Menghadiri Peluncuran Nokia Lumia 800 di Singapura (Bagian 1)

Minggu lalu, tepatnya tanggal 7-8 Desember 2011, saya bersama dengan beberapa rekan mendapatkan undangan dari Nokia Indonesia untuk menghadiri acara peluncuran produk Nokia Lumia 800 di Singapura. Acaranya sendiri diadakan di kawasan Clarke Quay. Jadwal cukup singkat, jadi tidak sempat banyak mengunjung tempat dan berjalan-jalan. Tanggal 7 Desember sampai di Singapura, dan tanggal 8 Desember saya sudah berada kembali di Jogjakarta. Walaupun jadwal cukup singkat, namun saya mengalami perjalanan yang menyenangkan.

Perjalanan ke Singapura

Saya mendapatkan cukup waktu untuk mempersiapkan keberangkatan, paling tidak untuk memutuskan apakah bisa berangkat atau tidak di tanggal tersebut. Kebetulan, dari rekan-rekan yang lain, perjalanan saya dimulai dengan agak berbeda, karena saya berangkat dari Jogjakarta — sedangkan yang lainnya langsung dari Jakarta.

Sebagai pihak yang mengundang, saya harus memberikan apresiasi karena semua sudah dipersiapkan. Hal-hal yang terkait dengan keberangkatan sudah diatur semua. Intinya: saya tinggal berangkat. Sialnya, saya sendiri juga harus berjuang untuk bangun pagi untuk ke Jakarta terlebih dahulu dengan pesawat pertama dari Bandara Adisutjipto.

Sekitar pukul 04.30 WIB saya sudah dalam perjalanan ke bandara, dah menempuh perjalanan yang cukup singkat. Tak lebih dari 30 menit saya sudah berada di bandara untuk selanjutnya terbang dengan menggunakan maskapai Garuda Indonesia (GA 201) pada pukul 06.00 WIB. Harapan terbesar saya adalah saya bisa sampai di Jakarta dengan selamat dan tepat waktu, karena tidak banyak waktu untuk pindah dengan pesawat berikutnya.

Untitled

Perjalanan lancar dan tepat waktu, dengan cuaca yang cerah.  Pukul 07.15 WIB saya sudah keluar dari terminal kedatangan Bandara Soekarno-Hatta untuk langsung menuju ke terminal keberangkatan yang kebetulan berdekatan.

Saya langsung menuju ke check-in counter Singapore Airlines (SQ 955). Jadwal keberangkatan adalah pukul 09.20 WIB. Semua proses cepat dan lancar. Cuma ketika di bagian imigrasi, sempat agak deg-degan karena antrian yang panjang. Rekan-rekan yang lain sudah berada di dalam, dan saya mendapatkan informasi untuk menyusul mereka di salah satu kedai kopi di dalam. Dan, ternyata masih cukup waktu untuk minum kopi disana.

Pukul 09.45 WIB pesawat  Singapore Airlines — jenis pesawatnya adalah Boeing 777-200 — lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta. Penerbangan ini saya habiskan sambil mengobrol dengan rekan satu perjalanan, dan tak lupa sambil menikmati makanan yang disajikan.

Tiba di Singapura

Kurang dari 90 menit (kira-kira pukul 12.00 waktu Singapura) pesawat sudah mendarat di Changi, Singapura. Setelah menyelesaikan urusan administrasi kedatangan, perjalanan langsung dilanjutkan ke hotel tempat menginap dengan menggunakan taksi.

Kurang dari 30 menit, taksi sudah sampai ke sebuah hotel di kawasan Orchard Road, tepatnya di Mandarin Orchard. Bersama dengan rekan yang lain menunggu untuk menyelesaikan urusan administrasi. Dan, akhirnya selesai juga.

Saya kira satu kamar akan ditempati oleh dua orang, atau bahkan malah tiga — karena kebetulan rombongan (selain dari pihak Nokia Indonesia) berjumlah tiga orang. Ternyata, masing-masing mendapatkan satu kamar. Wah!

Sebelum menuju kamar masing-masing, kami membuat janji terlebih dahulu untuk bertemu di lobi depan setelah beristirahat. Agenda selanjutnya sembari menunggu waktu untuk berangkat ke Clarke Quay adalah mencari makan siang dan membeli kartu perdana untuk keperluan koneksi internet selama disana.

Setelah perjuangan mencari kartu perdana berhasil — akhirnya membeli kartu perdana SingTel — berhasil, perjalanan mencari makan siang berhenti di sebuah tempat makan di Paragon. Menunya?

Dan, disinilah untuk kali pertama saya menggenggam, dan sedikit mengoperasikan produk Nokia Lumia 800. Dari informasi yang saya baca, produk ini secara fisik mirip dengan Nokia N9. Kebetulan, saya sendiri sudah menggunakan Nokia N9 beberapa waktu. Saya juga sudah sempat menuliskan sekilas pengalaman menggunakan produk Nokia N9 ini. Dari sisi disain, saya suka.

Kesan pertama setelah mencoba beberapa menu, aplikasi, dan melihat demo fitur secara langsung… Saya pengen punya satu! Di Indonesia sendiri, saya kurang tahu kapan tepatnya ponsel ini akan diluncurkan secara resmi. Informasi yang saya dapat, baru akan diluncurkan di tahun 2012 nanti. Baiklah.

Setelah kenyang sembari beristirahat di tempat makan tersebut, akhirnya kembali ke hotel yang jaraknya tidak terlalu jauh. Setelah membuat janji untuk ketemu kembali di lobi depan sekitar pukul 17.30, akhirnya semua kembali ke kamar masing-masing. Waktu dikamar saya habiskan untuk sekadar beristirahat, mandi dan tak lupa mengisi baterai beberapa ponsel yang saya bawa. Agak sedikit ribet juga karena ternyata colokan listrik yang ada kebanyakan menggunakan colokan dengan tiga lubang.

Untunglah di kamar mandi ada colokan dengan dua lubang. Jadilah ponsel tercerai berai. Ada yang diisi batere dari colokan langsung, dan ada juga yang dari sambungan USB di laptop.

Sekitar pukul 17.30 sesuai dengan waktu yang disepakati, akhirnya kami berangkat ke Clarke Quay.

(bersambung…)


Comments

5 responses to “Menghadiri Peluncuran Nokia Lumia 800 di Singapura (Bagian 1)”

  1. Mantap fasilitas dan menu makanannya! :)

  2. Singair kan muahalnya buangetbuangetbuanget. Mupeng :|