Categories
Umum

Pengalaman Pemeriksaan ke Dokter THT

Hari ini, untuk kali pertama saya berkunjung dan mendapatkan perawatan dari dokter di klinik THT. Puji Tuhan, proses — walaupun ada bagian yang tidak menyenangkan karena sakit — tapi lebih banyak yang disyukuri karena keluhan yang saya rasakan mendapatkan penanganan yang baik, dan kekhawatiran yang sempat saya alami dapat terjawab dengan baik pula. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Photo by Karolina Grabowska

Keluhan

Jadi, beberapa hari terakhir kemarin, tiba-tiba telinga kanan saya terasa sangat sakit — disamping memang kok rasanya kemampuan mendengar juga agak terganggu, tidak sama seperti telinga sebelah kiri.

Sakitnya seperti ada bengkak dan perih. Ini sangat mengganggu, karena efeknya ke sakit kepala yang sangat hebat, tidur juga tidak nyenyak karena posisi tidur misanya saya menghadap ke kanan, jadi ada tekanan ke arah rahang dan telinga. Makan juga agak terpengaruh. Dan beberapa keluhan ini terjadi secara acak.

Bahkan, ketika dipegang dan ditarik sedikit saja, rasanya sangat sakit. Mungkin rasanya seperti misal tangan kena luka atau digigit serangga/nyamuk, kemudian bengkak dan gatal. Cuma, ini posisinya ada di rongga telinga.

Ke Dokter

Saya bilang ke istri tentang keluhan ini, dan pergi ke dokter merupakan pilihan yang paling bijak rasanya. Karena ini sudah dalam tahap sangat sakit, dan menganggu aktivitas.

Setelah melihat jadwal dan agenda, paling cepat adalah hari Senin malam. Masalahnya, apakah ada dokter yang buka praktik pada malam hari, atau paling tidak setelah jam kantor. Apalagi, dari pagi sampai sore sudah sibuk sekali, dan tidak dapat memperkirakan berapa lama waktu ke dokter, antri, dan mungkin mengantri obat.

Saya coba beberapa jadwal dokter THT di RS Bethesda, RS JIH, RS Panti Rapih, bahkan RS Hermina. Ternyata dari sekian pilihan, di RS Panti Rapih ada jadwal dokter THT pukul 19.00-20.30 WIB. Dokter yang praktik adalah dr. Agus Surono, Ph.D, M.Sc., Sp.T.H.T.K.L(K).

Karena anak saya biasanya juge RS Panti Rapih ini, jadi untuk proses pendaftaran dan lainnya sudah cukup akrab.

Catatan: Untuk aplikasi milih RS Panti Rapih yang versi baru dengan nama PantiRapihKu — menggantikan aplikasi sebelumnya yang namanya Registro — berjalan dengan sangat baik. Semua proses registrasi, antri, sampai dengan status pemrosesan obat di farmasi dapat dipantu. Saya menggunakan versi iOS — tersedia tentu saja untuk versi Android juga — lancar tidak ada masalah. Saya sampaikan ini, karena untuk di RS lain ada yang untuk melengkapi data diri pasien saat pendaftaran saja gagal!

Pemeriksaan dan Hasil

Saya sudah membayangkan prosesnya akan tidak menyenangkan. Dan, di beberapa sesi, memang sangat tidak menyenangkan. Antara menahan sakit, tapi juga teriak — akhirnya saya sempat teriak juga walaupun tetap berusaha ditahan.

Dokter Agus yang memeriksa saya memberikan penanganan yang sangat baik. Dengan pembawaan yang menyenangkan, sambil bercanda, dan memberi waktu juga untuk saya menguasai rasa sakit. Bahkan, di akhir pemeriksaan, saya juga menanyakan beberapa hal dijawab dengan sangat jelas. Terima kasih, dokter Agus! Matur nuwun! Walaupun baru kali pertama ke dokter THT, tapi sepertinya sangat tidak berlebihan kalau dr. Agus Surono, Ph.D, M.Sc., Sp.T.H.T.K.L(K) ini menjadi rekomendasi!

Kembali ke proses pemeriksaan…

Untuk telinga kiri, memang bisa dikatakan tidak ada keluhan sama sekali. Tapi, justru telinga kiri juga ikut dilihat. Ternyata ada yang sedikit perlu dibersihkan. Prosesnya tidak sakit sama sekali, karena memang tidak ada keluhan sama sekali.

Tapi, berbeda dengan telinga bagian kanan. Prinsipnya adalah karena ada kotoran yang menempel di bagian rongga telinga yang, ada semacam iritasi. Dan, ini teksturnya cukup keras.

Jadi, satu-satunya solusi adalah: harus dibersihkan. Masalahnya, posisi kotoran ini juga menempel di kulit rongga telinga, dengan lapisan kulit yang sangat sensitif. Saya sudah membayangkan akan sakit sekali.

Jadilah proses mulai dari dicoba tarik/angkat, semua yang perlu dibersihkan juga dibersihkan, dan lain sebagainya. Dan, ya memang itu solusinya. Termasuk untuk yang perlu disedot menggunakan alat, ini juga dilakukan. Walaupun mungkin hanya sekitar 15-20 menit totalnya, tapi itu rasanya seperti waktu pemeriksaan yang sangat lama.

Begitu selesai penanganan, memang efeknya instan. Telinga mendengar dengan lebih jelas, dan rasa sakit juga berkurang jauh. Sakitnya sudah beda, kali ini lebih seperti bagaimana kalau kulit biasa yang lukanya mengering lalu dibersihkan. Bahkan ketika saya pegang telinga dengan kondisi sebelumnya sakit sekali, rasanya sudah sangat normal.

Obat

Saya diberi resep obat yang saya langsung tebus di bagian farmasi. Obat tetes saja, yang dipakai sampai dengan rasa sakit hilang, karena mungkin agak sedikit luka karena proses pembersihan. Tapi, saya yakin telah mendapatkan penanganan yang sangat baik, jadi ya saya tinggal ikuti saja.

Categories
Umum

Lupa Nomor ATM CIMB Niaga untuk OCTO Mobile

Sebagai salah satu nasabah CIMB Niaga, beberapa bulan ini saya banyak menggunakan aplikasi OCTO Mobile. Secara umum ya lancar saja. Tapi, ketika saya sedang tidak berada di rumah, saya hanya menggunakan OCTO Clicks transaksi internet banking.

Sederhana saja, karena transaksi utama masih melalui BCA Mobile, dan juga e-wallet. Setelah saya pikir-pikir kembali, sepertinya mengaktifkan OCTO Mobile kembali tidak ada salahnya, kali saja butuh, dan ini akan bisa jauh lebih praktis dibandingkan saya harus transaksi melalui internet banking.

Photo by Mikhail Nilov

Dulu aplikasi mobile banking CIMB Niaga ini sudah saya gunakan di ponsel Android. Lalu, karena sudah sangat lama tidak pakai, dan pernah juga aktivasi kembali, tapi nyatanya proses reaktivasi akses ke aplikasi tidak kunjung saya selesaikan.

Penyebabnya sederhana: saya lupa empat digit nomor kartu ATM saya. Saya lupa kapan terakhir kali saya pegang kartu ATM CIMB Niaga milik saya. Jadi, ketika sudah melakuan otentikasi, dengan username dan PIN di OCTO Mobile, proses berhenti karena saya benar-benar tidak tahu nomor kartu ATM saya. Padahal, ini proses yang tidak bisa dilewati.

Sempat terpikir datang langsung ke kantor cabang CIMB Niaga, tapi saya batalkan. Karena, bisa jadi nanti ujungnya saya diminta ke menghubungi Call Center yang beradasarkan pengalaman saya terakhir kali, tidak begitu menyenangkan.

Harusnya sih urus kartu ATM memang di kantor cabang. Tapi, saya pikir lagi, sepertinya saya hampir tidak butuh kartu ATM.

Mendapatkan empat digit nomor kartu ATM

Ternyata caranya cukup mudah. Tinggal masuk ke OCTO Clicks, lalu masuk menu Rekening, pilh salah satu rekening. Dalam sebuah nomor rekening tabungan, ada informasi “Nomor Kartu” di sana.

Berbekal data ini, akhirnya bisa juga saya menggunakan aplikasi OCTO Mobile ini di ponsel iPhone saya.

Categories
Umum

Aplikasi 2FA (Two-Factor Authentication) Pilihan

Untuk beberapa layanan daring yang saya gunakan, hampir semua saya mengaktifkan fitur 2FA (Two-Factor Authentication) atau autentikasi dua faktor. Alasannya cukup sederhana: untuk menambah sedikit lapisan keamanan. Alih-alih hanya menggunakan kombinasi username dan sandi, ketika kombinasi autentikasi sudah dapat digunakan, saya perlu memasukkan kode autentikasi.

Ribet? Mungkin iya. Tapi, sebenarnya tidak ribet juga.

Untuk urusan sandi, walaupun hampir semua sandi menggunakan sandi yang sangat acak dan berbeda sandi antara satu layanan dan lainnya, saya sangat terbantu dengan aplikasi Bitwarden. Bahkan, sudah lebih dari dua tahun saya menggunakan aplikasi ini.

Sangat membantu.

Sebelumnya, saya menggunakan Google Authenticator sebagai aplikasi 2FA. Cukup lama saya menggunakannya. Google Authenticator sudah berhasil menjalankan fungsinya dengan sangat baik.

Ada sedikit masalah ketika ponsel yang saya gunakan tidak dapat saya akses, misal karena kehabisan baterai, atau tidak sedang berada bersama saya. Dalam kondisi seperti ini, cukup merepotkan.

Karena, Google Authenticator hanya dapat digunakan dalam 1 piranti bergerak (mobile) untuk Android atau iOS Lebih merepotkan lagi kalau ternyata piranti yang digunakan sampai hilang. Sedangkan, saya kebetulan menggunakan lebih dari satu ponsel, kadang bekerja dengan tablet, dan paling sering bekerja dengan laptop.

Aplikasi 2FA yang dapat mendukung lebih dari satu piranti tentu menjadi pilihan yang paling masuk akal dan memudahkan. Dan, pilihan saya jatuh ke Authy. Sebenarnya, ada beberapa alternatif aplikasi yang dapat digunakan sebagai ‘pengganti’ Google Authenticator, namun dapat menjalankan fungsi 2FA dengan cukup baik. Beberapa diantaranya:

Dan masih banyak lagi.

Lalu, kenapa Authy?

Kalau dari sisi cara menggunakan, menambahkan akun dan lainnya aplikasi yang ada rata-rata akan sama. Kalau sudah pernah menggunakan satu aplikasi autentikasi, berpindah aplikasi saya rasa tidak akan rumit.

Authy menawarkan satu fitur yang sangat membantu saya yaitu dukungan multi piranti. Dari sekian banyak fitur yang ditawarkan, fitur ini bagian paling berguna menurut saya.

Jadi, saya bisa sedikit tidak khawatir apabila saya sedang membutuhkan fungsi autentikasi, karena saya bisa mengakses dari piranti yang sedang saya gunakan, atau yang terdekat dengan saya.

Authy tersedia untuk Android, iOS dan desktop (macOS, Windows, atau Linux).

Categories
Umum

Bitwarden: Year Two

I just renewed my Bitwarden subscription for the additional one year, after I decided to move to Bitwarden from LastPass last year. It’s simply because it works well, for me.

I’s cross-platform feature works really well. I have its Desktop app (for Mac), mobile apps (both Android and iOS), and the browser extensions, of course.

Categories
Umum

Pengalaman Perpanjangan SIM Melalui SIM Corner di Jogjakarta

Akhir Januari ini, saya perlu melakukan perpanjangan masa aktif SIM A milik saya. Saya sempat mencari informasi bagaimana proses perpanjangan SIM di kota Jogjakarta ini. Tetapi, informasinya masih agak membingungkan. Sempat juga banyak baca mengenai perpanjangan SIM secara daring. Dan, beberapa teman juga menginformasikan kalau perpanjangan secara daring ini bisa jalan lancar juga. Tapi, opsi ini sepertinya kurang cocok untuk kondisi saya (saat itu).

Perpanjangan SIM secara daring (online)

Beberapa kondisi yang menjadikan proses perpanjangan SIM secara daring ini menjadi pilihan cocok, apabila:

  1. Masa berakhir/kedaluarsa masih cukup lama. Kalau tidak salah, ini bisa dilakukan bahkan tiga bulan sebelum kedaluarsa. Saya lupa tepatnya.
  2. Tetap harus melakukan tes kesehatan dengan mendatangi dokter/fasilitas kesehatan yang telah ditentukan.
  3. Melakukan proses secara daring melalui Digital Korlantas POLRI yang aplikasi juga sudah tersedia di Play Store untuk Android dan App Store untuk iOS.

Awalnya saya sempat akan menggukan metode ini. Tapi, saya batalkan karena tetap harus melakukan tes kesehatan juga, dan saat itu tinggal 7 (tujuh) hari sebelum masa kedaluarsa SIM saya. Untuk prosesnya, kalau saya baca-baca di internet, dan juga melalui linimasa media sosial, layanan ini bisa menjadi pilihan. Tinggal ikuti saja prosesnya.

Perpanjangan SIM secara luring (offline)

Ada dua pilihan jika akan melakukan perpanjangan SIM dengan cara ini. Pertama, melalui layanan SIM keliling. Kedua, langsung ke Satpas Polresta Yogyakarta. Ketiga, datang langsung ke SIM Corner. Pilihan pertama sebenarnya bisa menjadi opsi. Kalau mencari di internet/berita, cukup banyak jadwal SIM keliling ini di Jogjakarta.

Pilihan kedua yaitu langsung ke Satpas Polresta Yogyakarta, sempat pula saya jadikan pilihan. Mengenai antrian, sudah disediakan antrian secara online, jadi ada kepastian. Setelah saya isikan data dalam antrian, saya mendapatkan antrian 3 (tiga) hari sebelum tanggal kedaluarsa SIM, dan dapat langsung datang pukul 10.00 pagi ke Satpas Polresta Yogyakarta.

Karena saya belum tentu dapat hadir sesuai jadwal sesuai antrian di Satpas Polresta Yogyakarta, akhirnya saya juga melihat opsi ketiga: datang langsung ke SIM Corner. Setelah mencari informasi:

  1. Pilihan SIM Corner di Jogja City Mall atau SIM Corner di Ramai Mall Malioboro.
  2. Jam buka operasi akan mengikuti jam buka mall, dan kalau kuota sudah terlayani semua, maka layanan selesai. Diperkirakan sekitar jam makan siang harusnya sudah selesai semua. Namun, untuk proses antrian sudah dapat dilaksanakan pagi hari. Tentang pengambilan antrian, saya mendapatkan informasi yang lebih jelas untuk pilihan lokasi yang di Ramai Mall Malioboro.
Categories
Umum

Gagal Login ke Akun Jenius

Lalu bagaimana cara mengambil uang kalau tidak bisa masuk ke aplikasi sama sekali?

Walaupun jarang menggunakan Jenius untuk transaksi, tapi saya memang masih kadang pakai, sekadar untuk menerima pembayaran. Setelah dana masuk, saya yang akan mentransfer ke rekening bank lain. Ini untuk memfasilitasi beberapa pihak yang memilih menggunakan Jenius untuk mengiriman donasi dari kegiatan berbagi bersama yang saya lakukan.

Ketika selama ini saya gagal terus masuk ke aplikasi Jenius di iPhone, saya dapat melakukan transaksi melalui website Jenius. Setelah otentikasi di aplikasi mobile, saya dapat OTP, saya masukkan OTP, mengeset PIN, lalu saya gagal masuk ke aplikasi, dengan pesan session expired.

Apakah ini terkait dengan kondisi terakhir saya masih terotentikasi di ponsel Android? Tidak tahu juga. Yang pasti, ponsel Android saya memang tidak bisa dipakai saat ini. Akses transaksi melalui web yang sebelumnya berhasil, saat ini juga tidak bisa.

Solusi satu-satunya apakah menghubungi layanan nasabah, untuk sesuatu yang mungkin terkait dengan permasalahan di sistem?

Update: Sepertinya memang satu-satunya solusi adalah menghubungi pihak Jenius — sebelum akses melalui situs sudah kembali normal. Saya lihat di Twitter, ada yang mengeluhkan kondisi yang sama.

Dan, jawaban dari @JeniusHelp di Twitter ini saya rasa sudah cukup jelas.

OK, ribet.

Categories
Umum

Ulasan K380 Multi-device Bluetooth Keyboard

Dengan beberapa pertimbangan, akhirnya saya memutuskan untuk membeli papan ketik baru, dan pilihan saya jatuh ke K380 Multi-device Bluetooth Keyboard dari Logitech.

Catatan

Tulisan ini merupakan ulasan pribadi. Pembelian barang dengan menggunakan dana pribadi, bukan artikel berbayar, dan saya tidak memiliki hubungan bisnis dengan Logitech. Hasil dan pengalaman berbeda mungkin terjadi. Saya tetap menyarankan untuk membaca terlebih dahulu spesifikasi dan ulasan lain untuk produk ini.

Nama Logitech sebenarnya bukan nama yang asing. Saya sudah cukup lama menggunakan tetikus dari merek ini, untuk seri M337. Dan, selama itu pula cukup puas dengan performa dalam mendukung pekerjaan saya sehari-hari.

Mengapa bluetooth keyboard?

Selama ini, sebenarnya saya juga sudah menggunakan magic keyboard dari Apple karena MacBook saya lebih sering saya gunakan bersama dengan monitor eksternal karena memang saya hampir selalu di rumah saja. Tidak ada keluhan spesifik sebenarnya.

Di saat yang sama, saya juga kadang menggunakan iPad, yang juga hampir selalu berada di depan saya (ketika di rumah). iPad yang saya gunakan juga sudah menggunakan magic keyboard.

Kalau ada satu papan ketika yang bisa dengan mudah berpindah piranti, saya rasa itu akan sedikit membantu. Dan, karena juga saya kadang harus berpindah tempat kerja seperti bekerja di luar rumah, dan saya memang lebih nyaman menggunakan papan ketik eksternal, kalau ada yang memenuhi kedua hal ini, tentu akan jadi pilihan.

Kenapa papan ketik nirkabel, ya karena ini lebih praktis saja.

Memilih K380

Ada beberapa pilihan yang sudah saya lihat, tapi spesifikasi yang saya butuhkan sebenarnya cukup sederhana saja, yaitu:

  1. Desain sederhana, dengan ukuran yang cukup compact, dengan built quality yang baik, tidak terkesan ringkih dan murahan.
  2. Mudah untuk pairing, dan tentu saja nirkabel
  3. Saya tidak butuh fitur seperti trackpad, atau tombol dedicated misal untuk angka.
  4. Baterai cukup awet
  5. Harga di bawah Rp500.000

Awalnya saya sempat terpikir untuk membeli Logitech K480 yang sepertinya akan cocok untuk saya. Namun, setelah saya pertimbangkan ulang, fitur untuk menempatkan tablet atau ponsel sepertinya tidak akan terlalu saya gunakan. Dan, ini menjadikan ukuran keseluruhan menjadi terlalu besar

Logitech K480
Ukuran Logitech K480: 299mm x 195 mm x 20 mm.

Seri K480 ini secara umum memiliki spesifikasi yang bagus, cuma kurang cocok untuk kebutuhan saya.

Categories
Umum

Clubhouse

Foto oleh Papa Yaw via Pexels

Saya bukan termasuk pengguna awal aplikasi Clubhouse yang di bulan Februari 2021 ini menjadi sangat populer. Paling tidak, di linimasa media sosial yang saya gunakan seperti Twitter dan Instagram, banyak berseliweran konten atau cuitan mengenai Clubhouse.

Dan, baru di pertengahan Februari lalu saya menginstal aplikasi ini. Jadi, karena (saat ini) aplikasi ini hanya tersedia di untuk platform iOS, sedangkan ponsel utama saya justru dengan sistem operasi Android, jadi saya tidak terlalu sepenasaran itu. Apalagi, saat ini memang masih dalam tahap invite only.

Akhirnya, saya instal Clubhouse di iPad saya. Dan, ternyata saya sudah semacam diundang terlebih dahulu oleh salah seorang pengguna awal Clubhouse. Jadi, begitu saya daftar, saya malah langsung punya akun aktif.

Saya eksplorasi dan akhirnya bergabung dalam beberapa diskusi. Menarik sebelumnya, karena seolah mencari tongkrongan secara virtual — dan hanya audio saja. Dan, menarik juga. Saya belum ketemu “tongkrongan wajib”, tapi sudah ada beberapa ‘room’ yang sepertinya menarik untuk diikuti.

Sudah bergabung? Saya ‘thomasarie’ di Clubhouse.

Categories
Umum

Linimasa Instagram Lebih Ringkas (dan Lebih Bermanfaat)

Foto oleh Kate Torline di Unsplash

Setelah saya bebersih akun Instagram, dengan mengurangi jumlah following, linimasa Instagram dan Instagram Stories menjadi lebih ringkas. Sebenarnya bukan cuma mengurangi, tapi memang jadi ada akun yang malah saya ikuti. Tapi, secara umum saya kurangi. Dan, akun yang saya berhenti ikuti cukup banyak. Berikut yang sudah hampir tidak ada di lnimasa Instagram saya:

  1. Akun selebritas. Hampir tidak lagi akun selebritas yang saya ikuti. Ya, dulu mungkin menarik untuk diikuti, tapi setelah dipikir-pikir, buat apa ya saya ikuti? Walaupun mungkin masih ada, tapi bagi saya mereka itu lebih kepada figur publik, dan saya memang suka dengan kontennya — yang kebanyakan bukan terkait posisi dia sebagai seberitas.
  2. Akun terkait hobi, jualan, dan lebih spesifik akun jualan tanaman. Ketika hype hobi bertanam muncul dan makin teman saya yang hobi bercocok tanam — baik hidroponik maupun tanaman hias — saya banyak mengikuti akun dengan tema tersebut. Jadi, mungkin linimasa saya sekarang tidak sehijau beberapa bulan kemarin.
  3. Akun layanan daring seperti Gojek Indonesia dan Grab, termasuk akun layanan digital seperti dompet digital, layanan perbankan, dan akun yang terkait dengan niaga-el (e-commerce), juga sudah tidak ada dalam linimasa saya. Walaupun, aplikasinya beberapa masih terinstal di ponsel Android saya.
  4. Akun yang tidak saya kenal. Dulu saya mengikuti balik akun Instagram yang mengikuti akun saya. Tapi, setelah saya secara acak ikuti, ternyata saya heran karena ya… sebenarnya tidak kenal. Bahkan, ada yang saya tidak memiliki “mutual connection”.
  5. Akun terkait dunia penerbangan, akun wisata/perjalanan, atau hiburan. Termasuk akun travel/food blogger. Saya sisakan mungkin tidak sampai 10 dalam kategori ini.
  6. Akun yang tidak aktif. Saya lihat daftar akun yang saya ikuti dan menghapus cukup banyak akun yang selama ini hampir tidak pernah saya lihat di linimasa atau Instagram Stories. Tapi, ya bisa saja karena saya tidak masuk dalam “Closed Friend” akun tersebut. Yang soal ini ya tidak apa-apa juga. Kadang sebelumnya saya lihat dulu akunnya sekadar melihat kapan konten terakhir diunggah.

Sepertinya ya sesuai hasil yang ingin dituju: lebih ringkas — dan lebih “ada manfaatnya”. Karena, sebenarnya ada cukup banyak akun yang malah saya ikuti. Dan, kebanyakan adalah terkait dengan pandemi COVID-19, seperti akun dokter, atau akun yang berisi infomrasi singkat dan tentunya bermanfaat.

Categories
Umum

Xiaomi Poco X3 NFC

Belum ada satu minggu sejak Apple meluncurkan iPhone 12 Mini, iPhone 12, iPhone 12 Pro, dan iPhone 12 Pro Max, Xiaomi meluncurkan Xiaomi Poco X3 NFC. Tertarik dengan iPhone 12? Tentu saja, tapi harganya sangat tidak menarik, apalagi pembelian ponsel di kondisi saat ini jelas bukan menjadi prioritas.

Yang menarik justru Xiaomi Poco X3 NFC, bukan soal fiturnya saja yang sangat tidak jelek sama sekali, tapi harganya juga sangat luar biasa. Kalau soal spesifikasi, bisa dilihat di GSM Arena atau melalu serangkaian cuitan dari akun POCO Indonesia di Twitter ini.

Harga POCO X3 NFC

  • 6GB+64GB = Rp3.099.000
  • 8GB+128G = Rp3.499.000

Haduh, kalau ada yang mau memberikan saya ponsel ini sebagai ponsel pertama dengan merek Xiaomi, akan saya terima dengan senang hati!

Categories
Umum

Nonton Disney+ Hotstar Langsung di TV Pakai Chromecast (Android dan iPadOS)

Karena Disney+ Hostar tidak dapat dinikmati langsung melalui Chromecast di ponsel atau tablet di awal September lalu, saya jadi cukup jarang menontonnya. Ya, tidak praktis saja, masa hanya untuk menonton di TV saya harus membuka Disney+ Hostar di laptop, lalu meng-Cast.

Sekarang, sudah bisa!

Saya tidak tahu kapan persisnya fitur ini tersedia baik di Android ataupun di iPadOS. Pengaturan aplikasi di ponsel dan iPad saya memang saya atur supaya auto-update.

Disney+ Hotstar, Android, iPadOS dan Chromecast

Ikon Chromecast sudah terlihat, jadi tinggal ketuk saja dan pilih piranti mana yang akan memutar. Dalam gambar dibawah, ada tulisan “TV YouTube”, ini karena piranti TV saya saya beri nama… TV, dan saat saya buat tangkapan layar sedang memutar YouTube.

Kalau saya “Cast”, otomatis YouTube di TV akan terhenti dan digantikan dengan apa yang sedang saya putar di aplikasi Disney+ Hotstar.

Untuk di iPad, juga sudah terlihat bahwa bisa diputar di TV melalui Chromecast. Untuk iOS, saya rasa juga akan sama.

Categories
Umum

Menonton Film Disney+ Hotstar di TV Melalui Chromecast

Ketika di bulan Agustus 2020 lalu, Telkomsel menawarkan promosi tarif spesial untuk layanan Disney+ Hotstar, saya memutuskan untuk menggunakan promosi tersebut. Walaupun, saya tidak terlalu memiliki ekspektasi terlalu tinggi akan bagaimana nantinya.

Rp30.000 untuk menikmati layanan ini selama 3 (tiga) bulan sampai Desember 2020 sepertinya tak ada salahnya dicoba. Apalagi, karena sudah tidak berlangganan Netflix, saya mengandalkan YouTube untuk sekadar menonton hiburan.

Dan, 5 September 2020 yang lalu kali pertama saya mengeksplorasi layanan ini melalui aplikasi Android. Saya coba juga instal aplikasi ini di iPad.

Nonton di Chromecast

Walaupun sudah sekitar 4 tahun lalu Chromecast ini saya beli, tapi sampai sekarang bisa dikatakan tidak ada masalah. YouTube dan (dulunya) Netflix juga bisa dinikmati dengan mudah di TV melalui Chromecast.

Tapi, tidak untuk Disney+ Hotstar ini. Saya tidak menemukan tombol secara langsung untuk meng-cast seperti YouTube atau Netflix. Agak kurang maksimal saja mungkin pengalaman menonton kalau hanya dapat dinikmati di perangkat bergerak seperti ponsel atau tablet.

Padahal, ketika awalnya saya login di iPad saya, dan saya “terdeteksi” di India, saya sempat melihat gambar ikon untuk “cast” ke Chromecast seperti yang biasa saya lihat di YouTube atau Netflix, seperti terlihat dalam gambar di bawah (pojok kanan atas).

Karena melalui ponsel dan tablet juga gagal, saya coba mengggunakan Google Chrome melalui alamat https://www.hotstar.com/id. Google Chrome sendiri sudah memiliki fungsi untuk “cast” melalui Chromecast. Tapi, ini sedikit berbeda karena dengan cara ini, sebenarnya kita me-mirror sebuah tab di peramban Google Chrome.

Tapi, cara ini cukup berhasil, walaupun bukan yang paling nyaman. Caranya cukup mudah:

  1. Buka situs Disney+ Hotstar melalui peramban Google Chome
  2. Dari menu opsi di Google Chrome, pilih Cast
  3. Pilih ke piranti mana yang ingin dituju untuk menampilkan konten dalam tab peramban.
Categories
Umum

Pengalaman Dua Tahun Menggunakan Ponsel Oppo F7

Tak terasa, bulan ini sudah dua tahun saya menggunakan Oppo F7 (warna merah) sebagai ponsel utama saya. Dulu, ponsel ini saya beli untuk menggantikan iPhone 6 saya yang hilang dalam sebuah perjalanan ke Tangerang. Secara umum, saat ini kondisi ponsel masih sangat baik, dan performa juga saya cukup puas.

Saya sendiri belum ada rencana untuk berganti ponsel. Pertama karena memang Oppo F7 saya ini juga masih berfungsi dengan baik, kedua karena membeli ponsel baru — secara dana — juga bukan menjadi prioritas.

Tapi, kalau ada yang memberikan saya ponsel baru untuk saya pakai, tentu saya tidak akan menolaknya. OPPO Reno4 sepertinya menarik, kalau ada yang memberikan dengan cuma-cuma, tentu saja. Kali saja Oppo Indonesia tiba-tiba terinspirasi untuk mengirimkan satu untuk saya setelah rilis di Agustus 2020 ini. Haha, tak apalah sedikit berkhayal walaupun sangat tidak masuk akal.

Sistem Operasi

Walaupun tidak selalu segera mendapatkan perbaruan/dukungan sistem operasi terbaru (Android) OPPO yang terbaru yaitu ColorOS, tapi Oppo F7 ini tidak mengecewakan juga. Misalnya, saat ini ponsel saya ditenagai dengan ColorOS 6.0.1 dan Android versi 9. Walaupun, perbaruan untuk ColorOS 7 dengan dukungan Android 10 untuk Oppo F7 sudah tersedia. Namun, sepertinya masih menunggu giliran mendapatkan upgrade.

Walaupun ColorOS 7 menawarkan beberapa perbaruan yang menarik, tapi untuk keperluan sehari-hari, sepertinya saya juga tidak ada keluhan dengan ColorOS 6 ini.

Yang pasti, selama dua tahun menggunakan ponsel ini, saya cukup puas saja. Untuk menunjang kegiatan bekerja, it works great.

Categories
Umum

Hello, HEY!

Yes, I’m joining the crowd to give HEY — email service by the awesome guys at Basecamp — a shout. I wrote them to request for an invite three around three days ago. I am sure that they’re having lots of invitation requests, but today, I finally got the invitation code to register an account.

Before registering, I have read some key information about HEY: about how it works, the HEY manifesto, some key points on the FAQ page, and also how the pricing will work. I also understand that Imbox is not a typo.

Some key points about HEY

In my opinion, these are some key points about HEY. It’s not about my personal preference, but more about ‘what I — or probably you — should now by having a @hey.com account.

  1. It’s NOT an email client. So, it’s not like Gmail for Android/iOS. It’s not Outlook you can have on your Android, Mac, or iOS devices. It’s not even close to Spark, Postbox, or Newton.
  2. It’s an email service provider, with — currently — @hey.com domain for the email address created. That’s right, it’s like Gmail by Google, or Yahoo Mail, or Outlook. It’s also like how you have your email address, powered by your cPanel-based hosting, or maybe you have it installed yourself and having Roundcube as the interface. Creating an account at HEY is like you open an account at Gmail, or having an email at Yahoo Mail service.
  3. It’s not free. It’s a paid service. To enjoy the full service at the moment, with the upcoming features in the futures, we need to pay US$99/year minimum. We need to pay extra if for ‘shorter’ username. 2-characters of username costs US$999/year, and 3-character of username will cost US$349/year. And, we need to pay a year in advance.
  4. It offers “better” privacy. Hint: Gmail.
  5. It might change your workflow. It might be better for some people, but probably it’s not for everyone.

More features that might works better for you can be seen at HEY website.

Let’s give it a try

Reading some of those points above, I was curious about how it works. I mean about the interface, functionalities, workflows, and more. It’s 2020, and making working with email to become an enjoyable experience — for those who work a lot with emails — is still a big challenge.

I am a Gmail user — or Gmail-based email, because I also use Google App for Work — and I use lots of Google services. I signed up for my Gmail account when it was still ‘invite only’ period.

My first question about HEY was, “If HEY is that good, how the integration between services I currently use?”. I have an Gmail email, and once I signed up for it, I can use all the other services right away. The integration between those [Google] service is already that good.

I still believe that HEY is not ‘just another email provider’. Basecamp is a reputable company. I follow Signal vs Noise blog. I bought both REMOTE and REWORK. It’s built by people who know what they do, and who want to make the idea of working to become something efficient and fun at the same time. If we’re talking about productivity, Basecamp should be mentioned here.

I already logged-in to my email account. I have HEY app installed on my iPad and Android phone. I also already sent my first email to it.

Let’s see.

Categories
Umum

Aktivasi PIN Kartu Kredit CIMB Niaga dan Aplikasi OCTO Mobile

Setelah hampir tiga tahun saya memiliki kartu kredit dari CIMB Niaga, hari ini saya memutuskan untuk mengaktifkan PIN (Personal Identification Number) untuk kartu kredit saya. Kenapa baru sekarang, karena kartu kredit tersebut hampir tidak pernah saya gunakan untuk transaksi di merchant secara offline, tapi hanya untuk keperluan transaksi daring.


Bahkan, kartu kredit CIMB Niaga saya malah hampir tidak pernah saya bawa. Namun, karena ada aturan dari Bank Indonesia bahwa per 1 Juli 2020, seluruh transaksi kartu kredit harus menggunakan PIN — tanda tangan tidak diterima — maka saya putuskan untuk mengaktifkan PIN.

Cara Aktivatasi PIN Kartu Kredit

Kirim SMS ke nomor 1418 dengan konten PIN <4 digit terakhir kartu kredit> <tanggal-lahir>. Format tanggal lahir adalah tanggal-bulan-tahun. Contoh: PIN 3213 29041990. Dan, proses aktivasi selesai setelah saya menerima balasan SMS.

PIN untuk kartu kredit 6789 Anda adalah 543221. Segera ganti PIN Anda di ATM CIMB Niaga, app OCTO Mobile atau hub 14041 dalam waktu 14 hari. Info 14041

Isi pesan SMS balasan aktivatasi PIN Kartu Kredit CIMB Niaga

Tentu saja, hal yang pertama saya langsung ingin lakukan adalah mengubah PIN default. Dari opsi untuk datang ke ATM CIMB Niaga atau melalui aplikasi, saya memilih opsi kedua.

OCTO Mobile

Saya tidak memiliki ekspektasi tentang apa fitur yang ditawarkan oleh OCTO Mobile dari CIMB Niaga. Tapi, selama ini saya cukup nyaman dengan aplikasi mobile banking milik BCA. Transaksi perbankan CIMB Niaga biasanya saya lakukan melalui fitur internet banking.

Saya mengunduh OCTO Mobile dari Play Store untuk ponsel Android saya. Versi iOS juga tersedia. Setelah melakukan proses registrasi, saya lanjutkan dengan mengubah PIN kartu kredit saya.