Reresik Instagram

Instagram adalah aplikasi yang hampir saya buka setiap hari. Konten yang sangat beragam dari akun-akun yang saya ikuti dan muncul di linimasa saya saya (baik berupa konten di feed maupun melalui Instagram Stories) menjadi visual-visual yang saya nikmati.

Namun tidak selalu.

Bukan jelek, tapi setelah melihatnya, ya… melihat saja. Dan, setelah beberapa waktu, ternyata — walaupun mungkin telat ya… — saya kok terpikir kenapa saya dulu mengikuti akun-akun tersebut. Saat itu mungkin saya memang suka, tanpa alasan. Yang penting suka saja. Jadi, saya luangkan beberapa hari terakhir untuk melihat-lihat kembali siapa yang saya ikuti di Instagram saya, untuk kemudian saya sedikit “bersihkan” dengan berhenti mengikuti beberapa akun.

Saya sendiri lebih memilih pada akhirnya mengikuti orang-orang yang saya kenal secara langsung. Walaupun, tak sedikit juga akun mereka yang tidak saya kenal atau pernah bertemu langsung, namun saya merasakan atau mendapatkan sesuatu yang positif saja. Selebritas? Ah, sepertinya saya memilih untuk hampir meng-unfollow semua — walaupun sebelumnya yang saya ikuti juga tidak banyak.

Saya tidak mengeset target berapa jumlah following saya, tapi saat ini masih sekitar 600 akun — sebelum aktivitas reresik ini sektiar 700-an. Sepertinya angka tersebut masih bisa dikurangi.