Panen Pertama Sayuran Hidroponik dengan Sistem Wick

Ternyata, keinginan untuk bertanam kembali bulan Juli lalu malah berbelok kepada kegiatan mencoba untuk menanam sayuran secara hidroponik. Sebenarnya, keinginan ini sudah lama, bahkan di linimasa media sosial saya (termata Instagram), banyak teman-teman yang saya kenal juga mulai bertanam secara hidroponik.

Apakah tertarik? Tentu saja, tapi memulainya masih belum ada niatan. Niat makin besar justru ketika saya main ke tempat adik ipar, dan menjumpai langsung bagaiman instalasi hidroponik yang ada di halaman rumah. Jadi, untuk skala rumahan/konsumsi pribadi, hal tersebut sangat menarik.

Kalau adik ipar saya menggunakan sistem DFT, dan karena saya masih sangat pemula — baru tahap mencoba — saya akhirnya mencoba dengan menggunakan sistem Wick. Ini memenuhi kondisi bahwa sistem ini sederhana, dan mungkin bisa dikatakan anti gagal.

Singkatnya, setelah membaca dan melihat tutorial, saya beli seluruh peralatan/kebutuhan pemula (starter kit) hidroponik untuk sistem Wick melalui marketplace daring.

Dan, tibalah saat pertama panen sekitar minggu lalu. Karena masih pemula, sayuran yang saya tanam juga masih dari benih yang diberikan ketika beli: kangkung, pokcoy, dan bayam. Yang pertama saya panen adalah kangkung.

Tak butuh waktu lama bagi kangkung untuk langsung masuk dapur, ditumis, dan tersaji di piring.

Dan, ternyata karena ini kegiatan yang menyenangkan, saat ini justru saya mencoba untuk menggunakan sistem selain Wick. Sudah beli seluruh bahan, tinggal secara eksekusi. Dan, acuan saya sederhana: kalau bisa cukup murah, dan buat sendiri.

Ayo bertanam!