Categories
Umum

Paket Masa Aktif Telkomsel

Photo by Pixabay from Pexels

Selain nomor utama dari XL Axiata yang sudah menemani saya lebih dari 20 tahun, saya memiliki memiliki nomor dari provider lain yaitu Telkomsel. Nomor Telkomsel ini, walaupun jarang saya gunakan, tapi sudah digunakan untuk pembuatan akun, atau terhubung dengan beberapa layanan.

Jadi, memastikan bahwa nomor ini selalu dalam masa aktif menjadi penting. Pengisian pulsa secara berkala memang masih saya lakukan, karena belum berpindah ke paska bayar. Ini termasuk apabila kadang harus terhubung ke internet, dan nomor XL saya bermasalah — walaupun sangat jarang — Telkomsel bisa menjadi alternatif.

Karena memastikan nomor Telkomsel tetap aktif ini jadi lebih penting, akhirnya saya memutuskan untuk membeli layanan tambahan paket masa aktif yang ditawarkan Telkomsel.

Dengan Rp30.000,- saya sudah bisa mendapatkan tambahan masa aktif selama 90 hari. Ada juga sebenarnya paket lain mulai dari Rp2.000 untuk masa aktif 5 hari. Tapi, paket tertinggi yang ditawarkan sepertinya lebih cocok untuk kebutuhan saat ini.

Aktivasi Paket Masa Aktif Telkomsel juga mudah, melalui UMB (USSD Menu Browser) langsung *500*05# atau *888#. Atau,bisa juga melalui aplikasi My Telkomsel.

Categories
Umum

Kendala Teknis Bekerja dari Rumah

Walaupun menjadi keinginan banyak orang, namun bekerja dari rumah tak lepas dari kendala. Baik itu kendala yang bisa diantisipasi karena kita memiliki kontrol, tapi ada juga kendala yang muncul karena faktor di luar kita. Puji Tuhan, saya saat ini dapat bekerja dari rumah, sebuah berkat tersendiri, apalagi ditambah dalam kondisi sulit COVID-19 ini.

Ada yang sifatnya teknis, tapi ada pula yang non-teknis, terutama gangguan yang muncul karena… kita ada di rumah. Teorinya, ini tentang bagaimana kita mengelola distractions. Atau, ini tentang bagaimana kita fokus bekerja. Nyatanya, memang tidak selalu semudah teori yang ada.

Kendala atau gangguan non-teknis, tentu ada, bahkan banyak. Tapi setelah tujuh bulan lebih benar-benar ada di rumah, ada beberapa kendala utama: mati listrik dan koneksi internet.

Mati Listrik

Saya tidak tahu berapa frekuensi mati listrik dalam satu bulan untuk dikatakan “sering” atau “jarang”. Tapi, dalam satu bulan, mungkin ada beberapa kali waktu. Saya tidak hitung persisnya, tapi mungkin sekitar 2-3 kali dalam satu bulan.

Kebanyakan memang karena kegiatan perawatan, instalasi, atau kegiatan lain yang sudah terjadwal. Bukan karena misalnya daya di rumah tidak mencukupi. Biasanya, kalau lagi kena giliran mati listrik, mati listrik berlangsung sekitar 2 (dua) jam. Dan, biasanya juga berlangsung di jam kerja. Selama ini di area saya antara jam 10.00-13.00 WIB.

Agak sedikit berbeda jika mati listrik di luar jadwal. Karena sepertinya sudah masuk musim penghujan, kadang tiba-tiba saja mati listrik. Pernah terakhir kali kalau tidak salah hampir 4 (empat) jam. Duh!

Saya sih yakinnya cuma kalau ada masalah pasti akan disegerakan untuk diperbaiki oleh PLN. Beruntung juga di kompleks perumahan saya, cukup sering warga langsung kontak PLN dan mengabarkan ke grup perumahan kalau sudah dilaporkan.

Baca juga: Pengalaman Merasakan Layanan yang Baik dari Aduan Pelanggan PLN

Koneksi Internet

Kendala yang berikutnya adalah gangguan koneksi internet. Walaupun bisa dikatakan gangguan ini sangat jarang terjadi untuk koneksi internet di rumah yang saya pakai, tapi karena lagi-lagi tetap butuh listrik, kalau listrik mati, otomatis koneksi internet juga terganggu.

Ada opsi untuk tethering menggunakan koneksi dari ponsel. Masalahnya, ketika listrik mati, koneksi internet dari ponsel juga terganggu, susah sekali — koneksi sangat tidak stabil — untuk mendapatkan koneksi dari provider XL maupun Telkomsel yang saya gunakan.


Berbeda dalam kondisi biasanya yang saya dengan mudah mencari tempat untuk bekerja misal di warung kopi, kali ini saya memilih mengandalkan koneksi yang ada. Kalau sampai listrik mati cukup lama, dan laptop yang saya gunakan juga sudah saatnya harus istirahat dulu, ya apa boleh buat, harus mengandalan ponsel atau piranti lainnya.

Categories
Umum

Menonton Film Disney+ Hotstar di TV Melalui Chromecast

Ketika di bulan Agustus 2020 lalu, Telkomsel menawarkan promosi tarif spesial untuk layanan Disney+ Hotstar, saya memutuskan untuk menggunakan promosi tersebut. Walaupun, saya tidak terlalu memiliki ekspektasi terlalu tinggi akan bagaimana nantinya.

Rp30.000 untuk menikmati layanan ini selama 3 (tiga) bulan sampai Desember 2020 sepertinya tak ada salahnya dicoba. Apalagi, karena sudah tidak berlangganan Netflix, saya mengandalkan YouTube untuk sekadar menonton hiburan.

Dan, 5 September 2020 yang lalu kali pertama saya mengeksplorasi layanan ini melalui aplikasi Android. Saya coba juga instal aplikasi ini di iPad.

Nonton di Chromecast

Walaupun sudah sekitar 4 tahun lalu Chromecast ini saya beli, tapi sampai sekarang bisa dikatakan tidak ada masalah. YouTube dan (dulunya) Netflix juga bisa dinikmati dengan mudah di TV melalui Chromecast.

Tapi, tidak untuk Disney+ Hotstar ini. Saya tidak menemukan tombol secara langsung untuk meng-cast seperti YouTube atau Netflix. Agak kurang maksimal saja mungkin pengalaman menonton kalau hanya dapat dinikmati di perangkat bergerak seperti ponsel atau tablet.

Padahal, ketika awalnya saya login di iPad saya, dan saya “terdeteksi” di India, saya sempat melihat gambar ikon untuk “cast” ke Chromecast seperti yang biasa saya lihat di YouTube atau Netflix, seperti terlihat dalam gambar di bawah (pojok kanan atas).

Karena melalui ponsel dan tablet juga gagal, saya coba mengggunakan Google Chrome melalui alamat https://www.hotstar.com/id. Google Chrome sendiri sudah memiliki fungsi untuk “cast” melalui Chromecast. Tapi, ini sedikit berbeda karena dengan cara ini, sebenarnya kita me-mirror sebuah tab di peramban Google Chrome.

Tapi, cara ini cukup berhasil, walaupun bukan yang paling nyaman. Caranya cukup mudah:

  1. Buka situs Disney+ Hotstar melalui peramban Google Chome
  2. Dari menu opsi di Google Chrome, pilih Cast
  3. Pilih ke piranti mana yang ingin dituju untuk menampilkan konten dalam tab peramban.
Categories
Umum

Telkomsel untuk Koneksi Internet

Setelah berpindah dari layanan pascabayar XL Prioritas ke layanan prabayar yang sedikit ribet, saya masih menggunakan layanan paket data internet dari XL. Saya merasakan memang kualitas jaringan internet prabayar XL tidak sebagus yang pascabayar, namun masih dalam kondisi yang bisa saya terima.

Yang menjadi pertimbangan selanjutnya adalah paket data internet XL mana yang harus saya gunakan. Ada beberapa pilihan, dan saya perlu sedikit waktu mengeksplorasi karena macam-macam paketnya. Dan, kebanyakan adalah paket dengan konsep ‘kuota malam’. Jadi, sepertinya kuota internet besar, namun waktu penggunaannya yang membedakan. Saya tidak begitu nyaman dengan konsep kuota malam ini.

Setelah satu bulan, saya akhirnya mencoba menggunakan layanan internet dari Telkomsel yang prabayar. Karena kebetulan selain XL, saya juga memiliki nomor Telkomsel untuk cadangan. Sekitar satu bulan saya sudah menggukan, dan saya cukup puas dengan kualitas jaringan Telkomsel ini. Dan, paket kuota internet keluarga 20 GB menjadi pilihan yang sepertinya paling sesuai untuk saat ini.

Categories
Umum

Pengalaman Berpindah dari XL Prioritas (Pascabayar) ke XL Prabayar. Sedikit ribet!

Sekitar pertengahan November lalu, akhirnya saya memigrasikan dua nomor XL Prioritas saya ke nomor prabayar. Alasannya, pertama saya sudah tidak terikat harus pascabayar karena paket yang saya pakai tersebut awalnya karena saya membeli ponsel dengan cara bundling. Sedangkan sekarang sudah lunas.

Kedua, karena saya merasakan paket yang saya pakai terlalu besar kuotanya. Salah satu nomor yang dipakai istri saya pemakaian data internet mungkin sebulan tidak sampai 2 GB. Padahal, paket XL Prioritas yang dipakai adalah Prio Platinum (kuota 30 GB). Saya sendiri terakhir masih menggunakan paket Prio Gold dan memang tidak ada keluhan mengenai layanan.

Dari pascabayar ke prabayar tanpa pengembalian dana? Mudah!

Nomor istri saya kebetulan tidak memiliki dana cadangan sebagai batas kredit. Jadi, prosesnya cukup sederhana. Permintaan untuk berpindah ke prabayar langsung diproses. Kartu SIM juga tidak perlu diganti. Yang penting, seluruh tagihan dibayar lunas saja.

Untuk tagihan, saya langsung bayar ditempat dengan menggunakan kartu debit. Jumlah total tagihannya? Dua bulan paket Prioritas Platinum.

Dari pascabayar ke prabayar dengan pengembalian dana? Sedikit ribet!

Saya mengira proses untuk nomor saya juga mudah dan bisa saat itu diselesaikan. Ternyata tidak. Selain bahwa tagihan harus lunas, ternyata kalau ada sisa saldo atau batas kredit yang perlu dikembalikan, saya harus membawa buku tabungan. Ya, membawa buku tabungan.

Sekali lagi: membawa buku tabungan karena dana saldo/batas kredit XL Prioritas akan ditransfer melalui rekening bank!

Agak menyebalkan dan merepotkan sebenarnya. Jadi, urusan ini jadi tertunda. Saya harus kembali lagi lain hari, dengan membawa buku tabungan sesuai dengan nomor rekening yang ingin saya gunakan untuk pengembalian dana.

Kalau awalnya semua tunai atau transfer, kenapa pengembalian dana harus melalui transfer bank dengan membawa buku tabungan? Kenapa nomor rekening — yang nama pemilik rekening bisa dicocokkan dengan nama di Kartu Tanda Penduduk — saja tidak cukup?

Intinya, aturan mengenai pengembalian dana ke rekening tabungan dengan menyertakan salinan buku tabungan tidak bisa ditawar. Tidak menyenangkan!

Jadilah saya pulang, dan menunda proses migrasi nomor saya. Ya, karena kalau pulang ke rumah hanya untuk mengambil buku tabungan terlalu membuang waktu.

Di lain kesempatan, akhirnya saya kembali untuk menyelesaikan urusan ini. Saya sudah terlalu malas untuk berbasa-basi. Saya hanya ingin urusan saya selesai. Setelah tiba giliran saya, saya langsung sampaikan lagi maksud kedatangan saya secara cepat, dan saya sodorkan buku tabungan saya. Karena saya juga tidak ada kepastian bagian mana yang akan di fotokopi, jadi bagian yang menunjukkan mutasi transaksi saya steples. Kan tidak ada jaminan juga bahwa hanya bagian depan yang ada nomor rekeningnya yang akan dilihat. Apalagi proses fotokopi juga tidak dilakukan di depan saya.

Dana tidak langsung masuk ke rekening saat itu juga. Saya lupa, kalau tidak salah bisa sampai sekitar empat belas hari kerja. Informasi ini saya iyakan saja.

Proses selesai. Dan sama saja, saya tidak perlu melakukan penggantian kartu SIM. Jadi tidak ada biaya lainnya. Kalau ada yang bilang bahwa kualitas jaringan XL Prioritas lebih baik dari yang prabayar, mungkin ada benarnya. Saya mengalami sedikit perbedaan kecepatan. Tapi, mungkin ini hanya perasaan saya saja. Yang pasti kecepatan masih bisa saya terima.

Kalau nanti ingin pindah ke paskabayar, ya tinggal pindah lagi. Atau, ganti ke paket prabayar dari Telkomsel karena saya kebetulan juga punya nomor Telkomsel.

Categories
Umum

Akhirnya, Bisa Juga Punya Akun Jenius BTPN

Sejak gagal melakukan aktivasi akun Jenius beberapa bulan lalu, akhirnya saya memiliki sebuah akun Jenius di akhir Juli 2019 lalu. Namun, prosesnya agak sedikit berbeda. Ada beberapa hal yang dengan cukup santai saya ikuti prosesnya. Toh memang saya tidak terburu-buru, dan seluruh kebutuhan transaksi/perbankan masih bisa terpenuhi dengan akun yang ada.

Registrasi dengan nomor/akun lain

Setelah gagal aktivasi dan registrasi kedaluarsa, seingat saya, saya tidak bisa mendaftar dengan nomor ponsel dan surel yang sama. Namun, karena saya memiliki nomor ponsel lain — dan tentu saja surel lain — akhirnya saya coba daftar kembali.

Kalau pendaftaran saya yang pertama menggunakan nomor XL dengan surel dari Gmail, pendaftaran kedua saya menggunakan nomor Telkomsel dengan surel Yahoo. Dan, pendafaran kedua ini gagal.

Saya tidak pernah mendapatkan konfirmasi di surel. Saya lupa tepatnya urutan bagaimana, tapi saya tidak bisa login ke aplikasi. Padahal saat itu saya memutuskan untuk daftar kembali karena beberapa rekan kantor punya pengalaman yang mudah dalam mendaftar. Apalagi, verifikasi dilakukan melalui video call saja.

Karena gagal lagi, jadi saya putuskan tidak memroses apapun.

Telepon dari Jenius BTPN

Pada suatu siang, saya mendapatkan telepon dari nomor yang mengaku dari BTPN, dan ingin menanyakan beberapa hal mengenai Jenius. Pertanyaan cukup standar, dan saya sampaikan saja kondisi sebagai masukan bahwa saya gagal membuka akun Jenius. Bahkan dua kali.

Dari telepon tersebut, saya mendapatkan beberapa poin informasi:

  1. Saya bisa daftar kembali, setelah akun saya di-reset. Mungkin maksudnya akuns aya dihapus dari sistem, sehingga nomor ponsel dan surel dapat digunakan kembali.
  2. Untuk me-reset akun bisa dilakukan di beberapa tempat di Jogjakarta. Saat itu diinformasikan kalau bisa dilakukan di Jogja City Mall, Hartono Mall, dan Ambarrukmo Plaza.

Saya suka dengan follow-up semacam ini. Dari beberapa opsi tempat, saya akhirnya memutuskan untuk mengurus ke Jogja City Mall, karena hampir tiap akhir pekan saya ada keperluan di sana.

Reset Akun Jenius BTPN di Jogja City Mall

Singkatnya: tidak berhasil sepenuhnya.

Ketika saya menyampaikan (dengan cukup detil) kronologis yang saya alami, saya akhirnya diminta data oleh salah seorang agent yang ada disana. Mereka sepertinya paham kondisi saya dan tahu apa yang harus dilakukan. Mereka mengirimkan beberapa data registrasi saya ke pihak yang mungkin mengurusi perihal reset akun.

Saya tunggu beberapa menit, mungkin ada sekitar 10-15 menit. Sambil saya amati kalau saat itu ada beberapa orang yang menanyakan mengenai Jenius ini, dan sepertinya ada yang langsung dibantu untuk pembuatan akun. Setelah menunggu, saya diinfokan kalau reset akun tidak berhasil (di sana), dan disarankan(?) untuk melakukannya di tempat lain yaitu yang adi Hartono Mall. Saya tidak memperpanjang alasan kenapa tidak bisa, ya karena memang tidak bisa. Apalagi saat itu saya sebenarnya juga sudah cukup terburu-buru untuk pulang.

Reset dan Pembuatan Akun Jenius BTPN di Hartono Mall

Beberapa minggu setelah kegagalan proses di Jogja City Mall, saya sempat ada keperluan untuk ke Hartono Mall. Saat itu sekitar pukul 20.40 malam. Saya coba dengan tanpa ekspektasi yang muluk-muluk. Saya jelaskan minta dibantu untuk reset akun supaya bisa mendaftar ulang lagi, itupun kalau bisa.

Dengan proses yang sama, saya diminta informasi akun yang saya gunakan untuk mendaftar (sebelumnya), dan ditawari untuk dibantu pembuatan akun. Saya mengiyakan, toh memang itu keperluan saya. Saya ikuti proses standar pembuatan akun, dan proses cukup cepat karena memang semua dilakukan secara digital.

Terkait kartu, karena saat itu sudah cukup malam (sekitar jam 21.00) jadi kartu tidak bisa langsung jadi. Kalau tidak salah kartu sebenarnya bisa langsung jadi, tapi karena petugas yang mengurusi kartu ini sudah tidak ada — kalau tidak salah infonya begini — jadi nanti kartu akan dikirim melalui pos. Namun, secara prinsip akun sudah aktif, dan saya login ke akun saya melalui aplikasi Android tanpa masalah.

Categories
Umum

Ketika Layanan Bank CIMB Melalui Call Center Cukup Merepotkan

Di bulan Februari 2019 ini, saya ada keperluan terkait dengan transaksi kartu kredit CIMB saya. Jadi, saya ingin mengubah transaksi kartu kredit yang sebelumnya dengan cicilan menjadi pembayaran tagihan penuh. Sebenarnya, awalnya memang sudah tagihan penuh, tapi karena salah perhitungan setelah mengubahnya menjadi cicilan, saya putuskan untuk kembali bayar dengan tagihan penuh.

Intinya: bunga cicilan kartu kredit (dalam hal ini dalam hitungan saya di Bank CIMB) yang diubah dari transaksi penuh itu bunganya tinggi! Jauh lebih tinggi daripada membayar biaya konversi. Mungkin ada yang memilih kondisi ini karena beberapa alasan, tapi hal ini bukan menjadi opsi untuk saya saat itu. Walaupun, di Bank CIMB proses mengubah tagihan penuh menjadi cicilan menang sangat mudah, karena bisa dilakukan melalui situs CIMB CLICK.

Pengalaman ini berbeda ketika dulu saya melakukan perubahan transaksi cicilan kartu kredit menjadi tagihan penuh menggunakan kartu kredit BNI.

Saya hubungi melalui Call Center CIMB di 14041 karena setelah tanya melalui fitur chat di website, saya diarahkan untuk ke Call Center. Saya sering kali berada dalam antrian. Bahkan, saking lamanya saya menunggu, saya kadang batalkan saja dan coba lagi. Ternyata sama saja. Ketika menyambung, telepon terputus karena saya kehabisan pulsa.

Categories
Umum

Alternatif Koneksi Internet Selain Biznet dan IndiHome

Salah satu yang perlu saya persiapkan dan antisipasi terkait dengan rencana berpindah lokasi hunian adalah ketersediaan koneksi internet. Ini penting, karena saya dan istri memiliki dependensi cukup besar untuk koneksi internet sebagai salah satu faktor penting untuk bekerja.

Koneksi Provider Telko Tidak Stabil

Sementara, saya mungkin bisa menggunakan koneksi melalui tethering dari ponsel saya. Namun sayang, koneksi yang saya gunakan dari XL Axiata tidak begitu stabil. Di depan rumah, koneksi lumayan, tapi ketika masuk ke dalam rumah, termasuk ke lantai dua, koneksi kadang ada, kadang hilang. Ada sinyal, tapi koneksi data tidak dapat digunakan.

Kalau masuk ke bagian lain yang lebih tertutup dinding, sinyalnya lebih parah lagi. Seingat saya, koneksi Telkomsel yang digunakan oleh istri saya agak mendingan, walaupun kadang susah sinyal juga.

Saya belum coba operator selular lain sebagai opsi. Karena opsi tersebut mungkin akan menjadi opsi sementara saja. Sedangkan saya butuh koneksi yang tidak memakai kuota. Tidak terlalu cepat seperti Biznet yang saya gunakan di rumah yang penting stabil.

Opsi Penyedia Koneksi Internet

Biznet Home Internet belum masuk ke area perumahan kami. IndiHome sempat menjadi opsi, apalagi ketika saya cek secara daring untuk cakupan wilayah, tempat tinggal saya bisa mendapatkan layanan. Terakhir menggunakan koneksi IndiHome untuk rumah adalah sekitar Mei 2017.

Tapi, saya tidak terlalu ingin menggunakan koneksi IndiHome. Di kantor saja, koneksi IndiHome sering kali bermasalah. Cukup cepat, tapi tidak stabil sama sekali. Ketika saya tanyakan ke club house perumahan saya, katanya jaringan fiber optic milik Telkom malah belum tersedia.

Dari yang semula ‘ya sudah kalau tidak ada pilihan selain IndiHome, apa boleh buat’ menjadi ‘terus pilihannya apa?’. Saya coba lagi mencari informasi, katanya untuk koneksi internet di perumahan ada layanan dari Citranet dengan nama layanan Citranet Infinite dengan koneksi fiber optic. Soal harga, tidak jauh beda dengan IndiHome dan Biznet Home. Tidak ada layanan tambahan seperti tv cable, tapi tak apa karena saya juga jarang nonton tv.

Saya sudah sempat tanyakan ke bagian pemasaran untuk pemasangan, dan ternyata beberapa rumah sudah aktif menggunakan layanan ini. Tinggal area saya saja yang perlu dilakukan survey. Kalau memang bisa mendapatkan layanan, sepertinya tak perlu menunggu lama berlangganan setelah proses renovasi kecil rumah selesai.

Categories
Umum

Ulasan Apple iPhone 5

Minggu lalu, saya berkesempatan untuk memiliki iPhone 5. Seminggu terakhir ini, saya mecoba untuk selalu menggunakan iPhone 5 dalam aktivitas sehari-hari, menggantikan iPhone 4 milik saya sebelumnya. Dan, saatnya menuliskan sedikit ulasan mengenai iPhone 5 ini. Oh ya, ulasan ini merupakan pendapat pribadi saya, sebagai salah satu pengguna produk Apple — disamping beberapa produk lain yang saya punya/gunakan akhir-akhir ini (iPhone 4, New iPad, Lumia 800, HTC Desire HD, dan BlackBerry 9860).

iPhone_5_body_5

Boks

Paket penjualan dalam kardus iPhone 5 cukup standar. Dikemas dalam sebuah kardus yang mirip dengan iPhone 4, cuma dengan ukuran yang sedikit lebih besar. Lalu, apa saja isi dalam kardus paket penjualan ini?

  • Sebuah iPhone 5 — yang saya miliki adalah sebuah iPhone 5 berwarna hitam, dengan kapasitas 16GB.
  • Apple EarPods
  • Adaptor dan kabel Lightning to USB.
  • Buku panduan

Kesan yang saya dapatkan ketika memegang iPhone 5 untuk pertama kali adalah bahwa iPhone 5 ini lebih terasa lebih enteng (dibandingkan iPhone 4 yang biasa saya pakai). Walaupun diklaim memiliki berat 20% lebih ringan (sekitar 112 gram), tapi tidak terasa terlalu enteng. Cukup ringan, tapi saya masih mendapatkan kesan yang kokoh dan padat.

Categories
Umum

Cerita Peluncuran iPhone 5 di Indonesia (oleh XL Axiata)

Sepanjang tahun 2012 ini, banyak sekali produsen telepon pintar yang meluncurkan produk barunya, termasuk salah satunya peluncuran iPhone 5.

iPhone5_is_here

Saya menginginkannya, dan mungkin ribuan orang lainnya yang menggunakan produk dari Apple (baik itu MacBook Pro, iPad, iPad Mini, dan iPhone). Seperti kehadiran produk iPhone sebelumnya, penjualan iPhone ini bersama dengan beberapa perusahaan telekomunikasi yang menawarkan banyak pilihan paket.

XL_AntriLikeAKing_flow

Untuk menggaet para calon pengguna, perusahaan telekomunikasi melakukan beberapa bentuk kampanye/promo. Salah satunya adalah XL Axiata yang melakukan promo penjualan iPhone 5 melalui kampanye #AntriLikeAKing.  Sudah diprediksikan bahwa animo untuk mendapatkan iPhone 5 di hari pertama — dan sudah terjadi di banyak negara — kalau antrian pasti ada. Cuma, tidak semua orang suka dengan antri.

#AntriLikeAKing (antrilikeaking.com) yang diselenggarakan oleh XL ini ada di dua tempat di Jakarta yaitu Xplor Senayan City, dan Xplor Central Park. Konsep dari program ini adalah memberikan kemudahan bagi calon pembeli dalam melakukan antrian. Ya, karena antri memang bisa sangat membosankan. Yang paling sederhana adalah adanya “joki” untuk mengantri yang memang disediakan oleh pihak XL. Kedua “joki” inilah yang menggantikan antrian.

Categories
Umum

Melihat Hong Kong

Ketika mengikuti acara Friday Movie Mania yang diadakan oleh simPATI awal bulan Juli ini, terus terang diawal saya tidak tahu banyak tentang Hong Kong. Bahkan, bisa dikatakan saya tidak mencoba mencari tahu tentang Hong Kong sebelum keberangkatan. Ya, paling tidak perjalanan kali ini bisa dikatakan lebih santai — terlepas dari jadwal yang sebenarnya lumayan padat. Saya menganggap lebih santai karena hal-hal terkait dengan perjalanan sudah disiapkan oleh penyelenggara.

Kesan Pertama tentang Hong Kong

Acara nonton bareng Transformers 3 yang menjadi agenda utama diadakan di hari kedua. Agenda lain adalah mengunjungi beberapa tempat yang ada di Hong Kong, dan termasuk acara bebas yang lebih banyak dimanfaatkan untuk berjalan-jalan melihat beberapa tempat disekitar penginatap di daerah Causeway Bay.

Ketika menginjakkan kaki di Hong Kong International Airport, kesan pertama yang saya lihat adalah Hong Kong itu tertib dan bersih. Arsitektur bandara misalnya. Walaupun waktu itu bandara sudah cukup sepi, tapi saya merasakah kesan yang nyaman. Lampu masih menyala dengan cukup terang, tidak terkesan suram.

Saya perokok, dan melihat tanda larangan merokok — termasuk denda larangan merokok sempat membuat nyali ciut juga.

Ya, 5.000 Hong Kong Dollar (sekitar 5,5 juta rupiah) adalah denda maksimum yang akan dihadiahkan untuk pelanggar aturan ini. Saya tidak mencari info lebih lanjut tentang ini. Pokoknya, jangan merokok sembarangan. Dan, satu hal yang lebih penting: saya tidak berkeinginan untuk mencobai mekanisme membayar denda. :D

Categories
Umum

Jalan-jalan dan Nonton Bareng Transformers 3 di Hong Kong Bersama simPATI

Minggu lalu, tanggal 7-10 Juli 2011, saya berkesempatan untuk ikut jalan-jalan ke Hong Kong dalam rangkaian acara nonton bareng Transformers 3: Dark of the Moon. Acara ini diadakan oleh simPATI dengan mengajak beberapa narablog, jurnalis, pemenang kuis, termasuk juga beberapa pengguna media sosial. Tulisan ini adalah tulisan pertama, dan saya akan coba sampaikan secara garis besar cerita perjalanan saya ke Hong Kong.

Dan, walaupun perjalanan disponsori oleh simPATI, saya akan coba tulisan dengan subyektif menurut apa yang saya temui selama disana. :)

5934373156_248cdd6f35_b

Perjalanan ke Hong Kong

Perjalanan ke Hong Kong dimulai dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, tepatnya dari Terminal 2E. Saya sudah kenal dengan beberapa orang yang ikut dalam rombongan, tapi lebih banyak yang belum kenal. Jadi kesempatan ini juga sekaligus menambah kenalan baru. Setelah mendapatkan informasi singkat tentang keberangkatan, akhirnya rombongan bergerak menuju ke ruang tunggu bandara.

Categories
General

Gravity Photo Upload Error: XL Problem?

I have been using Gravity for more than a year and so far, I find that this is the best Twitter client for Symbian. I have it installed on my Nokia 5800 XpressMusic and N8. Using Gravity, it’s easy to share photos directly to some photo sharing providers like Twitpic, yfrog, img.ly, or even Flickr. Sound good? Yes.
But, it’s only when your mobile internet provider works without any issues. Until today, I only use two mobile internet service: Telkomsel and XL Axiata. Using Telkomsel, I almost found no problems. Everything is working. Well, not 100% great, but it’s still acceptable. Right now, I use XL internet service. I just want to try its service. Both offer the similar price for its data plan. XL has more offers when purchasing the mobile internet package.

The problem is — again, this is related to Gravity application — everytime I upload a photo, I always got Error: HTTP 401. Telkomsel didn’t give this kind of error. So, is it an issue from XL’s side? Maybe.
Wikipedia says:

401 Unauthorized
Similar to 403 Forbidden, but specifically for use when authentication is possible but has failed or not yet been provided.The response must include a WWW-Authenticate header field containing a challenge applicable to the requested resource. See Basic access authentication and Digest access authentication.

Not good.
When I tweeted this problem, my friend Andrayogi also shared a same experience. So far, I’m happy with the internet performance by XL. Yes, I have been using XL service for almost 10 years. And this is the first time I use its ‘unlimited’ data plan. If this problem remains unsolved, I think I will be switching back to Telkomsel.

Categories
General

0.facebook.com: fast and free

Good news from Facebook after they bright Facebook Lite offline. There is 0.facebook.com now. According to the announcement:

Yet when using the mobile internet, people around the world face two main challenges–sometimes the experience is too slow to be fun and the cost of data plans and understanding them can be daunting. We have designed 0.facebook.com to help solve these two barriers and we hope that even more people will discover the mobile Internet with Facebook as a result.

Since this site focuses on speed, the design looks very simple, of course. For Facebook users in Indonesia, there are three mobile operators supporting this site: 3, AXIS and Telkomsel. Well, I’m using XL Axiata right now and I think it’s not cheap.