Ketika Bepergian dengan Pesawat Terbang

Saya memang tidak harus sering melakuan perjalanan dengan menggunakan pesawat terbang. Tapi, memang ada perubahan dalam hal frekuensi bepergian dibandingkan tahun kemarin dan tahun sebelumnya. Dan, rata-rata perjalanan juga tidak jauh, masih di pulau Jawa saja. Dulu, saya lebih memilih kereta api (jika memang tujuan memungkinkan untuk dijangkau dengan moda transportasi ini). Memang, paling sering ya cuma tujuan Jogjakarta-Jakarta saja.

Tapi, jika dibandingkan dengan sekarang saya lebih sering menggunakan jasa penerbangan. Efisiensi waktu kadang lebih menjadi prioritas. Apalagi, jika menilik dari harga yang tidak terpaut jauh — dibandingkan kereta api misalnya.

Pemandangan dari jendela ketika menggunakan jasa Air Asia.
Pemandangan dari jendela ketika menggunakan jasa Air Asia.

Sampai sekarang, kadang masih ada kekhawatiran tentang keselamatan perjalanan. Tapi, kalau dipikir lagi, bukankah semua perjalanan memang memiliki resiko? Syukurlah sampai sekarang saya masih bisa menikmati perjalanan dengan aman. Dan, kebetulan belum mengalami keterlambatan perjalanan yang mengganggu jadwal yang sudah direncanakan. Keterlambatan paling parah yang pernah saya alami terakhir kali ketika melakukan perjalanan dengan menggunakan kereta api beberapa bulan lalu. Setiap perjalanan, saya sering menikmatinya dengan melihat pemandangan dari sisi jendela. Walaupun kadang memang tidak mendapat tempat duduk di sisi jendela.

Dan, jika dalam perjalanan kebetulan membawa kamera, kesempatan untuk mengambil gambar melalui pintu jendela kadang menjadi sebuah keasyikan tersendiri. Ya, walaupun kadang pemandangan harus terganggu karena awan tebal atau cuaca yang sedikit kurang bersahabat.

Selepas take off dari Bandara Adisutjipto, menggunakan Lion Air.
Selepas take off dari Bandara Adisutjipto, menggunakan Lion Air.

Momen yang paling seru adalah ketika pesawat baru saja take off dan berputar arah dan kebetulan berada di tempat duduk yang pemandangannya mengarah ke darat. Kalau kebetulan mendapat tempat duduk yang berlawanan pemandangannya, mungkin harus sedikit manyun saja. Kalau posisi pesawat sudah terbang dengan stabil, kadang hanya memotret jika kebetulan ada pemandangan/obyek yang menarik saja seperti kumpulan awan, atau misal ketika bisa mendapatkan gambar sayap pesawat dengan latar belakang awan yang cerah.


Comments

6 responses to “Ketika Bepergian dengan Pesawat Terbang”

  1. saya phobia naek pesawat.. padhal impian saya ke eropa yang notabene kudu ngendon di pesawat lebih dari 12 jam.hiks

    1. Wealah.. kalau begitu ke Eropa naik kapal laut saja gimana? Atau naik kereta api saja ke Eropa-nya? :D

  2. mengintip dari jendela memang mengasyikan! entah naek kereta, mobil pesawat ataupun kapal :D

  3. saya suka sama dunia dirgantara, suka liat pesawat-pesawat, ironisnya belum pernah naik pesawat… hehe… *katrok*

      1. Wahahaahahaha… Iso gelut iki .LOL