Data Pembayaran di Situs Belanja. Simpan atau Hapus?

Foto oleh Avery Evans via Unsplash

Sebagai salah satu kegiatan bebersih akun, selain menghapus following akun di Instagram, saya juga melakukan penghapusan beberapa data pembayaran yang melekat di akun-akun saya, terutama di situs/layanan yang cukup sering saya gunakan untuk bertransaksi.

Tentu aja, dengan punya data pembayaran, proses akan sedikit lebih cepat, tapi di saat yang sama bisa juga ‘berbahaya’. Ya, terkait dengan adanya kemungkinan peretasan, tapi keputusan/proses membeli jadi lebih singkat. Jadilah saat ini seluruh data pembayaran (kartu kredit) di situs-situs niaga-el seperti Shopee, Tokopedia, Blibli, dan lainnya saya hapus semua.

Untuk Shopee dan Tokopedia, saya lebih suka menggunakan pembayaran langsung melalui saldo ShopeePay atau OVO. Untuk pembayaran lain secara daring, saya rasa juga sekarang sudah sangat fleksibel pilihannya. Pembayaran kartu kredit di kedua platform tersebut lebih sering ketika saya gunakan untuk transaksi yang agak besar, atau cicilan.

Untuk data-data di layanan lain yang sifatnya berlangganan atau tagihan rutin dan mengharuskan adanya metode/data pembayaran yang harus tersimpan, perubahannya hanya terkait dengan adanya cadangan metode pembayaran. Ada yang memang hanya satu alat pembayaran, ada pula yang lebih. Sebenarnya, bisa juga dengan konsep deposit, namun saya masih agak kurang nyaman dengan cara ini, apalagi deposit juga menarik dana dari kartu kredit.