Berkunjung dan Menikmati Sajian Makanan di Dowa Honje Bag and Restaurant Jogjakarta

Kemarin (13 Januari 2015), kali pertama saya menginjakkan kaki di Dowa Honje Restaurant (atau, sebut saja Honje Resto) di kawasan Jl. Mangkubumi, Jogjakarta. Kedatangan saya juga atas ajakan untuk mencicipi sajian kuliner melalui acara kecil food tasting yang diadakan disana.

Kalau kita bicara kota Jogja, laju perkembangan kota ini terasa berjalan dengan cukup cepat. Bagi para pemburu dan pecinta makanan, alternatif juga mulai banyak untuk memanjakan mereka. Bahkan, beberapa gerai makanan yang dulunya mungkin hanya dapat dinikmati di kota besar seperti Jakarta, sekarang sudah dapat ditemui di Jogja. Konsep pilihan makanan yang “itu-itu saja” mungkin mulai tidak berlaku lagi. Atau, bagi beberapa orang mulai bingung dengan banyaknya alternatif.

dowa Honje mangkubumi

Sebelum datang, saya sengaja tidak terlalu banyak mencari referensi tentang apa yang ditawarkan dan lebih memilih untuk menantikan kejutan-kejutan yang mungkin akan saya dapatkan, dengan tanpa memiliki ekspektasi apapun soal rasa, harga, ataupun pilihan menu.

Nama “Honje Resto” mungkin cukup asing jika dibandingkan dengan nama “Dowa” (‘Dowa’ sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti ‘doa’). Untuk yang suka dengan fesyen — terutama pecinta produk tas — produk tas dengan merek Dowa saya rasa cukup familiar. ‘Dowa Honje Resto’ sendiri dapat dilihat sebagai sebuah perbaduan antara showroom produk tas Dowa dan restoran yang berada dalam satu bangunan arsitektur yang sama. Dalam bangunan dua lantai ini, Honje Resto berada di area lantai dua.

Kecombrang, kantan, atau honje (Etlingera elatior) adalah sejenis tumbuhan rempah dan merupakan tumbuhan tahunan berbentuk terna yang bunga, buah, serta bijinya dimanfaatkan sebagai bahan sayuran. Nama lainnya adalah kincung (Medan), kincuang dan sambuang (Minangkabau) serta siantan (Malaya). Orang Thai menyebutnya kaalaa. Di Bali disebut kecicang sedangkan batang mudanya disebut bongkot dan keduanya bisa dipakai sambal (sambel matah). (Sumber: Wikipedia)

Kesan pertama

Tak perlu waktu lama bagi saya untuk jatuh hati pada disain arsitektur bangunan ini. Kesan artistik, unik, dan menarik langsung saya dapatkan ketika saya dihadapkan kepada disain lantainya. Ketika saya ke beberapa area, disain secara keseluruhan selalu menahan saya untuk sejenak menikmatinya. Bahkan, bagi saya tanpa penunjuk toilet juga terlihat menarik.

Karena kebetulan acara yang saya hadiri ini agak sedikit khusus, jadi ada kesempatan juga untuk dapat berbincang dan mendapatkan informasi tentang bangunan yang ditempati oleh showroom Dowa bag dan juga Honje Resto ini.

Kika Puspitasari, yang sore itu mewakili tuan rumah bercerita bahwa bangunan melalui proses panjang untuk tetap mempertahankan disain bangunan berdasarkan referensi-referensi dokumen tentang kondisi awal bangunan yang ada.Menurut informasi, di tahun 1970-an, bangunan ini dipergunakan sebagai toko kelontong. Walaupun memang, ada beberapa bagian yang dalam disain lama memang tidak ada seperti area resto yang bagian dalam. Perubahan misalnya dalam hal penggunaan kaca patri pada pintu, disain atap, dan pemilihan disain lantai.

Showroom tas Dowa yang berada di area yang menyatu dengan bangunan ini secara bisnis tentu saja berusaha untuk memberikan pilihan akses bagi mereka yang ingin mendapatkan produk ini yang sudah pula ada di beberapa showroom di Jogjakarta, termasuk tentu saja di showroom utama dan pabrik yang ada di Jl. Godean Km. 7, Yogyakarta.

Menjelajahi Dowa Honje Resto

Saya bersama dengan rombongan berkesempatan untuk melakukan tur singkat untuk menjelajahi beberapa sudut bangunan Dowa Honje Resto ini. Mulai dari area outdoor, showroom Dowa, sampai ke area balkon yang berada di lantai dua. Dan, saya baru menjumpai bahwa disinilah salah satu posisi paling menarik untuk bisa mendapakan best view dari Tugu Jogja sebagai salah satu landmark kota Jogja. Namun sayangnya, kabel listrik yang berseliweran agak sedikit mengganggu pemandangan. Tak lupa juga, tur membawa saya masuk ke area paling ‘suci’ dari sebuah restoran, yaitu dapur.

Secara kapasitas, informasi yang saya dapatkan adalah bahwa restoran ini total mampu menampung 100-110 orang (di area luar dan dalam).

Menikmati sajian Honje Resto

Dalam food tasting ini, ada beberapa sajian yang ditawarkan sebagai pilihan soup, main course, dessert dan minuman. Saya sendiri memilih Seafood Saffron Clear Soup, Australian Tenderloin Steak, Happy Dessert, dan Iced Lycee Tea.

Sebelum menikmati menu pilihan saya, disajikan dua menu lain yaitu Honje Salad, Rissoles Mayonaisse, dan Tahu Goreng Cabe Garam. Ketiga menu tersebut cukup cocok di lidah Jawa saya. Honje Salad yang segar ini merupakan kombinasi beberapa sayuran dan buah seperti stoberi, mangga, dan nanas. Dressing sendiri dibuat oleh Honje dengan (tentu saja) menggunakan unsur honje/kecombrang.

Saya suka risol, dan Rissoles Mayonaisse yang saya santap sepertinya akan saya pesan lagi jika saya berkunjung kesana di lain kesempatan. Tahu Goreng Cabe Garam merupakan kudapan tahu digoreng dengan tepung dan irisan cabai dengan paduan rasa asin pedas.

Seafood Saffron Clear Soup memiliki komposisi udang dan daging salmon, dan dengan kuah yang terasa segar. Ada juga disana wortel yang diiris dengan lembut. Saat saya memesan steak, saya tidak sempat menanyakan bagaimana daging saya ingin dimasak. Dan, saya mendapati kalau daging yang saya santap terasa terlalu matang. Disajikan dengan cukup standar beserta dengan salad, terong, tomat, jamur, kentang, dan saos. Kalau secara rasa, di lidah saya, daging sedikit terlalu asin.

Dan, Happy Dessert yang saya pesan adalah berupa es krim vanilla dengan campuran beberapa potong jelly, dan sedikit Baileys. Ya, memang mengandung sedikit alkohol. Tapi, karena saya sendiri suka dengan Baileys dan es krim, saya rasa ini adalah pilihan yang tepat.

Karena saat itu saya datang bersama dengan cukup banyak rekan, jadilah saling mencicipi pesanan yang lain. Ada ‘Mushroom Soup with Cheese Baguette’ yang akhirnya saya sedikit cicipi karena saya bukan pecinta jamur, ‘Salmon Tomato Relish’ dan ‘Nasi Ayam Honje’ untuk sajian utama, Churros dan Profiterole untuk pencuci mulut. Untuk yang terakhir, setelah acara selesai, saya sempat mencicipi juga Roast Duck Breast yang (menurut saya), rasanya sangat enak! I will definitely go back there for this!

IMG20150113160121

Menu

Saya sempat melihat dengan lengkap pilihan sajian yang ada dalam menu. Dan, cukup banyak pilihan yang bisa dipilih. Jika saja saya datang kesana dan langsung menghadapi pilihan dalam menu, saya mungkin akan membutuhkan waktu lama untuk mengeksplorasi menu. Atau, saya bisa mengambil pilihan untuk meminta rekomendasi dari pramusaji karena tidak ada tanda dalam menu hidangan mana yang direkomendasikan. Berikut diantaranya (pilihan menu lain juga tersedia):

  • Salad dan Sup. Untuk pilihan salad, ada beberapa pilihan seperti Fresh and Crisp Salad, Avocado and Crab Meat Salad, Chicken Caesar Salad. Menu salad ditawarkan dengan harga Rp 32.000 – Rp 40.000. Untuk sup, selain yang saya sebutkan diatas, ada juga pilihan Sweet Corn Cream Soup. Harga menu sup berkisar antara Rp 25.000 – Rp 39.000.
  • Kudapan/appetizer. Beberapa pilihan dalam menu seperti Beef Nachos, Chicken Wings, Mendoan, atau sate lilit. Kisaran harga Rp 20.000 – Rp 30.000.
  • Main course. Ada cukup banyak pilihan makanan dari ikan (Fish and Chips, Pan Fried Norwegian Salmon, dan Pan Fried Norwegian Salmon Tomato Relish), daging sapi (sup iga, sob buntut, dan steak), burger/sandwich, ayam, dan juga bebek. Selain itu, ada pula beberapa pilihan pasta dan nasi. Kisaran harga Rp 30.000 – Rp 130.000.
  • Pencuci mulut. Dengan kisaran harga Rp 20.000 – Rp 40.000, kita dapat memilih beberapa menu seperti es krim vanila, Chocolate Lava, Es Buah Honje, atau seperti yang saya sebutkan diatas yaitu Happy Dessert atau Profiterole.
  • Minuman. Ada pilihan minuman panas dan dingin seperti beberapa pilihan teh, kopi, dan jus. Untuk pecinta bir, Honje Resto juga menyediakan beberapa pilihan dalam menu.

Informasi lain

Jika ingin berkunjung, Dowa Honje Restaurant ini berada di lokasi yang strategis. Hanya sekitar 50 meter dari Tugu Jogja (di sebelah sisi kanan Jalan Mangkubumi).

  • Lokasi: Dowa Honje Bag and Restaurant
  • Alamat: Jl. Mangkubumi 125, Yogyakarta (Lokasi di peta)
  • Jam buka: 10.00-23.00 (Selasa-Kamis), 10.00-24.00 (Jumat-Sabtu), 09.00-23.00 (Minggu). Hari Senin tutup.
  • Telepon: 0274-6429682
  • Website: honje.co.id

Catatan: Ulasan diatas adalah pendapat pribadi berdasarkan kunjungan pada 13 Januari 2015. dan saya tidak memiliki afiliasi atau hubungan bisnis dengan pihak Dowa/Honje Resto. Semua foto dalam artikel ini adalah koleksi pribadi.


Comments

One response to “Berkunjung dan Menikmati Sajian Makanan di Dowa Honje Bag and Restaurant Jogjakarta”

  1. Wah ada jogu resto yang kayak gini di jogja, salam kenal Mas