Kunjungan Kedua Fisioterapi ke Jogja Orthopaedic Sport Clinic (JOSC)

Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya mengenai pengalaman melakukan fisioterapi di Jogja Orthopaedic Sport Clinic (JOSC).
Baca tulisan sebelumnya: Pengalaman Fisioterapi di Jogja Orthopaedic Sport Clinic (JOSC)


Pemesanan

Karena sebelumnya sudah melakukan pemesanan dan komunikasi melalui WhatsApp, untuk kedatangan kedua saya langsung kirim pesan ke WhatsApp sekitar pukul 09.30 WIB. Awalnya saya mau datang di hari Sabtu, tapi Jumat malam benar-benar kondisinya terasa sakit sekali. Bahkan, seolah lebih sakit dari sebelumnya. Saya paham, bahwa paska penanganan memang biasanya tidak langsung sembuh, memar juga saya sudah pahami efek dari penanganan sebelumnya juga.

Tapi, karena memang saya bisa datang lagi, kenapa tidak? Dan, kebetulan untuk jadwal paling cepat bisa di jam 10.30 WIB. Karena hari Jumat ada waktu sholat Jumat, jadi saya berharap semoga waktunya mencukupi.

Catatan

Saya tidak mendapatkan imbalan ataupun memiliki kerjasama dengan pemberi layanan. Semua yang saya tulis merupakan pendapat dan pengalaman pribadi. Biaya atas jasa yang muncul merupakan biaya pribadi. Hasil dan pengalaman berbeda mungkin bisa terjadi. Saya sarankan untuk mencari informasi terbaru terkait pemberi layanan. Tulisan ini berdasarkan pengalaman pada Oktober 2020.

Terapi Kedua

Seperti sebelumnya, saya sampaikan apa keluhan saya, rasanya bagaimana, termasuk apabila ada aktivitas berat yang saya lakukan. Yang melakukan terapi kali ini berbeda. Jadi ada satu terapis wanita, dan satu terapis laki-laki.

Dan, proses terapi dimulai.

Semua proses dengan alat mirip dengan sebelumnya. Yang kali ini berbeda adalah penanganan untuk terapi secara manual. Saya sempat berpikir kunjungan kedua ini mungkin lebih santai, lebih ringan, dan tidak semenyiksa sebelumnya.

Ternyata saya salah. Bahkan, salah besar.

Ada beberapa instruksi yang sama dengan sebelumnya, tapi lebih banyak gerakan yang berbeda untuk saya lakukan. Leher, bahu, dan punggung bagian atas benar-benar jadi fokusnya. Ketika bahu ditekan, dan terasa sakit lalu geser sedikit dan lebih sakit, disitulah justru diberi tekanan lebih pakai tangan dan siku, kemudian saya dimintah untuk menggerakankan tangan saya berulang-ulang. Begitu seterusnya di beberapa titik lain.

Saya juga diminta untuk mengikuti beberapa gerakan yang saya lakukan sambil berdiri, terutama untuk peregangan otot. Sama dengan sebelumnya, semua dilakukan dengan perlahan, tidak terburu-buru. Jadi semua proses santai saja.

Setelah seluruh proses selesai, saya merasakan efek yang langsung. Area yang sebelumnya sangat sakit, terasa jauh lebih baik. Ada memang sedikit pegal tapi rasanya bukan sakit karena ada otot/syaraf kejepit. Semoga setelah ini semuanya memang menjadi lebih baik.

Dan, untuk kedatangan kedua ini, tidak ada biaya yang dibebankan, karena mengambil paket yang dua kali kedatangan. Lagi-lagi, dengan harga yang saya bayar, rasanya memang good deal banget.


Sepulang dari sana, saya melanjutkan aktivitas seperti biasa, dengan tetap menghindari aktivitas yang berat untuk tangan dan bahu saya yang sebelah kanan. Malamnya, saya bisa tidur dengan lebih nyaman, karena rasa sakit yang jauh berkurang. Sabtu keesokan harinya, saya bandingkan dengan sebelumnya, rasanya jauh lebih baik. Masih ada sedikit pegal, tapi saya rasakan bukan pegal karena sakit. Mungkin ini masuk dalam tahapan recovery.

Dan, saya lanjutnya dengan peregangan-pereganan ringan. Sebenarnya, hampir setiap pagi dan sore saya tetap beraktivitas ringan seperti jalan-jalan sambil menemani anak jalan keliling kompleks. Namun, sepertinya dibarengi dengan peregangan ringan terasa lebih enak juga.

Hari Minggu, perkembangan terasa lebih baik. Sakit-sakit berangsur hilang, saya gerakkan tangan dan bahu juga tidak terasa sakit. Ada sedikit saja, tapi sudah terasa nyaman. Leher juga lebih mudah untuk digerakkan menengok dan menunduk, termasuk menengadah.

Dan, ketika saya tulis artikel ini, kondisi sudah jauh lebih baik.

Tips

Untuk yang berencana ke JOSC (dan mungkin klinik sejenis ada kemiripan), dari pengalaman saya, ada beberapa hal yang mungkin bisa diperhatikan:

  1. Sampaikan keluhan dengan apa adanya. Termasuk misal ada hal lain yang mungkin mempengaruhi/menyebabkan cidera.
  2. Ketika datang, gunakan pakaian yang nyaman, termasuk mudah dilepas. Saya datang hanya menggunakan kaos saja. Saya masih pakai celana panjang, karena cidera pada bagian badan atas, jadi tidak terlalu mengganggu. Yang penting, gunakan pakaian yang nyaman.
  3. Lebih baik membuat janji terlebih dahulu. Dalam kasus saya, WhatsApp JOSC cukup reponsif.
  4. Spesifik terkait kondisi COVID-19, tetap lakukan prosedur keamanan diri sendiri dan orang lain. Sebelum dan setelah masuk area, selalu cuci tangan pakai sabun. Walaupun bed dan peralatan selalu dibersihkan setelah penggunaan, saya tetap membawa sendiri alas untuk bed berupa kain untuk menutupi bantal.
  5. Walaupun namanya terkesan klinik untuk mereka yang membutuhkan terapi karena cidera olah raga, namun klinik semacam JOSC ini juga melayani untuk terapi secara umum. Sekali lagi, mungkin bisa ditanyakan terlebih dahulu baik jika memilih JOSC atau klinik sejenis lainnya.

Lain-lain

Beberapa informasi lain yang mungkin bermanfaat atau bisa menjadi pertimbangan:

  1. Apakah harganya mahal?
    Bagi saya, mahal atau tidak itu relatif ya. Mungkin banyak yang menawarkan jasa sejenis dengan biaya yang lebih murah (atau ada juga mungkin yang lebih mahal). Saya belum bisa membandingkan harga di klinik terapi lainnya dengan kualitas layanannya. Tapi, untuk JOSC, berdasarkan pengalaman pribadi, harga masih reasonable.
  2. Paket perawatan terapi apa saja?
    Saya tidak terlalu ingat dengan jelas, tapi selain paket dua kali kedatangan (ketika baru kali pertama datang), ada juga misalnya paket terapi 6 kali, dengan biaya yang jadinya lebih murah. Ini menurut saya penting, karena bisa jadi pemulihan belum tentu selesai dalam satu atau dua kali terapi saja.
  3. Apakah bisa memilih terapis?
    Karena baru pertama kali datang, jadi saya mengikuti saja. Tapi, setahu saya seluruh terapis sudah memiliki kualifikasi yang cukup untuk menjalankan terapi. Bahwa mungkin disana ada yang senior/junior secara jam terbang, termasuk ada helper, ya mungkin saja. Kalau sudah beberapa kali dan menemukan yang cocok, mungkin bisa.
  4. Kenapa tidak ke tukang urut atau tukang pijit tradisional?
    Seperti alasan awal, ini soal pilihan. Ketika ini terkait dengan cidera medis, saya memilih untuk ke klinik semacam ini. Awalnya terpikir juga untuk ke tukang urut atau tukang pijit tradisional, tapi karena kondisi saat ini dan saya butuh kepastian jadwal, jadi saya memilih untuk fisioterapi di klinik. Oh ya, saya agak susah kalau soal biaya. Waluapun mungkin lebih murah, tapi tak jarang biaya yang dibebankan di tukang urut atau tukang pijit ini tidak jelas berapa. Tak jarang hanya seikhlasnya, yang malah membuat ribet.
  5. Layanan fisioterapi mana yang terbaik, khususnya di Jogja?
    Saya tidak tahu. Pertama, karena memang baru pertama kali melakukan fisioterapi, dan baru satu tempat yang saya kunjungi. Saya lihat informasi di internet, pilihan cukup banyak. Jika bingung, bisa juga tanya-tanya terlebih dahulu melalui telekonsultasi. Jika merasa nyaman, cocok, silakan dicoba. Atau, bisa tanya ke teman terdekat yang mungkin sudah pernah mencoba layanan semacam ini.
  6. Apakah ada promo khusus?
    Mungkin ada, dan lebih baik langsung tanyakan saja ke masing-masing klinik. Untuk JOSC, sepertinya informasi terbaru termasuk promo banyak diposting di Instagram JOSC. Apakah kalau datang kesana karena baca tulisan ini Anda akan dapat promo? Sepertinya tidak, karena saya juga tidak punya promo, dan tidak pakai promo khusus.
  7. Apakah ada biaya lain selain biaya fisioterapi?
    Saya tidak dibebankan biaya tambahan. Untuk pembayaran, di JOSC juga menerima pembayaran non-tunai, jadi ini mungkin bisa sedikit membantu juga. Untuk tip, tidak ada keharusan. Saya tidak tahu dilarang atau tidak, tapi seharusnya tidak dilarang. Karena kemarin hari Jumat, alih-alih memberi tips berupa uang, dengan senang hati saya kirim saja pizza untuk sedikit snack makan siang dari Pizza Hut Delivery yang ada persis di sebelahnya.

Semoga artikel ini membantu.


Comments

One response to “Kunjungan Kedua Fisioterapi ke Jogja Orthopaedic Sport Clinic (JOSC)”