Bulan ini, ban mobil kami sempat mengalami kebocoran. Awalnya, saya pikir karena bocor biasa saja. Ternyata saya salah. Bukan lagi bocor (di sisi bawah), tapi ada sobek di bagian samping.
Beruntung, saat terjadi kebocoran, saya sedang berada di rumah, dan akhirnya mengganti sendiri ban bocor tersebut dengan ban cadangan. Yang sebenarnya belum pernah saya lakukan sebelumnya. Haha! Tapi, ternyata berhasil juga.
Kalau saya perkirakan, ada beberapa kemungkinan kenapa ban ini bisa bocor di sisi samping.
Pertama, kondisi jalan untuk rute sehari-hari yang saya lewati memang beberapa tidak dalam kondisi yang cukup baik. Ada lubang di beberapa tempat, jadi ada bagian aspal yang tajam yang berpotensi merusak ban. Jadi, besar kemungkinan memang ini penyebab utamanya.
Kedua, mungkin ketika saya parkir di pinggir jalan, bagian sisi luar mengenai trotoar atau obyek lain yang akhirnya menjadikan adanya sobekan itu.
Walaupun untuk kondisi ban bisa ditambal dengan metoda tip top, namun sepertinya untuk keamanan lebih memilih untuk mengganti dengan ban baru. Apalagi, kebetulan mobilitas saya juga sering ke luar kota, dan memacu kendaraan di tol.
Bahwa penyebab utama pencemaran kualitas udaranya adalah kendaraan. Karena dalam catatan kita per 2022 itu ada 24,5 juta kendaraan bermotor dan 19,2 juta lebih itu sepeda motor.
Bahwa dugaan polusi udara karena PLTU Suralaya itu kurang tepat. Sebab hasil analisis uapnya itu pencemarannya dia bergeraknya tidak ke arah Jakarta tapi bergerak ke arah Selat Sunda.
Jadi bisa dikatakan bahwa bukan karena PLTU begitu, ya. Apalagi dilihat dari hasil studi penggunaan batu bara yang berpengaruh ke Jakarta, sih, enggak nyampe 1 persen
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya. Senin, 14 Agustus 2023. Sumber: Kumparan
Saya sekolah saya dibilang dulu drop outlah, dibilang bodohlah apa saya diem aja. Karena sebetulnya itu persoalan politik. Tapi sekarang profesor saya dua, Honoris Causa saya 9, masih nunggu 6 lagi.
Makanya waktu menghadapi yang 10.000 (peneliti BRIN) ini saya bilang kalian kalah sama saya. Apa aja saya bisa ngomong. Ayo nuklir oke tanya Pak Handoko.
Saya sudah ngomong nuklir loh, ya apalagi, persenjataan? tahu alutsista. Kenapa? Loh saya panglima tertinggi dulu waktu presiden, Jadi kalian jangan main-main lho sama saya.
Iya di sini saya harus ngomong seperti ini. Why? Karena sebentar lagi kan mau pemilu. Saya enggak mau digoreng-goreng lagi. Ini pernyataan saya tolong ditulis yang benar
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Rabu 26 Juli 2023. Sumber: Kumparan
Hari ini, untuk kali pertama saya berkunjung dan mendapatkan perawatan dari dokter di klinik THT. Puji Tuhan, proses — walaupun ada bagian yang tidak menyenangkan karena sakit — tapi lebih banyak yang disyukuri karena keluhan yang saya rasakan mendapatkan penanganan yang baik, dan kekhawatiran yang sempat saya alami dapat terjawab dengan baik pula. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Jadi, beberapa hari terakhir kemarin, tiba-tiba telinga kanan saya terasa sangat sakit — disamping memang kok rasanya kemampuan mendengar juga agak terganggu, tidak sama seperti telinga sebelah kiri.
Sakitnya seperti ada bengkak dan perih. Ini sangat mengganggu, karena efeknya ke sakit kepala yang sangat hebat, tidur juga tidak nyenyak karena posisi tidur misanya saya menghadap ke kanan, jadi ada tekanan ke arah rahang dan telinga. Makan juga agak terpengaruh. Dan beberapa keluhan ini terjadi secara acak.
Bahkan, ketika dipegang dan ditarik sedikit saja, rasanya sangat sakit. Mungkin rasanya seperti misal tangan kena luka atau digigit serangga/nyamuk, kemudian bengkak dan gatal. Cuma, ini posisinya ada di rongga telinga.
Ke Dokter
Saya bilang ke istri tentang keluhan ini, dan pergi ke dokter merupakan pilihan yang paling bijak rasanya. Karena ini sudah dalam tahap sangat sakit, dan menganggu aktivitas.
Setelah melihat jadwal dan agenda, paling cepat adalah hari Senin malam. Masalahnya, apakah ada dokter yang buka praktik pada malam hari, atau paling tidak setelah jam kantor. Apalagi, dari pagi sampai sore sudah sibuk sekali, dan tidak dapat memperkirakan berapa lama waktu ke dokter, antri, dan mungkin mengantri obat.
Saya coba beberapa jadwal dokter THT di RS Bethesda, RS JIH, RS Panti Rapih, bahkan RS Hermina. Ternyata dari sekian pilihan, di RS Panti Rapih ada jadwal dokter THT pukul 19.00-20.30 WIB. Dokter yang praktik adalah dr. Agus Surono, Ph.D, M.Sc., Sp.T.H.T.K.L(K).
Karena anak saya biasanya juge RS Panti Rapih ini, jadi untuk proses pendaftaran dan lainnya sudah cukup akrab.
Saya sudah membayangkan prosesnya akan tidak menyenangkan. Dan, di beberapa sesi, memang sangat tidak menyenangkan. Antara menahan sakit, tapi juga teriak — akhirnya saya sempat teriak juga walaupun tetap berusaha ditahan.
Dokter Agus yang memeriksa saya memberikan penanganan yang sangat baik. Dengan pembawaan yang menyenangkan, sambil bercanda, dan memberi waktu juga untuk saya menguasai rasa sakit. Bahkan, di akhir pemeriksaan, saya juga menanyakan beberapa hal dijawab dengan sangat jelas. Terima kasih, dokter Agus! Matur nuwun! Walaupun baru kali pertama ke dokter THT, tapi sepertinya sangat tidak berlebihan kalau dr. Agus Surono, Ph.D, M.Sc., Sp.T.H.T.K.L(K) ini menjadi rekomendasi!
Kembali ke proses pemeriksaan…
Untuk telinga kiri, memang bisa dikatakan tidak ada keluhan sama sekali. Tapi, justru telinga kiri juga ikut dilihat. Ternyata ada yang sedikit perlu dibersihkan. Prosesnya tidak sakit sama sekali, karena memang tidak ada keluhan sama sekali.
Tapi, berbeda dengan telinga bagian kanan. Prinsipnya adalah karena ada kotoran yang menempel di bagian rongga telinga yang, ada semacam iritasi. Dan, ini teksturnya cukup keras.
Jadi, satu-satunya solusi adalah: harus dibersihkan. Masalahnya, posisi kotoran ini juga menempel di kulit rongga telinga, dengan lapisan kulit yang sangat sensitif. Saya sudah membayangkan akan sakit sekali.
Jadilah proses mulai dari dicoba tarik/angkat, semua yang perlu dibersihkan juga dibersihkan, dan lain sebagainya. Dan, ya memang itu solusinya. Termasuk untuk yang perlu disedot menggunakan alat, ini juga dilakukan. Walaupun mungkin hanya sekitar 15-20 menit totalnya, tapi itu rasanya seperti waktu pemeriksaan yang sangat lama.
Begitu selesai penanganan, memang efeknya instan. Telinga mendengar dengan lebih jelas, dan rasa sakit juga berkurang jauh. Sakitnya sudah beda, kali ini lebih seperti bagaimana kalau kulit biasa yang lukanya mengering lalu dibersihkan. Bahkan ketika saya pegang telinga dengan kondisi sebelumnya sakit sekali, rasanya sudah sangat normal.
Obat
Saya diberi resep obat yang saya langsung tebus di bagian farmasi. Obat tetes saja, yang dipakai sampai dengan rasa sakit hilang, karena mungkin agak sedikit luka karena proses pembersihan. Tapi, saya yakin telah mendapatkan penanganan yang sangat baik, jadi ya saya tinggal ikuti saja.
Tapi kebiasaan itu sudah mulai saya kurangi, bahkan tinggalkan dengan menggunakan pilihan non-kartu, jika memungkinkan. Untuk transaksi pembayaran, jika ada pilihan menggunakan e-wallet atau QRIS, saya akan pilih opsi itu. Pilihan yang gampang, cepat, dan aman.
Penarikan tunai, saya lebih sering lakukan tetap di mesin ATM, namun menggunakan pilihan transaksi non-tunai.
Beberapa aktivitas transaksi yang saya masih mengandalkan kartu (debit atau kredit) adalah ketika di SPBU. Walaupun, tetap saja ada kemungkinan terjadi potensi keamanan di sini, namun saya merasa masih cenderung cukup aman. Paling tidak masih di mesin EDC yang diakses secara terbatas oleh pihak SPBU.
Pertamina per 1 Desember 2022 kembali melakukan penyesuaian harga — lebih tepatnya kenaikan harga — untuk beberapa produk BBM non subsidi.
Pertamax Turbo naik Rp900/liter dari Rp14.300/liter menjadi Rp15.200/liter
Dexlite naik Rp300/liter dari Rp18.000/liter menjadi Rp18.300/liter .
Pertamina Dex naik Rp250/liter dari Rp18.550/liter. menjadi Rp18.800
Walaupun tidak terpengaruh karena saya menggunakan Pertalite dan Pertamax untuk kendaran saya, tapi tetap saja ini bisa jadi peringatan bahwa pola harga BBM cenderung naik. Oh ya, harga tersebut untuk BBM produksi Pertamina.
Kenapa tidak coba produk dari produsen lain seperti Shell, Vivo atau BP, ya seingin saya mencoba produk lainnya, tapi pilihan untuk kota tempat saya tinggal saya saat ini memang cuma Pertamina.
Hari ini, Badan POM RI merilis daftar 172 sirop obat dari 12 industri farmasi yang aman untuk dikonsumsi. Pengumuman resmi mengenai hal ini dapat dibaca di situs Badan POM.
Minggu lalu, 19 November 2022, saya ikut menikmati gelaran Ngayogjazz 2022. Walaupun acara ini — kalau tidak salah — sudah diadakan sejak 2007, tapi saya bisa dikatakan hanya beberapa kali saja nonton.
Dan, karena tahun 2022 ini akhirnya diselenggarakan lagi, jadi saya memang sudah meniatkan untuk datang.
Awalnya, sempat ragu-ragu, karena saya sempat kena COVID-19 juga. Tapi, syukurlah bisa dikatakan sudah sehat, jadi sore itu ikut menikmati suasana Ngayogjazz.
Saya baru datang sekitar Magrib ke dusun Cibuk Kidul, tempat dilaksanakannya Ngayogjazz tahun ini. Sempat nyasar beberapa kali ketika mencari tempat parkir. Dan, akhirnya dapat tempat parkir yang berjarak sekitar 1,5km dari lokasi. Cara ke lokasi? Ya, jalan kaki, sama seperti kebanyakan pengunung yang jumlahnay mungkin ribuan malam itu.
Kenapa tidak pakai ojek dari warga? Enahlah, malam itu saya sedang ingin menikmati berjalan kaki.
Saya menikmati acara itu dengan berpindah dari panggung ke panggung. Hampir tidak terlalu fokus kepada rundown acara, tentang siapa yang main di panggung apa. Jadi, sedang berkeliling, dan ada penampil, ya saya nikmati saja performanya.
Semua panggung sudah saya singgahi, termasuk panggung yang ada di halaman warga, yang ada kandang sapi tak jauh dari sana.
Itulah istimewanya. Sebuah pesta, dengan kemasan yang… saya suka.
Bagi saya, acara ini bukan hanya soal merayakan sebuah pesta dengan nuansa yang apa adanya, dengan banyak pihak yang berpartisipasi, dan saling mendukung. Semua bersenang-senang.
Justru di acara seperti ini, malah jadi banyak bertemu dengan teman-teman yang sudah lama tidak saya temui. Menikmati jalan di kampung, dengan segala hal yang “apa adanya”.
Tentang suasana, menurut saya Monita Tahalea mendeskripsikan dengan sangat apik melalui tulisan dalam satu posting di akun Instagram-nya.
Masyarakat penikmat seni berjalan-jalan dengan tertib menyerap suasana. Para musisi yang berpotensi dan kreatif berkesenian dengan gembira dan bahagia, seniman-seniman hadir bersilaturahmi. Tidak satupun sejauh pandanganku ada yang membawa aliran viralisme dengan gimmick belaka. Panggung besar dan mapan turut menghidupkan panggung-panggung yang tersembunyi; musik di depan kantor kelurahan, ibu berjualan pop mie, baju-baju daster, wedang, seblak , pengrajin rotan, kolektor VW, sepeda ontel, hingga bapak yang menjual balon sekalipun.
Saat Monita tampil di Panggung Sepat, saya tidak melihatnya langsung di panggung. Hanya sayup terdengar dari tempat berdiri saya yang malam itu sedang melihat Barry Likumahuwa tampil di Panggung Cethul.
BPOM RI merilis daftar obat sirop yang aman untuk dikonsumsi anak dan dewasa. Indikasi aman adalah terkait tidak mengandung senyawa kimia Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbitol, dan/atau Gliserin/Gliserol serta memiliki kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) yang masih di bawah angka ambang batas.
Sampai saat ini, saya memang belum pernah secara spesifik melakukan pengecekan informasi keuangan pribadi saya yang dapat dilihat spesifik melalui dokumen SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan).
Selama ini, pengecekan memang dilakukan oleh bank atau pihak yang memerlukan. Terakhir kali seingat saya saat saya melakukan pengajuan kredit pemilikan rumah. Karena memang dari catatan pribadi memang status kredit (credit scoring) memang ‘harusnya’ status lancar.
Supaya tidak bingung, Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), Informasi Debitur (iDeb), credit scoring, atau BI Checking ini sebenarnya istilah yang sama. Jadi ini merupakan informasi/dokumen untuk melihat bagaimana performa status laporan informasi keuangan kita, ketika kita memiliki pinjaman atau tanggung jawab pengembalian atas kredit/pinjaman kita.
Pinjaman ini bisa dari mana saja, mulai dari bank (misal KPR, kartu kredit, atau produk pinjaman lain), dan juga dari lembaga lain termasuk e-wallet dengan fitur paylater-nya.
Untuk melakukannya, sekarang seharusnya lebih mudah karena Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah memiliki aplikasi khusus untuk ini. Namanya iDebku.
Salah satu remote AC merk Gree yang ada dirumah sepertinya secara tidak sengaja berubah pengaturannya pada indikator suhu. Yang biasanya menggunakan satuan Celcius, tiba-tiba berubah menjadi Fahrenheit. Sebagai yang sudah terlalu terbiasa dengan satuan Celcius, tentu ini sedikit merepotkan.
Melakukan penghitungan rumus konversi dari Fahrenheit ke Celcius setiap kali ingin mengatur suhu tentu bukan pilihan yang bijak. Mungkin jadi sedikit lebih cerdas karena jadi belajar matematika, tapi saya memilih tidak.
Untuk mengembalikan ke mode Celcius — dan nanti bisa untuk kembali lagi ke Fahrenheight — caranya cukup mudah:
Pastikan posisi AC dalam keadaan mati
Tekan tombol “Mode” dan “minus” (untuk menurunkan suhu) secara bersamaan.
Hal pertama yang saya lakukan ketika mendapati kondisi bahwa saya terpapar COVID-19 adalah mencari obat atau vitamin yang membantu penyembuhan. Walaupun, kondisi sudah vaksinasi lengkap dan booster akan membantu, namun kalau memang ada tambahan obat atau vitamin, kenapa tidak?
Saya hanya pernah membaca pengalaman mereka yang pernah mencoba mendapatkan paket layanan telemedisin dari Kementerian Kesehatan RI. Ada yang bilang lancar, ada yang bilang lambat. Dan, saya putuskan untuk mencoba mendapatkannya.
Berbekal NIK ini, akan ditentukan apakah hasil pemeriksaan sudah ada ada dalam database layanan ini atau belum. Saya masukkan NIK saya, ternyata NIK saya ditemukan, lengkap dengan status bahwa saya masuk dalam kriteria untuk mendapatkan layanan telemedisin.
Sesuai instruksi, saya lakukan konsultasi secara daring melalui aplikasi. Saya pakai aplikasi Halodoc, karena beberapa opsi yang sudah ada, Halodoc memang cukup sering saya gunakan.
Saat kami terkonfirmasi positif COVID-19, memang sedang terjadi lonjakan kasus. Hasil antigen memang tidak spesifik menyebutkan virus yang ditemukan ini merupakan varian apa.
Tapi, terlepas dari kejadian ini, tetap bersyukur karena kami — yang dewasa — semua sudah mendapatkan vaksinasi booster. Anak kami yang usia 3,5 tahun juga dalam keadaan baik, bahkan masih tetap ceria, napsu makan juga sangat baik, dan tidak rewel. Jadi, anak malah seperti tidak ada gejala sama sekali.
Rilis dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengenai varian Omicron XBB
Gejala yang dialami saya dan istri kurang lebih sama. Tanda-tanda gejala pada varian Omicron XBB berikut beberapa kami rasakan:
Demam atau menggigil
Batuk
Sesak napas atau napas singkat
Badan lemas dan mudah lelah
Nyeri otot dan tubuh
Sakit kepala
Kehilangan indera perasa atau penciuman
Sakit tenggorokan
Pilek atau hidung tersumbat
Mual atau muntah
Diare
Dari gejala tersebut, yang saya dan istri rasakan paling dominan adalah sakit kepala (ini terasa sekali), demam, nyeri otot dan tubuh. Selain itu batuk juga ada sedikit. Indera perasa (lidah) juga terasa menjadi pahit, walaupun tidak sampai kehilangan kemampuan menyium bau atau rasa. Istri ada sakit tenggorokan dan batuk.
Akhirnya, di awal November 2022 ini, saya menjadi salah satu yang pernah terkena COVID-19. Dan, tidak hanya saya sendiri, tapi beserta seluruh penghuni rumah lainnya yaitu istri saya, ART, dan anak saya yang berumur 3,5 tahun.
Kami juga tidak terlalu tahu persis kapan, dimana, atau siapa yang terlebih dahulu terpapar. Tapi, dugaan terkuat memang karena terkait mobilitas, apalagi mobilitas beberapa waktu kemarin memang banyak ke tempat berisiko, yaitu ke dokter dan rumah sakit.
Sebelum Terpapar
Di tengah cuaca yang juga sedang tidak terlalu menyenangkan — hujan dan memang diiringi dengan banyak yang saya kenal juga mengalami gejala batuk/pilek walaupun ringan — aktivitas saya di luar rumah agak tinggi.
Agak bergantian secara rute tapi, beberapa kami sempat ke dokter dan rumah sakit. Ada pernah kami bertiga tanpa ART ke IGD salah satu rumah sakit swasta untuk mengantar anak saya yang demam tinggi. Saat itu, untuk IGD juga sedang penuh.
Puji Tuhan, langsung dapat penanganan. Ini kami ke IGD karena saat itu sedang ramai kasus gagal ginjal akut pada anak. Walaupun kondisi anak saat itu untuk buang air kecil tidak ada masalah sama sekali.
Saat itu, semua masih bisa dikatakan sehat-sehat saja, hanya anak saja yang memang demam.
Kemudian, saya sempat juga antar ART untuk berobat ke dokter umum. Saat itu juga pasien sangat banyak, dan walaupun saya menunggu di luar (area terbuka), sesekali ada di ruang tunggu untuk mengecek saja. Sedangkan ART saya otomatis selalu berada di ruang tunggu, ruang periksa, dan ke ruangan lain yang saat itu memang harus dikunjungi karena prosedur pemeriksaan.
Satu atau dua hari berikutnya, ART saya juga sempat bepergian ke tempat saudaranya. Dan, beberapa hari berikutnya mengeluhkan sakit lagi. Kami pikir karena memang proses pengobatan mungkin masih berlangsung.
Semua berjalan beberapa hari. Istri saya akhirnya ada kena demam juga, yang membedakan adalah ini disertai dengan pusing yang luar biasa, yang tidak pernah dirasakan dalam beberapa tahun terakhir. Jadi, istirahat total. Bisa jadi karena kemarin memang kecapaian dan kondisi badan sedang kurang fit saja.
Tapi, setelah minum obat ringan kondisi cenderung lebih baik. Dan, sampai akhirnya di hari Kamis sekitar jam makan siang, saya mengalami sakit kepala yang sangat berat. Disertai dengan demam. Badan saya saat itu terasa cukup kedinginan.
Jadilah hari Kamis dari siang saya langsung istirahat total setelah makan dan minum. Saat itu, hal paling nyaman adalah tidur dan mengurangi pergerakan. Gejala tambahan yang kemudian juga muncul saat saya istirahat adalah nyeri pada persendian di tangan dan kaki.
Positif
Jumat pagi, kondisi saya sedikit lebih baik, tapi masih sangat tidak nyaman rasanya di badan.
Dua hari sebelumnya, di hari Rabu, saya melakukan tes antigen secara mandiri menggunakan alat tes yang saya beli. Hasilnya, negatif. Jadi saya sedikit lega.
Hari Kamis menjelang siang, sebelum saya mengalami gejala sakit kepala dan demam hebat, saya juga lakukan lagi tes mandiri dengan alat antigen, dan hasilnya negatif. Istri saya melakukan hal yang sama, dan hasilnya juga negatif.
Tapi, hari Jumat pagi saya memutuskan untuk tes antigen di lab. Saya melakukan tes sekitar pukul 12.00 WIB. Dan, akhirnya dari sekian banyak tes antigen yang pernah saya lakukan, saat itu untuk kali pertama saya mendapatkan hasil positif.
Sebenarnya, ini cenderung sudah diperkirakan. Istri saya juga demikian. Karena, alarm tubuh sepertinya kurang bisa bohong. Setelah saya mdenpatkan hasil positif dalam perjalanan pulang dari lab, saya hubungi istri saya.
Sorenya, kami memutuskan untuk melakukan tes antigen ke lab yang sama. Langsung tiga orang. Hasilnya, sesuai yang diperkirakan.
Tiga orang dewasa dan satu anak balita usia 3,5 tahun terkonfirmasi positif COVID-19.
Jadilah, kami akhirnya mengabari beberapa kerabat terdekat, termasuk ke tetangga perumahan, dan juga ke pihak sekolah, untuk kemudian memulai proses isolasi mandiri dan usaha penyembuhan — usaha negatif dari COVID-19.
Dari begitu banyak pilihan bank digital, saya rasa Bank Jago ini layak untuk menjadi pilihan. Saya sudah mencoba beberapa seperti Jenius — yang akhirnya saya tinggalkan — termasuk juga LINE Bank — yang hampir tidak saya gunakan lagi.
Tapi, untuk Bank Jago, setelah saya berikan kesempatan lagi — dulu memang hanya sekadar instal untuk menjawab rasa penasaran saja — dalam beberapa bulan terakhir ini, sepertinya saya akan menggunakannya dalam waktu cukup lama. Selain tentu saja BCA Mobile dan OCTO Mobile.