Tarif Bus DAMRI Malioboro-Pantai Parangtritis, Malioboro-Pantai Baron, dan YIA-Pantai Baron (Oktober 2020)

Walaupun masih dalam masa pandemi COVID-19, Perusahaan umum Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI) membuka beberapa rute baru di Yogyakarta, untuk menjangkau beberapa tempat wisata — khususnya pantai — dan termasuk Yogyakarta International Airport (YIA).

Bupati Bantul Suharsono saat meresmikan DAMRI Palbapang-YIA di Terminal Palbapang, Kamis (17/9/2020) (Sumber foto: Jumali/Harian Jogja)

Hal tersebut untuk mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam masa pandemi COVID-19.

Khusus untuk tujuan pantai, memang ini masih menjadi tantangan tersendiri, karena angkutan umum publik yang selama ini memang bisa dikatakan cukup minim. Layanan seperti Grab atau Gojek mungkin masih menjadi opsi yang lebih menarik walaupun secara biaya juga tidak tergolong murah. Tapi, itu opsi yang mungkin terbaik.

Opsi lain, tentu saja dengan menggunakan kendaraan pribadi, termasuk bagi wisatawan yang datang ke Jogja, bisa saja dengan menyewa sepeda motor.

Tarif dan Rute

Berikut daftar rute dan tarif DAMRI yang bisa dijadikan rujukan. Rute ini mulai beroperasi pada 15 Oktober 2020.

Malioboro – Pantai Parangtritis (via Terminal Palbapang)

Untuk rute Malioboro menuju Pantai Parangtritis, tarif yang diberlakukan adalah Rp15.000. Rute/trayek ini — di awal — hanya akan dilayani oleh dua unit armada DAMRI dengan titik awal di Hotel Limaran pada pukul 06.00 – 17.00 WIB.

Rute yang dilalui: Malioboro – Jalan Parangtritis – Simpang empat Manding – ke barat melewati Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul – Simpang empat Gose – ke selatan Terminal Palbapang – ke timur masuk Simpang empat Bakulan – ke selatan sampai Terminal Parangtritis.

Rute jarak jauh titik di DIY dan Jawa Tengah

Armada yang digunakan diklaim merupakan armada DAMRI yang baik dan tergolong baru (buatan tahun 2017 dan 2019) dengan kapasitas penumpang maksimal 45 orang. Namun, karena kondisi COVID-19 dan adanya protokol kesehatan yang harus dilaksanakan, kapasitasnya hanya 50% saja untuk tiap armada.