Berkebun Menyiangi dan Memencar Tanaman

Libur panjang di akhir Oktober lalu banyak saya habiskan dengan kegiatan di rumah saja. Benar-benar tidak tertarik untuk keluar rumah untuk refreshing atau ke tempat publik lainnya. Jangnkan ke Malioboro, ke lokasi yang sebenarnya juga tidak jauh dari rumah saja tidak terlalu menggoda.

Saya habiskan libur dengan kembali berkutat bersama tanaman, di lahan yang cukup terbatas. Kali ini, agendanya menyiangi dan memencar tanaman yang ada di rumah. Jenis tanaman yang kami miliki bukan yang untuk skala pehobi serius. Jadi, benar-benar skala hobi kecil saja.

Jika dibandingkan, tanaman yang ada di rumah juga hasil dari meminta dari saudara malah lebih banyak dibanding yang beli, lalu memencar sendiri, sedikit demi sedikit. Ada juga yang dulu bawa dari rumah lama. Atau, bawa ketika mengunjungi orang tua di Bantul.

Dan, beberapa juga karena “menyelamatkan” punya tetangga.

Yang banyak saya pencar kemarin adalah tanaman Zamia Dolar — begini saya biasa menyebutnya — yang ada di di beberapa pot, dan pot serasa sudah cukup kepayahan menampungnya. Memencarnya juga cukup sederhana saja. Yang termasuk agak susah justru ketika mengeluarkan dari pot, karena cukup berat.

Untuk pot, agak campur-campur sesuai dengan ukuran batang dan jumlah batang yang akan ditanam. Ada juga yang akhirnya ditanam di polibag.

Rencananya, akan saya rawat dulu. Kalau ada yang mau beli, boleh juga dengan harga yang saya yakin akan murah. Atau, mungkin saja seperti yang biasa kami lakukan selama ini: dibagi-bagi saja buat yang main ke rumah sebagai kenang-kenangan.