Categories
Umum

Pengalaman Pemeriksaan ke Dokter THT

Hari ini, untuk kali pertama saya berkunjung dan mendapatkan perawatan dari dokter di klinik THT. Puji Tuhan, proses — walaupun ada bagian yang tidak menyenangkan karena sakit — tapi lebih banyak yang disyukuri karena keluhan yang saya rasakan mendapatkan penanganan yang baik, dan kekhawatiran yang sempat saya alami dapat terjawab dengan baik pula. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Photo by Karolina Grabowska

Keluhan

Jadi, beberapa hari terakhir kemarin, tiba-tiba telinga kanan saya terasa sangat sakit — disamping memang kok rasanya kemampuan mendengar juga agak terganggu, tidak sama seperti telinga sebelah kiri.

Sakitnya seperti ada bengkak dan perih. Ini sangat mengganggu, karena efeknya ke sakit kepala yang sangat hebat, tidur juga tidak nyenyak karena posisi tidur misanya saya menghadap ke kanan, jadi ada tekanan ke arah rahang dan telinga. Makan juga agak terpengaruh. Dan beberapa keluhan ini terjadi secara acak.

Bahkan, ketika dipegang dan ditarik sedikit saja, rasanya sangat sakit. Mungkin rasanya seperti misal tangan kena luka atau digigit serangga/nyamuk, kemudian bengkak dan gatal. Cuma, ini posisinya ada di rongga telinga.

Ke Dokter

Saya bilang ke istri tentang keluhan ini, dan pergi ke dokter merupakan pilihan yang paling bijak rasanya. Karena ini sudah dalam tahap sangat sakit, dan menganggu aktivitas.

Setelah melihat jadwal dan agenda, paling cepat adalah hari Senin malam. Masalahnya, apakah ada dokter yang buka praktik pada malam hari, atau paling tidak setelah jam kantor. Apalagi, dari pagi sampai sore sudah sibuk sekali, dan tidak dapat memperkirakan berapa lama waktu ke dokter, antri, dan mungkin mengantri obat.

Saya coba beberapa jadwal dokter THT di RS Bethesda, RS JIH, RS Panti Rapih, bahkan RS Hermina. Ternyata dari sekian pilihan, di RS Panti Rapih ada jadwal dokter THT pukul 19.00-20.30 WIB. Dokter yang praktik adalah dr. Agus Surono, Ph.D, M.Sc., Sp.T.H.T.K.L(K).

Karena anak saya biasanya juge RS Panti Rapih ini, jadi untuk proses pendaftaran dan lainnya sudah cukup akrab.

Catatan: Untuk aplikasi milih RS Panti Rapih yang versi baru dengan nama PantiRapihKu — menggantikan aplikasi sebelumnya yang namanya Registro — berjalan dengan sangat baik. Semua proses registrasi, antri, sampai dengan status pemrosesan obat di farmasi dapat dipantu. Saya menggunakan versi iOS — tersedia tentu saja untuk versi Android juga — lancar tidak ada masalah. Saya sampaikan ini, karena untuk di RS lain ada yang untuk melengkapi data diri pasien saat pendaftaran saja gagal!

Pemeriksaan dan Hasil

Saya sudah membayangkan prosesnya akan tidak menyenangkan. Dan, di beberapa sesi, memang sangat tidak menyenangkan. Antara menahan sakit, tapi juga teriak — akhirnya saya sempat teriak juga walaupun tetap berusaha ditahan.

Dokter Agus yang memeriksa saya memberikan penanganan yang sangat baik. Dengan pembawaan yang menyenangkan, sambil bercanda, dan memberi waktu juga untuk saya menguasai rasa sakit. Bahkan, di akhir pemeriksaan, saya juga menanyakan beberapa hal dijawab dengan sangat jelas. Terima kasih, dokter Agus! Matur nuwun! Walaupun baru kali pertama ke dokter THT, tapi sepertinya sangat tidak berlebihan kalau dr. Agus Surono, Ph.D, M.Sc., Sp.T.H.T.K.L(K) ini menjadi rekomendasi!

Kembali ke proses pemeriksaan…

Untuk telinga kiri, memang bisa dikatakan tidak ada keluhan sama sekali. Tapi, justru telinga kiri juga ikut dilihat. Ternyata ada yang sedikit perlu dibersihkan. Prosesnya tidak sakit sama sekali, karena memang tidak ada keluhan sama sekali.

Tapi, berbeda dengan telinga bagian kanan. Prinsipnya adalah karena ada kotoran yang menempel di bagian rongga telinga yang, ada semacam iritasi. Dan, ini teksturnya cukup keras.

Jadi, satu-satunya solusi adalah: harus dibersihkan. Masalahnya, posisi kotoran ini juga menempel di kulit rongga telinga, dengan lapisan kulit yang sangat sensitif. Saya sudah membayangkan akan sakit sekali.

Jadilah proses mulai dari dicoba tarik/angkat, semua yang perlu dibersihkan juga dibersihkan, dan lain sebagainya. Dan, ya memang itu solusinya. Termasuk untuk yang perlu disedot menggunakan alat, ini juga dilakukan. Walaupun mungkin hanya sekitar 15-20 menit totalnya, tapi itu rasanya seperti waktu pemeriksaan yang sangat lama.

Begitu selesai penanganan, memang efeknya instan. Telinga mendengar dengan lebih jelas, dan rasa sakit juga berkurang jauh. Sakitnya sudah beda, kali ini lebih seperti bagaimana kalau kulit biasa yang lukanya mengering lalu dibersihkan. Bahkan ketika saya pegang telinga dengan kondisi sebelumnya sakit sekali, rasanya sudah sangat normal.

Obat

Saya diberi resep obat yang saya langsung tebus di bagian farmasi. Obat tetes saja, yang dipakai sampai dengan rasa sakit hilang, karena mungkin agak sedikit luka karena proses pembersihan. Tapi, saya yakin telah mendapatkan penanganan yang sangat baik, jadi ya saya tinggal ikuti saja.

Categories
Umum

Ke Ngayogjazz 2022

Minggu lalu, 19 November 2022, saya ikut menikmati gelaran Ngayogjazz 2022. Walaupun acara ini — kalau tidak salah — sudah diadakan sejak 2007, tapi saya bisa dikatakan hanya beberapa kali saja nonton.

Dan, karena tahun 2022 ini akhirnya diselenggarakan lagi, jadi saya memang sudah meniatkan untuk datang.

Awalnya, sempat ragu-ragu, karena saya sempat kena COVID-19 juga. Tapi, syukurlah bisa dikatakan sudah sehat, jadi sore itu ikut menikmati suasana Ngayogjazz.

Saya baru datang sekitar Magrib ke dusun Cibuk Kidul, tempat dilaksanakannya Ngayogjazz tahun ini. Sempat nyasar beberapa kali ketika mencari tempat parkir. Dan, akhirnya dapat tempat parkir yang berjarak sekitar 1,5km dari lokasi. Cara ke lokasi? Ya, jalan kaki, sama seperti kebanyakan pengunung yang jumlahnay mungkin ribuan malam itu.

Kenapa tidak pakai ojek dari warga? Enahlah, malam itu saya sedang ingin menikmati berjalan kaki.

Saya menikmati acara itu dengan berpindah dari panggung ke panggung. Hampir tidak terlalu fokus kepada rundown acara, tentang siapa yang main di panggung apa. Jadi, sedang berkeliling, dan ada penampil, ya saya nikmati saja performanya.

Semua panggung sudah saya singgahi, termasuk panggung yang ada di halaman warga, yang ada kandang sapi tak jauh dari sana.

Itulah istimewanya. Sebuah pesta, dengan kemasan yang… saya suka.

Bagi saya, acara ini bukan hanya soal merayakan sebuah pesta dengan nuansa yang apa adanya, dengan banyak pihak yang berpartisipasi, dan saling mendukung. Semua bersenang-senang.

Justru di acara seperti ini, malah jadi banyak bertemu dengan teman-teman yang sudah lama tidak saya temui. Menikmati jalan di kampung, dengan segala hal yang “apa adanya”.

Tentang suasana, menurut saya Monita Tahalea mendeskripsikan dengan sangat apik melalui tulisan dalam satu posting di akun Instagram-nya.

Masyarakat penikmat seni berjalan-jalan dengan tertib menyerap suasana. Para musisi yang berpotensi dan kreatif berkesenian dengan gembira dan bahagia, seniman-seniman hadir bersilaturahmi. Tidak satupun sejauh pandanganku ada yang membawa aliran viralisme dengan gimmick belaka.
Panggung besar dan mapan turut menghidupkan panggung-panggung yang tersembunyi; musik di depan kantor kelurahan, ibu berjualan pop mie, baju-baju daster, wedang, seblak , pengrajin rotan, kolektor VW, sepeda ontel, hingga bapak yang menjual balon sekalipun.

Monita Tahalea, tentang Ngajyogjazz 2022

Saat Monita tampil di Panggung Sepat, saya tidak melihatnya langsung di panggung. Hanya sayup terdengar dari tempat berdiri saya yang malam itu sedang melihat Barry Likumahuwa tampil di Panggung Cethul.

Matur nuwun, Hon!

Categories
Umum

Mendapatkan Layanan Telemedisin Kemenkes (November 2022)

Photo by AlteredSnaps

Hal pertama yang saya lakukan ketika mendapati kondisi bahwa saya terpapar COVID-19 adalah mencari obat atau vitamin yang membantu penyembuhan. Walaupun, kondisi sudah vaksinasi lengkap dan booster akan membantu, namun kalau memang ada tambahan obat atau vitamin, kenapa tidak?

Saya hanya pernah membaca pengalaman mereka yang pernah mencoba mendapatkan paket layanan telemedisin dari Kementerian Kesehatan RI. Ada yang bilang lancar, ada yang bilang lambat. Dan, saya putuskan untuk mencoba mendapatkannya.

Cek status dan Konsultasi

Laman yang langsung saya tuju adalah laman Layanan Telemedisin Isoman COVID-19 Kementrian Kesehatan RI. Di halaman Panduan, informasi sudah tercantum dengan cukup jelas. Saya baca terlebih dahulu, dan hal yang pertama saya lakukan adalah pengecekan NIK.

Berbekal NIK ini, akan ditentukan apakah hasil pemeriksaan sudah ada ada dalam database layanan ini atau belum. Saya masukkan NIK saya, ternyata NIK saya ditemukan, lengkap dengan status bahwa saya masuk dalam kriteria untuk mendapatkan layanan telemedisin.

Sesuai instruksi, saya lakukan konsultasi secara daring melalui aplikasi. Saya pakai aplikasi Halodoc, karena beberapa opsi yang sudah ada, Halodoc memang cukup sering saya gunakan.

Categories
Umum

Perbedaan Layanan Cek Garansi Aki di Shop and Drive

Sejak saya mengganti aki kendaraan saya melalui Shop and Drive di awal tahun lalu, saya berusaha memanfaatkan fasilitas garansi aki yang saya beli.

Pengalaman melakukan pengecekan aki pertama kali juga berlangsung dengan baik dan menyenangkan. Pengalaman pertama tersebut menjadikan persepsi saya bahwa memang seperti itulah standar layanan di semua Shop and Drive.

Ternyata saya keliru.

Pengecekan kedua untuk garansi aki saya lakukan di gerai Shop and Drive yang berbeda dari sebelumnya. Tidak ada alasan khusus selain saat itu kebetulan saya sedang berada di luar rumah dan teringat kalau di bulan tersebut merupakan jadwal pengecekan aki.

Ketika saya menemukan satu gerai Shop and Drive, langsung saja saya parkirkan kendaraan saya. Kemudian saya hampiri ruang tunggu, dan saya ditemui oleh salah satu petugas di sana. Karena layanan pengecekan seperti ini mungkin sudah cukup akrab, jadi ketika saya sampaikan ingin cek garansi aki, dan saya juga sodorkan kertas pencatatan pengecekan, petugas juga sudah langsung paham.

Jadi, langsung saja aki saya diperiksa dengan alat yang ada. Saat itu mungkin semua proses tidak sampai 10 menit saja. Lalu hasil dicatat di kertas garansi.

Sudah, selesai. Ekspektasi saya mengenai standar layanan ternyata agak berbeda dengan kenyataan.

Saya tahu, toh “layanan utama” pengecekan aki sudah dilaksanakan. Jadi, yang lain sifatnya memang opsional, tidak wajib dilakukan oleh gerai atau petugas yang ada. Siapa tahu saat itu juga petugas sedang sibuk. Secara prinsip, saya sih OK saja saat itu.

Ketika akhirnya tiba jadwal pengecekan ketiga di bulan Oktober ini, akhirnya saya kembali lagi ke gerai Shop and Drive pertama kali saya datangi. Sekadar sekaligus menjawab rasa penasaran saya mengenai perbedaan layanan ini. Dan, ternyata memang berbeda.

Semua mirip seperti saat pertama saya datang. Kurang begini pelayanannya:

  1. Pengecekan kondisi aki
  2. Filter udara diperiksa dan dibersihkan dengan kompresor. Kondisi aman, karena memang masih cukup baru.
  3. Coolant radiator dicek apakah masih dalam jumlah yang aman. Hasilnya, kondisi aman.
  4. Air wiper diperiksa, ternyata tidak terlalu penuh. Jadi oleh petugas ditambah.
  5. Roda diperiksa semua. Ditawarkan untuk dicek semua tekanan ban. Karena ada yang terasa kurang, saya minta untuk dilakukan pengisian sekalian. Walaupun ini layanan berbayar, tapi saya sangat tidak keberatan sama sekali.
  6. Roda dipoles. Ini bahkan gratis.
  7. Kampas rem dan kaki-kaki dicek juga

Semua dikerjakan dengan teliti. Dan, semua gratis, kecuali untuk jasa isi nitrogen ban. Dengan layanan yang sangat baik ini, sepertinya saya akan memilih datang ke tempat yang sama lagi untuk pengecekan berikutnya.

Categories
Umum

Sirup Obat yang Tidak Menggunakan Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbitol, dan/atau Gliserin/Gliserol

Photo by cottonbro

Jadi lebih berhati-hati saja saat ini, karena selain kabar mengenai maraknya kasus gagal ginjal akut pada anak, kebetulan anak saya juga sedang “mendapat kesempatan” sakit dalam tiga minggu terakhir.

Mulai dari demam, kemudian sedikit batuk, dan terakhir diare. Ketika sudah sembuh, dan masuk sekolah, baru saja masuk sekolah satu hari, sekolah harus diliburkan dulu karena ada anak dari kelas sebelah yang kena COVID-19.

Dan, setelah masuk lagi, kena demam yang cukup serius. Bedanya, demam kali ini ketika pemberitaan dan penarikan obat sirop sudah gencar dilakukan. Sempat dibawa ke IGD dan mendapatkan perawatan serta obat penurun panas dari dubur. Sekarang tinggal batuk saja, yang agak berdahak.

Karena yang menjadi acuan aman atau tidaknya obat adalah dari BPOM, jadi salah satu yang sering dilihat adalah daftar obat terbaru yang masuk dalam kategori “aman” dan “tidak aman”.

Untuk catatan pribadi saja, daftar ditulis di sini.

Tautan sumber: Penjelasan BPOM RI Tentang Informasi Kelima Hasil Pengawasan BPOM Terkait Sirup Obat yang Tidak Menggunakan Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbitol, dan/atau Gliserin/Gliserol (23 Oktober 2022)

Categories
Umum

Lupa Nomor ATM CIMB Niaga untuk OCTO Mobile

Sebagai salah satu nasabah CIMB Niaga, beberapa bulan ini saya banyak menggunakan aplikasi OCTO Mobile. Secara umum ya lancar saja. Tapi, ketika saya sedang tidak berada di rumah, saya hanya menggunakan OCTO Clicks transaksi internet banking.

Sederhana saja, karena transaksi utama masih melalui BCA Mobile, dan juga e-wallet. Setelah saya pikir-pikir kembali, sepertinya mengaktifkan OCTO Mobile kembali tidak ada salahnya, kali saja butuh, dan ini akan bisa jauh lebih praktis dibandingkan saya harus transaksi melalui internet banking.

Photo by Mikhail Nilov

Dulu aplikasi mobile banking CIMB Niaga ini sudah saya gunakan di ponsel Android. Lalu, karena sudah sangat lama tidak pakai, dan pernah juga aktivasi kembali, tapi nyatanya proses reaktivasi akses ke aplikasi tidak kunjung saya selesaikan.

Penyebabnya sederhana: saya lupa empat digit nomor kartu ATM saya. Saya lupa kapan terakhir kali saya pegang kartu ATM CIMB Niaga milik saya. Jadi, ketika sudah melakuan otentikasi, dengan username dan PIN di OCTO Mobile, proses berhenti karena saya benar-benar tidak tahu nomor kartu ATM saya. Padahal, ini proses yang tidak bisa dilewati.

Sempat terpikir datang langsung ke kantor cabang CIMB Niaga, tapi saya batalkan. Karena, bisa jadi nanti ujungnya saya diminta ke menghubungi Call Center yang beradasarkan pengalaman saya terakhir kali, tidak begitu menyenangkan.

Harusnya sih urus kartu ATM memang di kantor cabang. Tapi, saya pikir lagi, sepertinya saya hampir tidak butuh kartu ATM.

Mendapatkan empat digit nomor kartu ATM

Ternyata caranya cukup mudah. Tinggal masuk ke OCTO Clicks, lalu masuk menu Rekening, pilh salah satu rekening. Dalam sebuah nomor rekening tabungan, ada informasi “Nomor Kartu” di sana.

Berbekal data ini, akhirnya bisa juga saya menggunakan aplikasi OCTO Mobile ini di ponsel iPhone saya.

Categories
Umum

Mencari Monitor 27 Inchi: Apakah Produk AOC Layak Dipertimbangkan?

Monitor Dell 27 inchi seri S2721DS yang saya beli satu tahun lalu berjalan dengan sangat baik. Walaupun, saya memang lebih jarang menggunakan dibanding istri saya. Dengan beberapa pertimbangan, akhirnya kami sepakat untuk membeli satu monitor tambahan, yang akan saya gunakan untuk kebutuhan saya.

Alasannya sederhana. Monitor dengan layar lebih besar akan terasa lebih nyaman untuk bekerja. Sempat saya pertimbangkan untuk membeli monitor dengan merek yang sama, toh secara umum saya suka dan sudah cocok juga.

Tapi, harga monitor saat saya melalukan pencarian beberapa bulan terakhir ternyata mengalami perbedaan harga yang cukup signifikan. Belum lagi, ternyata stok juga banyak tidak tersedia.

Saat ini, saya mempertimbangkan untuk membeli produk monitor dari AOC. Saya sempat melihat beberapa ulasan mengenai monitor ini. Dengan pertimbangan budget dan spesifikasi yang menurut saya sudah cukup saat ini — dan untuk masa mendatang — saat ini saya mempertimbangkan AOC CQ27G3S. Ukuran 27 inchi ternyata sangat pas.

Spesifikasi

Untuk spesifikasi merujuk ke laman produk di situs AOC berikut:

Model nameCQ27G3S
Panel27″ (VA / 1000R)
Pixel Pitch (mm)0.2331 (H) × 0.2331 (V)
Effective Viewing Area (mm)596.736 (H) × 335.664 (V)
Brightness (typical)300 cd/m²
Contrast Ratio3000 : 1 (Typical) 80 Million : 1 (DCR)
Response Time1ms (MPRT) / 4ms (GtG)
Viewing Angle178° (H) / 178° (V) (CR > 10)
Color GamutNTSC 97% (CIE1976) / sRGB 118% (CIE1931) / DCI-P3 89% (CIE1976)
Color AccuracyDelta E < 2
Optimum Resolution2560 × 1440 @ 165Hz – DisplayPort1.2 2560 × 1440 @ 144Hz – HDMI2.0
Display Colors16.7 Million
Signal InputHDMI 2.0 x 2, DisplayPort 1.2 x 1
HDCP VersionHDMI: 2.2, DisplayPort: 2.2
USB Hubno
Power Supply100 – 240V ~ 1.5A, 50 / 60Hz
Power Consumption (typical)46W
Speakersno
Line in & EarphoneEarphone
Wall-Mount100mm x 100mm
Adjustable StandHeight: 130mm, Swivel: -40° ~ 40°, Tilt: -5° ~ 23°
Product without Stand (mm)367.5 (H) × 605.02 (W) × 95.04 (D)
Product with Stand (mm)401.9~531.9 (H) × 605.02 (W) × 258.8 (D)
Product without Stand (kg)4.6
Product with Stand (kg)5.9
Cabinet ColorBlack & Red
Regulatory ApprovalsRCM / MEPS / CE / CB / FCC

Semoga cocok.

Categories
Umum

Pengalaman Membeli dan Mengganti Ban Mobil di Ottoban Indonesia (Yogyakarta)

PERHATIAN
Tulisan ini merupakan pengalaman pribadi menggunakan jasa layanan Ottoban Indonesia pada April 2022. Penulis tidak memiliki kerjasama dengan pihak Ottoban. Seluruh biaya merupakan biaya pribadi penulis. Pengalaman berbeda mungkin dapat dialami dan penulis merekomendasikan untuk mencari informasi atau referensi terbaru terkait artikel ini.

Awal April lalu, saya kembali melakukan perjalanan ke luar kota menggunakan kendaraan pribadi saya. Biasanya saya hanya bepergian untuk agenda ke Bogor, atau Jakarta saja. Namun, saat itu rute perjalanan agak sedikit berbeda. Bukan ke Jakarta dari Jogjakarta saja, bukan pula ke Semarang. Dan, ini kali pertama saya tidak melakukan pengecekan air aki, karena sudah ganti dengan aki kering.

Dari Jogjakarta, saya berangkat ke Bogor, kemudian ke Jakarta, lanjut ke Tangerang, kembali ke Jakarta, dan pulang lagi ke Jogjakarta. Total perjalanan hampir satu minggu penuh.

Puji Tuhan, perjalanan berjalan dengan lancar. Kendaraan Mobilio yang saya bawa juga dalam kondisi baik. Apalagi, seluruh perjalanan ini merupakan perjalanan solo, benar-benar sendiri. Cuaca selama perjalanan juga cukup bersahabat, kecuali ketika perjalanan malam dari Bogor menuju Jakarta, sempat hujan, namun beruntung tidak disertai angin.

Ban Belakang Tidak Nyaman

Sekembali dari perjalanan, saya masih menggunakan kendaraan untuk mobilitas. Ada yang sedikit terasa kurang nyaman, tapi saya pikir saat itu ban cuma kurang angin saja.

Seminggu setelahnya, saat saya melakukan perjalanan (agak jauh), ternyata benar terasa kurang nyaman. Istri saya yang saat itu lebih merasakan, karena dia duduk di kursi belakang bersama dengan anak saya.

Karena dugaan awal adalah ban yang kurang angin, jadi ketika perjalanan sempat kami pastikan tekanan ban dalam kondisi yang cukup. Lagi-lagi, puji Tuhan karena perjalanan malam itu dengan waktu tempuh pulang pergi total hampir 3 jam dapat dilewati dengan selamat.

Sesampai di rumah, akhirnya saya cek ban.Dan, benar saja. Ban belakang sisi sebelah kiri sudah dalam kondisi sudah aus, jadi permukaan ban sudah tidak rata lagi. Sedikit ada semacam “retakan”. Duh! Untuk ban belakang sisi kanan, beruntung masih dalam kondisi cukup aman.

Kondisi ini baru diketahui Sabtu malam. Jelas sudah masalah ada di mana, dan kesimpulannya cuma satu: ganti ban segera. Alasan utama tentu karena faktor keselamatan.

Ganti Ban

Hari Minggu pagi, saya coba cari-cari opsi dimana saya beli (dan ganti) ban mobil. Ada sebenarnya toko ban yang direkomendasikan. Saya beli ban untuk roda depan sekitar 1,5 tahun lalu. Secara harga lebih miring dibandingkan dengan toko ban lain. Masalahnya, hari Minggu tutup.

Jadi saya coba melihat-lihat kembali harga ban di situs niaga-el seperti Tokopedia. Hal ini sekadar untuk mencari tahu saja, berapa harga pasaran ban yang saya pilih yaitu GT Radial Champiro Ecotec 185/65 R15 (link di Tokopedia).

Selain itu saya juga coba kontak beberapa toko ban di Jogjakarta setelah mencari melalui Google Maps. Saya mendapatkan jawaban dan produk tersedia. “Masalahnya”, kebanyakan tutup karena hari Minggu. Ada pula yang toko tersedia di Tokopedia, bisa pesan melalui Tokopedia, lalu pemasangan dengan datang langsung ke toko. Harga juga cocok. Sayangnya, ketika saya mau order, saya diberitahu kalau akan cek stok dulu, dan baru dikabari Senin.

Saya agak memaksakan untuk bisa selesai urusan hari Minggu, untuk menghindari mengurus hal ini di hari dan jam kerja. Dan, supaya ban bisa segera ganti.

Istri saya juga sempat tanya di grup perumahan, dimana pada beli ban. Beberapa menyebutkan nama yang familiar seperti MARI BAN, BAH PETRUK, dan ada yang menyebutkan Ottoban. Nama terakhir ini sebenarnya agak asing, tapi katanya bisa beli lewat niaga-el Tokopedia. Jadi, saya malah penasaran mencari lebih lanjut.

Setelah saya mencari tahu lebih lanjut, sepertinya Ottoban — dengan nama merek Ottoban Indonesia (situs: https://ottobanindonesia.com) — ini cocok dengan kebutuhan di hari itu. Kenapa?

Categories
Umum

Cek Klaim Garansi Aki Mobil di Shop and Drive

Awal April lalu, saya melakukan pengecekan aki yang saya beli di Januari lalu di Shop and Drive. Kedatangan saya di Shop and Drive kemarin bukan karena aki saya ada masalah, tapi lebih supaya status garansi saya tidak hilang.

Aki yang saya beli memiliki garansi sampai dengan 18 bulan, dan akan tetap aktif kalau melakukan pengecekan rutin setiap 3 bulan.

Teknisi Pengecekan Aki di Shop and Drive

Prosesnya sendiri cukup mudah, saya langsung datang ke Shop and Drive terdekat — yang saat itu kebetulan saya melewati lokasi Shop and Drive tempat saya membeli aki. Saya sampaikan maksud kedatangan, dan langsung dilakukan prosedur pengecekan.

Singkatnya, aki dalam kondisi yang masih baik, tidak ada masalah secara fisik. Selain penggantian tersebut, ada juga bagian yang dilakukan pengecekan oleh teknisi. Filter udara di kendaraan saya ternyata sudah dalam kondisi yang sangat kotor. Jadi, sekalian saja saya ganti. Saya minta dibantu untuk cek apakah oli masih dalam kondisi baik.

Terakhir, teknisi juga menawarkan mau dicek sekalian untuk tekanan ban atau tidak. Tentu saja, dengan senang hati saya menerima tawaran itu.

Secara umum, semua biaya pengecekan gratis. Kecuali, untuk filter udara yang saya bayar terpisah. Terima kasih untuk layanan yang baik, Shop and Drive!

Categories
Umum

Dosis 3 AstraZeneca

Hari Senin lalu, akhirnya saya mendapatkan AstraZeneca sebagai vaksin dosis ketiga saya. Bersama dengan istri saya, proses vaksinasi kami ikuti di RSUD Sleman.

Sebelumnya, saya pernah melakukan registrasi di RS Siloam, tapi di jadwal yang ditentukan, ternyata saya malah ada keperluan sehingga tidak dapat hadir sesuai jadwal. Waktu itu, saya juga dijadwalkan mendapat AstraZeneca.

Bersyukur sebenarnya karena cukup banyak pilihan tempat vaksinasi booster ini. Pilihan ke RSUD Sleman sebenarnya lebih karena lebih dekat dengan rumah saja. Kalau pilihan vaksin, yang banyak tersedia adalah AstraZeneca. Awalnya, saya dan istri berharap bisa dapat Pfizer atau Moderna. Tapi, tidak jelas juga kapan. Jadi, dengan alasan bahwa lebih cepat juga lebih baik, jadi yang ada saja.

Proses Vaksinasi

Proses registrasi saya laksanakan melalui WhatsApp ke 081548500500. Persyaratan membawa fotokopi KTP dan juga salinan sertifikat vaksin. Walaupun akhirnya ketika pendaftaran ulang, yang diperlukan hanya KTP saja. Pelaksanaan sendiri berjalan lancar saja tanpa kendala berarti. Saat itu, untuk setiap hari tersedia kuota 120 orang.

Kalau ingin langsung datang, juga bisa. Prosesnya akan sama. Datang ke loket informasi untuk mengambil nomor antrian vaksinasi, lalu naik ke lantai 4, datang ke meja registrasi, isi formulir, lalu tunggu prosesnya. Untuk layanan vaksinasi di jam 08.00-11.00 WIB.

Proses mungkin sedikit agak lama lebih karena saat itu hanya ada 1 petugas screening dan 1 petugas vaksinator. Ini mungkin juga disesuaikan dengan ketersediaan ruangan juga saya rasa. Tidak masalah.

KIPI

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) masih terasa. Malam harinya, badan terasa agak meriang, tapi tidak parah. Sendiri terasa agak nyeri, tapi ringan saja. Efeknya lebih ke agak susah tidur saja sebenarnya.

Keesokan harinya, cuma terasa badan agak lemas — bisa jadi ini juga karena malamnya kurang tidur — dan kepala agak pusing. Jadi, banyakan dipakai untuk istirahat saja. Demam tidak terasa, suhu badan normal saja.

Tapi, sore harinya, kondisi badan jauh membaik dan sudah bisa beraktivitas normal. Istri saya, malam hari badan hanya terasa sedikit hangat saja, tapi lainnya normal. Bekas suntikan juga hanya terasa pegal ringan saja ternyata.

Categories
Umum

Menjual Sampah Anorganik Melalui Rapel

Catatan

Cerita ini merupakan pengalaman pribadi. Penulis tidak memiliki kerjasama maupun hubungan bisnis dengan Rapel. Pengalaman mungkin berbeda, jadi penulis sarankan untuk membaca mengenai Rapel melalui situs resmi atau sumber informasi lainnya.

Petugas Rapel

Akhir bulan lalu, untuk kali pertama kami “mengundang” salah satu petugas aplikasi Rapel ke rumah untuk mengambil sampah-sampah anorganik yang sudah dikumpulkan dalam beberapa minggu sebelumnya.

Sebenarnya, sudah cukup lama mengetahui aplikasi ini, tapi ternyata meniatkan untuk membersihkan dan mengumpulkan sampah anorganik di rumah itu memang suatu hal yang butuh komitmen tersendiri.

Tentang Rapel, merujuk ke situsnya:

Rapel adalah aplikasi untuk menjual sampah anorganik yang masih memiliki nilai jual dan telah dipilah menurut jenisnya oleh pemilik sampah yang menjadi user/pengguna aplikasi. Sampah dijual kepada kolektor atau agen pengepul sampah yang menjadi mitra aplikasi. User maupun kolektor akan mendapatkan poin dari aktifitas jual beli sampah, dan poin dapat ditukar dengan berbagai hadiah sesuai dengan promo yang ada.

Apa itu Rapel?

Sebenarnya, istri saya yang lebih banyak berperan dalam memilah sampah yang ada di rumah, dibantu dengan mbak ART. Kali ini, selain memang yang dipilah merupakan sampah yang diproduksi dari keseharian, ada beberapa yang akhirnya ‘dijual’ ke Rapel berupa buku/kertas yang sudah lama tersimpan di gudang, yang tentu saja sudah tidak akan terpakai lagi.

Ada beberapa kertas atau dokumen yang akhirnya diputuskan untuk tidak dijual, tapi dihancurkan dengan paper shredder karena dokumen/kertas itu mungkin berisi informasi yang lebih sensitif.

Karena baru pertama kali, jadi ada beberapa barang yang masih ragu-ragu pengelompokannya. Tapi, setelah koletor dari Rapel datang dan akhirnya melakukan penghitungan termasuk sedikit sortir ulang, pengkataegorian sedikit menjadi lebih jelas.

Secara nominal, memang ini tidak seberapa. Tapi, ada beberapa hal yang menurut saya menjadikan konsep pengelolaan sampah anorganik ini menjadi menarik:

  1. Informasi mengenai klasifikasi barang sudah disediakan.
  2. Harga sudah ditetapkan. Jadi sedikit sudah bisa diperkirakan ekspektasi “penghasilan”.
  3. Menggunakan sistem, ya mungkin ini seolah menjadi “tukang loak keliling versi digital”. Terlepas dari mana yang bisa memberikan harga yang lebih baik, saya lebih memilih untuk yang menggunakan sistem saja. Ditambah, kalau di perumahan, tukang loak keliling kebetulan tidak bisa masuk.

Walaupun pendapatan dari jual sampah anorganik tidak seberapa, tapi sedikit berperan untuk dapat mempermudah pengelolaan sampah — dan siapa tahu bisa membantu kolektor — itu felt good juga.

Categories
Umum

Tak Ada Lagi Tes PCR dan Antigen untuk Perjalanan Domestik

Photo by Pixabay from Pexels

Pemerintah melonggarkan syarat pelaku perjalanan domestik. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah menghapus syarat tes Covid-19 Polymerase Chain Reaction (PCR) dan antigen bagi pelaku perjalanan darat, laut, dan udara di dalam negeri yang sudah menerima vaksin corona dosis lengkap.

Katadata: Pemerintah Hapus Syarat Tes PCR dan Antigen untuk Perjalanan Domestik

Masih terkait dengan kebjiakan tersebut, dari sumber artikel yang sama ada beberapa hal lainnya:

  • Kapasitas kompetisi olahraga dilonggarkan. Seluruh kegiatan kompetisi olahraga dapat menerima penonton yang sudah menerima vaksinasi Covid-19 dosis tambahan atau booster.
  • Terkait dengan kegiatan tersebut, pengunjung wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
  • Kapasitas penonton/pengunjung akan didasarkan pada penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di masing-masing wilayah.

Sebagian diri saya menyetujui kebijakan ini, tapi sebagian lagi juga kurang setuju karena walaupun prosentase vaksinasi semakin meningkat — termasuk pemberian dosis ketiga/booster — tapi angka kematian cukup tinggi.

Saya setuju dalam konteks supaya pergerakan masyarakat terutama untuk roda perekonomian tetap berjalan. Bukan hanya bagi mereka yang punya usaha, tapi bagi karyawan/pekerja ini juga sebuah ‘kemudahan’. Dalam melakukan perjalanan yang membutuhkan tes PCR atau antigen, tentu jadi ada penambahan biaya, dan jumlahnya otomatis tidak kecil.

Beruntung kalau biaya ini bisa dibebankan kepada pihak lain (perusahaan, misanya), kalau tidak?

Sedikit kurang setuju dengan kebijjakan ya mungkin karena kasus masih cukup tinggi. Bagi yang sudah mendapatkan vaksinasi dua dosis, efek apabila terkena COVID-19 cenderung tidak terlalu parah. Namun, bisa jadi kebijakan ini memiliki peran penambahan kasus menjadi signifikan.

Artinya, jumlah kasus naik, lebih banyak masyarakat yang perlu isolasi mandiri, yang otomatis bisa jadi kegiatan perekonomian akan terpengaruh kembali.

Sepertinya, hidup berdampingan dengan COVID-19 ini sudah semakin terasa. Semoga kondisi tetap untuk saling jaga dan waspada dengan protokol kesehatan di level pribadi tetap berjalan.

Categories
Umum

Pengalaman Perpanjangan SIM Melalui SIM Corner di Jogjakarta

Akhir Januari ini, saya perlu melakukan perpanjangan masa aktif SIM A milik saya. Saya sempat mencari informasi bagaimana proses perpanjangan SIM di kota Jogjakarta ini. Tetapi, informasinya masih agak membingungkan. Sempat juga banyak baca mengenai perpanjangan SIM secara daring. Dan, beberapa teman juga menginformasikan kalau perpanjangan secara daring ini bisa jalan lancar juga. Tapi, opsi ini sepertinya kurang cocok untuk kondisi saya (saat itu).

Perpanjangan SIM secara daring (online)

Beberapa kondisi yang menjadikan proses perpanjangan SIM secara daring ini menjadi pilihan cocok, apabila:

  1. Masa berakhir/kedaluarsa masih cukup lama. Kalau tidak salah, ini bisa dilakukan bahkan tiga bulan sebelum kedaluarsa. Saya lupa tepatnya.
  2. Tetap harus melakukan tes kesehatan dengan mendatangi dokter/fasilitas kesehatan yang telah ditentukan.
  3. Melakukan proses secara daring melalui Digital Korlantas POLRI yang aplikasi juga sudah tersedia di Play Store untuk Android dan App Store untuk iOS.

Awalnya saya sempat akan menggukan metode ini. Tapi, saya batalkan karena tetap harus melakukan tes kesehatan juga, dan saat itu tinggal 7 (tujuh) hari sebelum masa kedaluarsa SIM saya. Untuk prosesnya, kalau saya baca-baca di internet, dan juga melalui linimasa media sosial, layanan ini bisa menjadi pilihan. Tinggal ikuti saja prosesnya.

Perpanjangan SIM secara luring (offline)

Ada dua pilihan jika akan melakukan perpanjangan SIM dengan cara ini. Pertama, melalui layanan SIM keliling. Kedua, langsung ke Satpas Polresta Yogyakarta. Ketiga, datang langsung ke SIM Corner. Pilihan pertama sebenarnya bisa menjadi opsi. Kalau mencari di internet/berita, cukup banyak jadwal SIM keliling ini di Jogjakarta.

Pilihan kedua yaitu langsung ke Satpas Polresta Yogyakarta, sempat pula saya jadikan pilihan. Mengenai antrian, sudah disediakan antrian secara online, jadi ada kepastian. Setelah saya isikan data dalam antrian, saya mendapatkan antrian 3 (tiga) hari sebelum tanggal kedaluarsa SIM, dan dapat langsung datang pukul 10.00 pagi ke Satpas Polresta Yogyakarta.

Karena saya belum tentu dapat hadir sesuai jadwal sesuai antrian di Satpas Polresta Yogyakarta, akhirnya saya juga melihat opsi ketiga: datang langsung ke SIM Corner. Setelah mencari informasi:

  1. Pilihan SIM Corner di Jogja City Mall atau SIM Corner di Ramai Mall Malioboro.
  2. Jam buka operasi akan mengikuti jam buka mall, dan kalau kuota sudah terlayani semua, maka layanan selesai. Diperkirakan sekitar jam makan siang harusnya sudah selesai semua. Namun, untuk proses antrian sudah dapat dilaksanakan pagi hari. Tentang pengambilan antrian, saya mendapatkan informasi yang lebih jelas untuk pilihan lokasi yang di Ramai Mall Malioboro.
Categories
Umum

Renovasi Lantai

Di bulan Agustus 2021 lalu, untuk kali pertama setelah menempati rumah selama kurang lebih tiga tahun, renovasi agak besar dilakukan di rumah. Di awal menempati rumah, renovasi lebih kepada pengecatan total seluruh dinding (indoor dan outdoor), termasuk sedikit penggantian seluruh lantai kamar mandi.

Beberapa bulan sebelumnya — atau mungkin malah sekitar satu tahun — ada kendala lantai yang popping, tapi tidak parah dan hanya terjadi di dua keping lantai. Karena tidak terlalu mengganggu, jadi memang tidak langsung dilakukan penggantian. Kebetulan, lantai di rumah menggunakan granit ukuran 60×60 sentimeter.

Namun, seiring berjalannya waktu, masalah sejenis muncul di beberapa titik lain, dan sudah mulai mengganggu aktivitas sehari-hari. Dengan beberapa pertimbangan, akhirnya diputuskan untuk melakukan renovasi penggantian lantai granit. Untuk jasa tukang, saya menggunakan jasa tukang yang sebelumnya saya pakai untuk pekerjaan pembangunan lain.

Mengganti yang Rusak Saja dan Estimasi Waktu

Begitu rencananya. Dengan perkiraan bahwa bisa dilakukan penggantian di area yang rusak saja, dibuatlah rencana pembelian dan estimasi waktu pekerjaan yang diperkirakan bisa selesai dalam waktu sekitar 5-7 hari kerja.

Karena pekerjaan ini akan membuat rumah menjadi sangat berdebu, jadi kami memutuskan juga untuk mengungsi ke tempat saudara, paling tidak selama satu minggu, ditambah beberapa hari untuk nanti membersihkan sisa-sisa debu.

Karena ini termasuk kegiatan yang tidak ada dalam rencana, jadi soal anggaran semoga tidak terlalu banyak. Beberapa waktu sebelum pengerjaan, estimasi kebutuhan material sudah didapatkan dan langsung saja dibelanjakan.

Mencari Granit

Masalah pertama adalah mengenai material granit yang akan digunakan. Ternyata, merek dan seri granit yang dipakai saat ini tidak mudah untuk didapatkan. Beberapa toko bangunan yang ada di Jogja sudah dihubungi, dan hasilnya nihil.

Sempat melakukan pencarian melalui internet, dan hasilnya ada yang jual tapi lokasi di Jakarta. Stok sangat terbatas hanya sekitar 4 dus saja (total 16 keping), dan ternyata harganya lumayan mahal, sekitar Rp300.000/dus (ukuran 1,44 m2/dus).

Karena stok tidak bisa diharapkan, jadi kami ambil keputusan untuk mencari granit dengan merek dan seri lain, dan semoga warna mendekati yang ada saat ini. Dan, ternyata sangat tidak mudah.

Setelah melakukan beberapa kali pencarian di toko/supermarket bangunan, akhirnya ditentukan merek dan seri yang akan digunakan. Karena anggaran, jadi pilihan jath ke granit yang lebih murah dari sebelumnya. Sesuai dengan estimasi, akhirnya beli sebanyak 8 dus, termasuk semen instan perekat granit.

Pengerjaan Awal

Pekerjaan dimulai dengan lancar. Granit yang harus diganti dilepas dengan hati-hati dengan cara dipotong, supaya pengganti bisa dipasang. Tapi, ternyata ada beberapa yang diluar perkiraan. Ternyata granit lain yang masih terpasang dalam kondisi yang rawan popping juga. Bahkan, ketika terkena benturan, ada beberapa yang jadinya terlepas, yang otomatis jadi harus diperbaiki. Pilihannya: pakai granit yang sebelumnya, atau ganti dengan yang baru.

Proses ini cukup memusingkan juga. Karena, jika pakai granit lama, pasti sudah dalam kondisi yang tidak presisi sekali. Bentuk sudah sedikit berubah walaupun masih bisa dipakai. Jika dipaksakan, salah satu efeknya ya jadi kurang rata saja di beberapa titik.

Duh!

Selama proses pengerjaan awal, saya selalu pantau. Dan, beberapa hari makin ragu, apakah keputusan mengganti granit yang rusak saja merupakan keputusan yang tepat (saat itu).

Awalnya saya dan istri sempat terpikir apakah lebih baik diganti semua atau tidak. Kalau iya, artinya secara anggaran akan cukup besar. Kami sempat membuat estimasi perhitungan.

Akhirnya, Diganti Semua

“Pak, bagaimana kalau kita ganti semua saja?,” begitu kira-kira yang saya sampaikan ke tukang yang mengerjakaan pekerjaan ini. Pertimbangan kenapa akhirnya semua lantai granit diganti semua:

  1. Mengurangi potensi renovasi kembali di masa mendatang, karena mungkin kerusakan hanya soal waktu;
  2. Keamanan, karena risiko dari mengganti sebagian ada beberapa area yang jadi kurang aman/rapi. Apalagi, di rumah ada anak.

Membayangkan segala keribetan yang terjadi kalau renovasi lagi merupakan salah satu alasan. Mulai dari pindah sementara, membersihkan debu, mengamankan barang-barang, sampai dengan aktivitas pasca renovasi lainnya.

Yang akhirnya, keputusan untuk mengganti semua ini mengubah banyak sekali rencana seperti:

  1. Anggaran yang jadi jauh membengkak terutama material mulai dari granit, semen instan, semen biasa, pasir termasuk beberapa bahan lainnya. Kalau awalnya jumlah granit yang dibeli hanya sekitar 8 dus, akhirnya berakhir menjadi sekitar 80 dus;
  2. Anggaran jasa tukang juga jadi bertambah. Awalnya hanya sekitar 7 hari, akhirnya menjadi sekitar 5 minggu. Ini juga termasuk pada akhirnya ada anggaran untuk pembuangan brangkalan material;
  3. Karena harus berpindah tempat tinggal sementara, otomatis pengeluaran harian juga jadi bertambah.

Dengan segala proses yang terjadi, akhirnya selesai juga. Ada beberapa kondisi yang mungkin tidak sesempurna yang kami harapkan, tapi bahwa proses renovasi sudah selesai itu sudah sangat disyukuri.

Categories
Umum

Legalisir Dokumen Kependudukan Secara Daring/Online

Karena ada satu keperluan, saya membutuhkan beberapa dokumen kependudukan yang harus saya siapkan. Dan, bukan hanya salinan fotokopi, namun dokumen yang sudah dilegalisir. Sebenarnya tidak ada masalah dengan proses ini, karena memang bukan kali pertama melakukan legalisir dokumen.

Photo by Lum3n from Pexels

“Masalahnya” adalah jarak tempat tinggal dengan kantor dinas kependudukan dan catatan sipil (disdukcapil) Bantul bisa dikatakan cukup jauh. Perjalanan bisa jadi satu jam sendiri naik kendaraan pribadi.

Awalnya, saya tanyakan ke salah satu teman saya yang bekerja sebagai ASN di salah satu dinas pemerintahan di DIY mengenai jam operasional disdukcapil. Ketika saya menyampaikan keperluan saya, dia menyarankan untuk melakukannya saja secara daring/online. Lalu saya diberi informasi mengenai layanan Legalisir Online. Jadi, alih-alih datang dengan membawa salinan fotokopi dan dokumen asli, kita hanya perlu mengirimkan dokumen melalui surel, kemudian dokumen yang telah dilegalisir akan dikirimkan pula melalui surel.

Terlihat mudah. Dan, sepertinya ini perlu dicoba.

Legalisir Dokumen

Saya membutuhkan dua dokumen yang dilegalisir, yaitu KTP dan Kartu Keluarga. Kebetulan, Kartu Keluarga saya ini tergolong “baru”, dikeluarkan tahun 2019, dan tanda tangan pejabat berwenang sudah dalam format QR Code.

Di bagian bawah dokumen Kartu Keluarga, tertulis “Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Badan Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN.

Untuk proses di disdukcapil Kabupaten Bantul, prosesnya sebagai berikut:

  1. Siapkan hasil pindai (scan) dokumen yang akan dilegalisir dalam format PDF. Dokumen dalam bentuk digital ini harus dari dokumen asli, bukan fotokopi.
  2. Untuk KTP, saya pindai dua sisi, kemudian saya masukan dalam Microsoft Word dengan posisi berdampingan layaknya ketika difotokopi. Semua dokumen saya pindai berwarna.
  3. Pastikan dokumen cukup jelas terbaca. Jika bisa, pindai dengan resolusi yang cukup baik.
  4. Setelah semua dokumen PDF siap — satu jenis dokumen dalam satu PDF — kirimkan ke: [email protected] dengan judul surel misanya “Legalisir Dokumen KTP/KK“. Saya mengirimkan dengan judul surel: Legalisir Dokumen KTP/KK {Nama saya}. Ya, supaya lebih mudah/jelas saja.

Saya mengikuti instruksi yang tersedia terkait dengan isi surel. Dalam isi surel, saya tuliskan:

Kepada Disdukcapil Kab. Bantul.

Yang memohonkan:
NIK: {nomor NIK}
Nama: {nama sesuai KTP}
Alamat: {alamat sesuai KTP}
HP: {nomor ponsel}

Yang dimohonkan:
KTP a.n. {nama saya}
KK a.n. {nama kepala keluarga dalam KK}

Terima kasih.

Isi surel kepada disdukcapil untuk permohonan legalisir dokumen secara online/daring.

Saya kirimkan dokumen sekitar pukul 12.50 WIB pada hari Senin. Kalaupun baru diproses pada sore hari atau bahkan keesokan harinya, tidak ada masalah juga.

Ternyata saya salah. Sekitar pukul 13.10 WIB (tidak sampai 30 menit) saya sudah mendapatkan balasan melalui surel saya. Dokumen yang sudah dilegalisir ada dalam lampiran. Saya tidak tahu ini karena antrian sedang sedikit jadi proses cepat, tapi dalam pengalaman saya mengurus dokumen di disdukcapil Bantul, seluruh proses memang cepat, sih.

Dokumen Kartu Keluarga tidak dikirimkan karena tidak dilegalisir dan saya mendapatkan informasi tambahan dari petugas dalam surel bahwa sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) mengenai Dokumen Kependudukan No 104 tahun 2019 Pasal 19 ayat (6) bahwa: Dokumen Kependudukan seperti Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, Akta Kematian, Akta Perkawinan yang sudah menggunakan Tanda Tangan Elektronik (TTE) tidak perlu di legalisir.

Bagaimana jika Kartu Keluarga belum memiliki QR Code? Untuk mendapatkan yang terbaru, bisa saja melalui perbaruan data untuk dapat dicetak ulang.

Terima kasih untuk pelayanan yang sangat cepat, Disdukcapil Kabupaten Bantul!