Categories
Umum

Pengalaman Pemeriksaan ke Dokter THT

Hari ini, untuk kali pertama saya berkunjung dan mendapatkan perawatan dari dokter di klinik THT. Puji Tuhan, proses — walaupun ada bagian yang tidak menyenangkan karena sakit — tapi lebih banyak yang disyukuri karena keluhan yang saya rasakan mendapatkan penanganan yang baik, dan kekhawatiran yang sempat saya alami dapat terjawab dengan baik pula. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Photo by Karolina Grabowska

Keluhan

Jadi, beberapa hari terakhir kemarin, tiba-tiba telinga kanan saya terasa sangat sakit — disamping memang kok rasanya kemampuan mendengar juga agak terganggu, tidak sama seperti telinga sebelah kiri.

Sakitnya seperti ada bengkak dan perih. Ini sangat mengganggu, karena efeknya ke sakit kepala yang sangat hebat, tidur juga tidak nyenyak karena posisi tidur misanya saya menghadap ke kanan, jadi ada tekanan ke arah rahang dan telinga. Makan juga agak terpengaruh. Dan beberapa keluhan ini terjadi secara acak.

Bahkan, ketika dipegang dan ditarik sedikit saja, rasanya sangat sakit. Mungkin rasanya seperti misal tangan kena luka atau digigit serangga/nyamuk, kemudian bengkak dan gatal. Cuma, ini posisinya ada di rongga telinga.

Ke Dokter

Saya bilang ke istri tentang keluhan ini, dan pergi ke dokter merupakan pilihan yang paling bijak rasanya. Karena ini sudah dalam tahap sangat sakit, dan menganggu aktivitas.

Setelah melihat jadwal dan agenda, paling cepat adalah hari Senin malam. Masalahnya, apakah ada dokter yang buka praktik pada malam hari, atau paling tidak setelah jam kantor. Apalagi, dari pagi sampai sore sudah sibuk sekali, dan tidak dapat memperkirakan berapa lama waktu ke dokter, antri, dan mungkin mengantri obat.

Saya coba beberapa jadwal dokter THT di RS Bethesda, RS JIH, RS Panti Rapih, bahkan RS Hermina. Ternyata dari sekian pilihan, di RS Panti Rapih ada jadwal dokter THT pukul 19.00-20.30 WIB. Dokter yang praktik adalah dr. Agus Surono, Ph.D, M.Sc., Sp.T.H.T.K.L(K).

Karena anak saya biasanya juge RS Panti Rapih ini, jadi untuk proses pendaftaran dan lainnya sudah cukup akrab.

Catatan: Untuk aplikasi milih RS Panti Rapih yang versi baru dengan nama PantiRapihKu — menggantikan aplikasi sebelumnya yang namanya Registro — berjalan dengan sangat baik. Semua proses registrasi, antri, sampai dengan status pemrosesan obat di farmasi dapat dipantu. Saya menggunakan versi iOS — tersedia tentu saja untuk versi Android juga — lancar tidak ada masalah. Saya sampaikan ini, karena untuk di RS lain ada yang untuk melengkapi data diri pasien saat pendaftaran saja gagal!

Pemeriksaan dan Hasil

Saya sudah membayangkan prosesnya akan tidak menyenangkan. Dan, di beberapa sesi, memang sangat tidak menyenangkan. Antara menahan sakit, tapi juga teriak — akhirnya saya sempat teriak juga walaupun tetap berusaha ditahan.

Dokter Agus yang memeriksa saya memberikan penanganan yang sangat baik. Dengan pembawaan yang menyenangkan, sambil bercanda, dan memberi waktu juga untuk saya menguasai rasa sakit. Bahkan, di akhir pemeriksaan, saya juga menanyakan beberapa hal dijawab dengan sangat jelas. Terima kasih, dokter Agus! Matur nuwun! Walaupun baru kali pertama ke dokter THT, tapi sepertinya sangat tidak berlebihan kalau dr. Agus Surono, Ph.D, M.Sc., Sp.T.H.T.K.L(K) ini menjadi rekomendasi!

Kembali ke proses pemeriksaan…

Untuk telinga kiri, memang bisa dikatakan tidak ada keluhan sama sekali. Tapi, justru telinga kiri juga ikut dilihat. Ternyata ada yang sedikit perlu dibersihkan. Prosesnya tidak sakit sama sekali, karena memang tidak ada keluhan sama sekali.

Tapi, berbeda dengan telinga bagian kanan. Prinsipnya adalah karena ada kotoran yang menempel di bagian rongga telinga yang, ada semacam iritasi. Dan, ini teksturnya cukup keras.

Jadi, satu-satunya solusi adalah: harus dibersihkan. Masalahnya, posisi kotoran ini juga menempel di kulit rongga telinga, dengan lapisan kulit yang sangat sensitif. Saya sudah membayangkan akan sakit sekali.

Jadilah proses mulai dari dicoba tarik/angkat, semua yang perlu dibersihkan juga dibersihkan, dan lain sebagainya. Dan, ya memang itu solusinya. Termasuk untuk yang perlu disedot menggunakan alat, ini juga dilakukan. Walaupun mungkin hanya sekitar 15-20 menit totalnya, tapi itu rasanya seperti waktu pemeriksaan yang sangat lama.

Begitu selesai penanganan, memang efeknya instan. Telinga mendengar dengan lebih jelas, dan rasa sakit juga berkurang jauh. Sakitnya sudah beda, kali ini lebih seperti bagaimana kalau kulit biasa yang lukanya mengering lalu dibersihkan. Bahkan ketika saya pegang telinga dengan kondisi sebelumnya sakit sekali, rasanya sudah sangat normal.

Obat

Saya diberi resep obat yang saya langsung tebus di bagian farmasi. Obat tetes saja, yang dipakai sampai dengan rasa sakit hilang, karena mungkin agak sedikit luka karena proses pembersihan. Tapi, saya yakin telah mendapatkan penanganan yang sangat baik, jadi ya saya tinggal ikuti saja.

Categories
Umum

Tensocrepe Perban Elastis

Beberapa hari lalu, ketika sedang bebersih rumah dan memindahkan barang, pergelangan tangan kanan saya mengalami cidera. Jadi, saat akan memindahkan — lebih tepatnya membalik — meja, ternyata meja bergeser terlalu cepat dari yang saya perkirakan. Jadi, buru-buru memegang meja — yang kebetulan agak berat — untuk menghindari meja langsung jatuh ke lantai dengan keras.

Usaha cukup berhasil, cuma dengan kondisi ada otot tangan kanan yang keseleo. Setelah itu, saya tetap lanjutkan kegiatan karena rasanya baik-baik saja.

Tensocrepe perban elastis

Baru keesokan harinya pergelangan tangan kanan terasa lebih sakit. Untuk diputar, terasa tidak nyaman. Saya akhirnya menjadikan perban sebagai solusi untuk cidera otot atau keseleo. Beruntung, ada apotek yang buka di hari kedua Lebaran kemarin. Saya diberi pilihan untuk perban elastis merek Tensocrepe dengan ukuran lebar 7,5cm dan 10cm.

Saya pilih yang ukuran 7,5 dengan harga Rp74.400.

Sebelum saya balut dengan perban ini, saya oleskan dulu Counterpain pada area pergelangan tangan. Awalnya, kalau sampai tidak sembuh, saya akan coba ke fisioterapi untuk memeriksakan. Kebetulan klinik fisioterapi tujuan saya masih libur.

Ternyata, di hari kedua saya lakukan perawatan sendiri, kondisi pergelangan tangan jauh membaik. Sepertinya tidak perlu sampai ke klinik. Semoga.

Categories
Umum

Akhirnya, Swab Antigen Juga

Photo by Testalize.me on Unsplash

Akhirnya, hari ini saya melakukan swab Antigen untuk kali pertama di HI-LAB Diagnostic Center, salah satu klinik laboratorium yang berada di tengah kota, di seputaran Kotabaru, di sisi selatan Stadion Kridosono. Ini satu area dengan Klinik Mata Sehati, tempat saya memeriksakan mata.

Sekarang memang sudah cukup banyak opsi untuk melakukan swab Antigen di Jogjakarta, pemilihan lokasi ini tidak ada preferensi khusus. Ya saya milih lokasi ini saja. Kebetulan juga, ART yang akhirnya kembali bekerja juga melakukan tes di lokasi tersebut.

Kenapa?

Jadi beberapa hari lalu, setelah saya bertemu dengan seorang teman, keesokan harinya dia memberitahu kalau salah satu teman istrinya terindikasi terpapar COVID-19. Sempat kaget juga, tentu saja. Saya bertemu teman saya tidak lama, mungkin hanya sekitar 2 jam. Dan, itu cuma berdua, di tempat yang sirkulasi udara cukup baik, dan duduk tidak berhadapan, dan tetap menjaga jarak aman.

Saya sendiri, kalau di luar rumah khususnya ketika ada bertemu orang dan ada kemungkinan mengobrol, pasti mengusahakan selalu menggunakan masker dobel. Masker kain ditambah masker medis di sisi dalam. Dan, sampai saat ini masih cukup nyaman.

“Harusnya aman karena kan selalu pakai masker terus, dan bahkan dobel” adalah salah satu perasaan yang di awal muncul, setelah mendapatkan saya berinteraksi dengan orang yang kontak yang walaupun belum tentu positif. Jadi, pilihannya tes atau tidak.

Akhirnya, memutuskan untuk swab antigen saja untuk memastikan.

Proses Registrasi dan Swab Antigen

Saya melakukan proses pendaftaran secara daring melalui situs yang disediakan. Proses registrasi berjalan dengan mudah dan efisien. Saya cukup mendaftar, menentukan jadwal pemeriksaan, dan melakukan pembayaran melalui transfer bank. Untuk dokumen, saya menyertakan KTP saja.

Biaya yang saya keluarkan untuk tes ini adalah Rp225.000,-.

Beruntung antrian tidak panjang. Setelah mengonfirmasi kedatangan, saya langsung diminta menunggu di area tunggu. Saya mungkin menunggu sekitar sekitar 15 menit saja.

Dan, giliran saya tiba. Petugas menjelaskan prosedur dengan ringkas dan jelas, dan saya tinggal menikmati prosesnya, alat swab masuk ke kedua lubang hidung saya. Agak tidak nyaman, tapi syukurlah semua proses berjalan cepat dan lancar.

Hasil

Proses swab saya berlangsung sekitar puklu 08.50 WIB. Dan, hasil tes swab saya terkirim ke surel saya sekitar pukul 09.39 WIB. Jadi kurang dari satu jam hasil sudah dapat diketahui. Mungkin karena proses antrian tidak banyak hari ini.

Puji Tuhan.

Categories
Umum

Lokasi dan Harga Pemeriksaan/Tes Swab Antigen di Yogyakarta (Desember 2020)

Dengan adanya kebijakan bagi mereka yang melakukan perjalanan dari/ke beberapa daerah seperti Jakarta, Bali, dan Yogyakarta mengenai persyaratan untuk melakukan swab antigen, otomatis pemeriksaan harus upgrade dari yang biasanya rapid test juga sudah cukup.

Kebijakan ini sebenarnya berlaku secara nasional mulai 18 Desember 2020 sampai dengan 8 Januari 2021. Beberapa minggu lalu, saya melihat belum terlalu banyak tempat yang melayani pemeriksaan swab antigen. Namun, beberapa hari terakhir ini, keadaan sudah cukup berubah. Banyak rumah sakit dan laboratorium di Yogyakarta yang akhirnya menyediakan layanan pemeriksaan swab antigen ini.

Berikut beberapa informasi terkait lokasi dan biaya pemeriksaan swab antigen di Yogyakarta.

Perhatian!

Informasi yang tertulis berasal dari berbagai sumber dan valid saat dituliskan. Sangat disarankan untuk selalu melakukan pengecekan informasi/data terbaru dengan menghubungi narahubung rumah sakit, klinik, atau laboratorium tujuan.

Rumah Sakit

Lokasi dan Harga Pemeriksaan/Tes Swab Antigen di Yogyakarta.

Laboratorium

  1. Laboratorium Klinik Parahita
    Alamat: Jl. Kaliurang No.26, Manggung, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281 (Google Maps)
    Telepon: 0811 333 21 888 / 0811 333 26 888
    Website: labparahita.com / Surel: [email protected]
    Instagram: @labparahita
  2. INTIBIOS LAB Yogyakarta
    Alamat: Jl. Ngapak – Kentheng No.KM 5, Area Sawah, Banyuraden, Kec. Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55293 (Google Maps)
    Telepon: 082130001433
    Website: intibioslab.id / Surel: [email protected]
    Instagram: @intibioslab_jogja
  3. Laboratorium Kimia Farma Jalan Adisutjipto
    Alamat: Jl. Laksda Adisucipto No.63A, Ambarukmo, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281 (Google Maps)
    Telepon: 0274-489135
    Website: labkimiafarma.co.id
    Instagram: @kimiafarmajogja
  4. Laboratorium Kimia Farma Jalan Parangtritis
    Alamat: Jl. Parangtritis No.130, Mantrijeron, Kec. Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55143 (Google Maps)
    Telepon: 0274-419745
    Website: labkimiafarma.co.id
    Instagram: @kimiafarmajogja
  5. Laboratorium Kimia Farma Jalan Kaliurang Km. 6
    Alamat: Jl. Kaliurang KM.6 No.48, Purwosari, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55582 (Google Maps)
    Telepon: 0274-885220
    Website: labkimiafarma.co.id
    Instagram: @kimiafarmajogja
  6. HI-LAB Yogyakarta
    Alamat: Jl. Yos Sudarso No.27, Kotabaru, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55224 (Google Maps)
    Telepon: 0274-557722
    Website: hilab.co.id / Surel: [email protected]
    Instagram: @hilabjogja
  7. Yogyakarta International Airport (YIA)
    Alamat: Jl. Wates – Purworejo No.Km, RW.42, Area Kebun, Glagah, Kec. Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta 55654 (Google Maps)
    Telepon: 082220178484
    Instagram: @bandarayogyakarta
  8. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Laboratorium Kesehatan Sleman
    Alamat: Purwosari, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55284 (Google Maps)
    Website: labkes.slemankab.go.id / Telepon: 081215083297
    Instagram: @uptdlabkessleman

Biaya dan Ketersediaan Layanan

Untuk biaya, berdasarkan ketetapan Pemerintah Pusat dalam Surat Edaran No HK. 02.02/I/4611/2020 yang dikeluarkan per tanggal 18 Desember 2020, batasan tarif tertinggi pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab sebesar Rp 250.000 untuk Pulau Jawa dan 275.000 untuk di luar Pulau Jawa.

Harga di setiap rumah sakit atau laboratorium mungkin berbeda. Disarankan untuk selalu merujuk ke masing-masing rumah sakit/laboratorium. Kebanyakan info terbaru juga mudah didapatkan melalui profil Instagram.

Sekali lagi, sangat disarankan untuk menghubungi penyedia layanan terlebih dahulu untuk memastikan. Jika ada informasi yang kurang sesuai, atau ada tambahan data, akan dicoba diperbarui dalam artikel ini.

Categories
Umum

Romantisme Becak

Kalau harus menyebutkan pemandangan apa yang “mengganggu”, jawaban saya salah satunya adalah becak, ya tentu saja dengan tukang becaknya. Sebagai orang yang tinggal di Yogyakarta sejak kecil, melewati perjalanan keseharian sejak kecil dengan kemewahan bisa mengalami banyak hal sederhana tapi manis, becak bagi saya memiliki tempat tersendiri.

Tempat yang istimewa. Manis.

Lahiran Diantar Becak

Dulu waktu kecil, saya sempat mendengar bahwa proses kelahiran saya juga tidak lepas dari peran becak. Karena, ternyata untuk ke bidan tempat saya lahir, almarhum ibu saya datang ke bidan/klinik dengan menggunakan becak. Begitu juga pulangnya. Saya hanya rekam saja cerita itu.

Sampai saya tumbuh lebih besar, dan ketika ada dalam periode saya tinggal di rumah eyang — dimana saya dulu menghabiskan masa kecil saya — saya mendapati beberapa tukang becak yang cukup akrab dengan keluarga. Dan, tukang becak itu jadi langganan pula untuk eyang saya. Ada beberapa yang secara usia waktu saya mengenalnya mungkin seusia almarhum bapak.

Saya suka mengobrol, dan sampai ada satu topik obrolan yang membahas bagaimana Pak Yatin — sebut saja namanya demikian — mengantarkan almarhum ibu saya untuk melahirkan saya. Termasuk, ketika mengantar saya pulang.

Kula rumiyin sing ngeterke ibune njenengan pas lahirane njenengan, (Saya dulu yang mengantarkan ibumu ketika melahirkan kamu)” katanya. Bermula dari ini, dalam kesempatan berbeda, fakta ini akhirnya memicu obrolan, rahasia-rahasia kecil, dan tentu saja cerita yang tidak pernah diungkapkan. Karena, ibu saya meninggal ketika saya SMP kelas 3.

Dan, ceritanya begitu banyak. Bahkan, cerita tentang bagaimaan saya pulang dari dokter, diantar becak, masih diceritakan dengan cukup jelas. Puji Tuhan, banyak hal baik yang diceritakan.

Karena Pedal Harus Terus Bergerak

Bagi orang asli Yogyakarta dimana becak sudah menjadi pemandangan sehari-hari, mungkin moda/jasa ini sangat jarang dilirik. Soal kecepatan, jelas kalah. Soal kenyamanan, juga kurang bisa bersaing dengan moda transportasi lain. Soal harga, sesuai kesepakatan. Jangan tanyakan soal jarak tempuh, jelas sangat terbatas.

Saya sendiri kadang mengusahakan untuk tetap ‘berinteraksi’ dengan becak ini. Misal, kalau saya ke pasar dari rumah eyang, walaupun jalan kaki hanya 10 menit saja, saya usahakan akan pakai becak, tentu saja kalau tukang becak sedang tidak narik dan ada di ujung gang keluar rumah.

Atau, secara acak kadang kalau misal ingin makan, saya pilih naik becak, dan mengajak makan tukang becaknya.

Kalau ada sekiranya yang bisa membuat pedal tukang becak terus berputar, saya akan lakukan. Entah di Yogyakarta, atau juga misal sewaktu ke Solo.Dan yang paling penting sebenarnya adalah ada sebuah perasaan senang yang sudah terdeskripsikan. That happy feeling because you do something good.

Dan, mungkin salah satu pantangan saya adalah saya pantang untuk nawar. Dan, mungkin yang paling sulit adalah ketika tukang becak tidak menentukan harga. Tapi, karena sudah cukup sering menggunakan jasa becak, jadi sediit banyak sudah tahu perkiraan tarifnya. Menurut saya, daripada nawar yang jadinya terlalu murah/rendah, lebih baik sejak awal tidak usah merencanakan naik becaknya. Ya, menurut saya seperti itu.

Dan, Sekarang Masa Pandemi COVID-19

Melihat cukup banyak becak yang berhenti di pinggir jalan saat pandemi saat ini, rasanya menyesakkan. Jangankan pandemi, kehadiran moda transportasi lain saja sudah memporakporandakan keseharian dalam mencari rejeki. Apalagi sekarang.

Romantisme yang sudah saya lewatkan puluhan tahun dengan becak (dan tukang becaknya), membuat kondisi saat ini menjadi lebih sentimentil. Yang pasti… sedih.

Beberapa kali ketika saya mengunjungi rumah tempat eyang saya, saya masih melihat tukang becak langganan keluarga kami. Ada sedikit pemandangan berbeda, becak yang menunggu penumpang makin banyak, semua tak bergerak.

I hate this kind of view. I don’t like this kind of feeling.

Puji Tuhan diberikan berkat untuk bisa berbagi, walaupun tidak banyak, tapi semoga bisa sedikit membantu. “Matur nuwun sanget… (Terima kasih sekali…),” yang terucap ketika memberikan sedikit berkat di saat ini begitu berbeda, begitu berat.

Bless them!

Categories
Umum

Kunjungan Kedua Fisioterapi ke Jogja Orthopaedic Sport Clinic (JOSC)

Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya mengenai pengalaman melakukan fisioterapi di Jogja Orthopaedic Sport Clinic (JOSC).
Baca tulisan sebelumnya: Pengalaman Fisioterapi di Jogja Orthopaedic Sport Clinic (JOSC)


Pemesanan

Karena sebelumnya sudah melakukan pemesanan dan komunikasi melalui WhatsApp, untuk kedatangan kedua saya langsung kirim pesan ke WhatsApp sekitar pukul 09.30 WIB. Awalnya saya mau datang di hari Sabtu, tapi Jumat malam benar-benar kondisinya terasa sakit sekali. Bahkan, seolah lebih sakit dari sebelumnya. Saya paham, bahwa paska penanganan memang biasanya tidak langsung sembuh, memar juga saya sudah pahami efek dari penanganan sebelumnya juga.

Tapi, karena memang saya bisa datang lagi, kenapa tidak? Dan, kebetulan untuk jadwal paling cepat bisa di jam 10.30 WIB. Karena hari Jumat ada waktu sholat Jumat, jadi saya berharap semoga waktunya mencukupi.

Catatan

Saya tidak mendapatkan imbalan ataupun memiliki kerjasama dengan pemberi layanan. Semua yang saya tulis merupakan pendapat dan pengalaman pribadi. Biaya atas jasa yang muncul merupakan biaya pribadi. Hasil dan pengalaman berbeda mungkin bisa terjadi. Saya sarankan untuk mencari informasi terbaru terkait pemberi layanan. Tulisan ini berdasarkan pengalaman pada Oktober 2020.

Terapi Kedua

Seperti sebelumnya, saya sampaikan apa keluhan saya, rasanya bagaimana, termasuk apabila ada aktivitas berat yang saya lakukan. Yang melakukan terapi kali ini berbeda. Jadi ada satu terapis wanita, dan satu terapis laki-laki.

Dan, proses terapi dimulai.

Categories
General

COVID-19 dan yang Terdekat

Puji Tuhan, sampai dengan hari ini diberi kesehatan. Membaca perkembangan COVID-19 melalui media daring di dunia, khususnya di Indonesia makin hari kok rasanya makin mengkhawatirkan. Saya bukannya tidak optimis bahwa wabah ini akan segera selesai, tapi bagaimana pemerintah menyikapi kok sepertinya sangat jauh dari harapan ya…

Sejak wabah ini muncul di pemberitaaan, apa kata pejabat di pemerintahan? Seorang menteri kesehatan di republik ini saja berkomentar yang secara impresi memperlihatkan ketidakseriusannya. Entah apa motifnya. Menghindari kepanikan? Mungkin. Karena memang tidak tahu? Entah. Terkesan sombong? Tidak tahu juga.

Tentu saya memiliki kekhawatiran. Apalagi, beberapa kerabat dekat saya juga suka tidak suka akan berada dalam kondisi yang memiliki risiko.

Adik saya, bekerja di salah satu rumah sakit swasta di Jogjakarta. Adik saya yang lainnya — cowok, dulu sekolah di keperawatan — sebelum wabah ini makin besar bekerja memeriksa kesehatan pengemudi truk yang melintas pada pagi hari di area pinggir propinsi.

Tante saya, punya sebuah klinik di daerah Jogja bagian timur. Dimana kliniknya juga melayani beberapa pasien jika memang perlu rawat inap. Beberapa teman sekolah juga ada yang menjadi dokter dan bidan di luar Pulau Jawa. Ada teman dalam kumpulan yang bekerja di salah satu rumah sakit rujukan COVID-19.

Saya kenal dengan mereka. Dan, saya yakin lebih banyak orang yang memiliki kondisi yang jauh lebih tidak mengenakkan dari saya.

Tetap sehat, kalian semua.

Categories
Umum

Beli Frame dan Lensa Kacamata di Jogja. Dimana?

Sejak mendapakan hasil pemeriksaan mata di Klinik Sehati beberapa bulan lalu, akhirnya saya memutuskan untuk membeli frame dan lensa untuk kebutuhan saya. Sebenarnya kemampuan pengelihatan saya rasakan masih cukup baik. Cuma, karena saya merasakan mata lebih sering capek dan kadang blur untuk kondisi tertentu membaca jadi saya putuskan untuk memakai alat bantu penglihaan saja.

Saya mulai mencari-cari dimana saya harus beli kacamata pertama saya. Ada beberapa pilihan seperti Optik Seis, Optik Tunggal, Optik Melawai, Optik Tugu dan lain sebagainya. Karena ini kacamata pertama saya, jadi butuh lebih banyak waktu untuk memilih.

Setelah saya berkunjung ke beberapa lokasi tersebut, dengan membandingkan model, kualitas frame, pilihan lensa, dan juga harga saya akhirnya memutuskan untuk beli di Optik Seis. Kebetulan, model yang saya suka ada disana. Tentu saja, ini soal selera, tapi setelah mencoba banyak sekali model, pilihan saya jatuh ke Oakley Surface Plate OX5132-0152.

Agak sulit menentukan karena ini soal selera juga, dan kenyamanan sewaku dipakai. Semoga cocok.

Categories
Umum

Pemeriksaan Mata di Klinik Mata Sehati Jogjakarta

Sekitar awal tahun ini, ketika mengunjungi sebuah pusat perbelanjaan saya sekalian melakukan pemeriksaan mata di salah satu toko optik. Hasilnya saat itu ada minus di mata kanan, dan silinder di mata kiri.

Dengan pekerjaan saya yang mengharuskan cukup sering berada di depan komputer, tentu saja mata menjadi bagian yang penting. Sampai dengan saat ini, saya memang belum pernah memakai kaca mata. Apalagi, jika dalam kondisi yang biasa, kemampuan penglihatan juga cukup baik.

Namun memang, untuk yang sebelumnya bisa saya lihat dengan baik, menjadi sedikit berkurang. Tidak terasa sekali, tapi tetap saya bisa merasakan perbedaannya.

Setelah bertanya ke beberapa rekan, saya disarankan untuk melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Mata dr. YAP atau di Klinik Mata Sehati. Lokasi keduanya juga tidak jauh. Akhirnya saya memutuskan untuk ke Klinik Mata Sehati yang berada di Jl. Yos Sudarso, sisi selatan dari Stadion Kridosono.