Tentang Saya dan Kopi

Ngomong-ngomong tentang kopi, saya memang cukup suka minum kopi. Tapi, jangan tanya soal jenis-jenis kopi dan bagaimana racikan kopi yang paling enak. Kalau kopi cocok dilidah, ya itulah kopi yang enak (bagi saya). Minum kopi lebih sering saya lakukan dirumah dengan membuat sendiri, dibandingkan dengan sambil nongkrong atau ke tempat minum kopi. Alasan pertama, tentu saja lebih ekonomis. Alasan yang lainnya juga karena memang tidak terlalu suka minum kopi diluar. Apalagi jika cuma sendirian. Kalau misal karena ada acara/agenda tertentu, ya mari… :D

Nescafe
Nescafe

Dulu, saya suka dengan Nescafe Classic. Bahkan, sepertinya saya lebih sering beli kemasan sachet dibandingkan dengan kemasan yang lebih besar. Bagi saya, kemasan sachet sudah sesuai dengan takaran. Selain itu, ini kemasan sekali habis. Pernah sih coba beli kemasan yang lebih besar — tapi yang kemasan isi ulang. Hasilnya, karena memang menyimpannya kurang rapi, malah dibuang sebelum habis.

Kalau sekarang, saya kadang minum kopi Kapal Api. Gara-garanya sih sewaktu nyari kemasan Nescafe Classic tapi warung dekat rumah tidak ada. Cukup menjadi selingan juga diantara waktu bersama Nescafe. Oh ya, sampai sekarang bagi saya Nescafe yang paling enak ya yang Classic, bukan yang dengan campuran atau modifikasi ini itu. Coffeemix? Atau kopi dengan rasa dan aroma macam-macam? Ah, kalau misal ada Nescafe yang Classic, saya akan pilih yang Classic.

Kalau banyak yang bilang bahwa minum kopi itu memang untuk membuat kita terjaga dari mengantuk, kok saya tidak begitu terpengaruh ya? Mau minum kopi  Nescafe atau Kapal Api, tetap saja yang namanya ngantuk ya bisa saja menyerang. Ketika saya minum kopi, kalau misal ada cemilan (ya, dan rokok) mungkin ini lebih dahsyat cemilan dan rokok daripada kopi itu sendiri. Oh ya, ada satu hal yang membuat saya malah tidak ngantuk: kerjaan dan deadline! Atau, keasikan browsing dan baca-baca ini itu di internet. Ini efek lebih dahsyat daripada kopi. Pernah saya diberi kopi oleh teman saya yang katanya kopi mahal, enak, bikin melek. Mencoba membuat, enak juga ternyata. Membuat tidak ngantuk? Ah, enggak juga. Malah justru sebaliknya saya lebih cepat ngantuk ketika mencoba kopi itu. Wahahaha! Kacau!

Yuk mari, minum kopi dulu…

Catatan: ini merupakan pendapat/pengalaman pribadi, bukan karena ada permintaan penulisan di blog ini dari pihak-pihak yang disebut dalam tulisan. Dan, (ini info tidak penting sih…) saya beli Nescafe-nya pakai duit sendiri, tidak disponsori siapa-siapa.


Comments

6 responses to “Tentang Saya dan Kopi”

  1. Saya ndak terlalu suka ngopi. Tapi kalau ngopi, ya pilihan saya nescaffe classic ini, kalau campuran paling mentok ya coffemix

    1. Wah, hampir sama. Coffemix saya juga masih OK-lah.. asal jangan ditambah gula terlalu banyak Sukur-sukur malah tanpa gula. Dengan gula rasanya jadi aneh malahan. Atau, karena komposisi aslinya sudah pas? Ah, ini selera ya… :D

  2. berarti belum peminum kopi sejati.
    soalnya masih sering ganti-ganti kopi (merk dan jenis)

    1. Huehuehe… belum jadi peminum sejati memang. Tapi misal ada yang mau ngasih kopi yang sesuai dengan lidah dan selera saya dan siap ngasih stok penuh.. saya gak akan ganti deh.. hihihihih

  3. kalau saya, baru sekarang2 nih kecanduan kopi, sehari bisa 1-2 gelas, tapi selera saya ya selera rakyat. kopi2 biasa saja, tidak jauh dari kapal api, nescafe atau malah kopi ABC. sama seperti mas Thomas, saya tidak suka ngopi diluar, lagian saya tipe orang rumahan, hehe… pernah saya minum kopi tempat ngopi sambil hotspotan, tapi kok lidah saya tidak cocok ya sama kopi2 begitu? jujur menurut saya tidak enak, ah dasar seleranya memang kopi murah sih kalo saya mah… hehe…

  4. Nescafe Classic mantap, apalagi yang sachet, tanpa gula, cukup dicangkir kecil.