sebulan saya melewati Malioboro. Pun harus menuju lokasi yang melewati Malioboro, saya memilih rute alternatif yang biasanya cenderung lancar.

Beberapa minggu lalu sempat melewati Malioboro dan wajah Malioboro memang sudah banyak berubah. Area pejalan kaki lebih bersahabat. Jalanan yang lebih bersih. Kalau soal macet kendaraan rasa rasa masih sulit dihindari, karena memang ini kawasan wisata. Dan, semua jenis kendaraan bisa masuk kawasan ini. Sebut saja kendaraan roda dua, becak, andong, becak bermotor, bis Trans Jogja, dan juga sepeda. Belum lagi mobil pribadi.

Malioboro jelas punya daya tarik sendiri dan masih menjadi magnet bagi wisatawan domestik maupun internasional. Termasuk bagi warga Jogja atau sekitarnya.

Terhadap rencana untuk mengurangi “beban” Malioboro dengan melakukan pembatasan kendaraan yang melintas, ada rencana untuk ujicoba arus lalu lintas pada pertengahan Juni 2019.

Kalau saya pribadi sih cenderung lebih setuju kalau Malioboro ini menjadi salah satu jalan yang bebas kendaraan bermotor. Atau, paling tidak hanya transportasi tidak bermotor saja yang bisa lewat.