Berhadapan dengan Kesempatan

Free! (by orangescale)Sepertinya ungkapan bahwa “Kesempatan tidak datang dua kali” cukup tepat bagi saya saat ini. Dulu, saya pernah pula mendapatkan sebuah kesempatan untuk terlibat dalam sebuah pekerjaan. Saya ambil kesempatan tersebut tanpa pikir panjang. Karena saya merasa bahwa itu adalah sebuah peluang yang tepat (bagi saya).

Tapi, kadang saya juga sempat berpikir tentang kesempatan/peluang yang saya ambil saat itu. Saya merasa bahwa saya kurang menyelami banyak hal. Bukan tentang diri saya, tetapi kepada lingkungan, sistem dan pola yang ada. Ada perasaan senang, tapi tak jarang pula muncul perasaan sedikit tidak puas — jika tidak boleh untuk bilang kecewa.

Sekarang, saya sedang dihadapkan dengan sebuah kesempatan yang lain. Dibandingkan dengan sebelumnya, mungkin saya lebih mengerti tentang kesempatan yang datang kepada saya saat ini. Mengambil kesempatan tentu saja bukan tanpa resiko, tapi seandainyapun resiko tersebut harus saya ambil, paling tidak saya sudah siap harus berhadapan/berurusan dengan siapa.

Masalahnya, ketika saya sudah bulat akan mengambil kesempatan tersebut dengan berbagai pertimbangan termasuk menyelesaikan hal-hal lainnya, ada sebuah tawaran lainnya yang pada awalnya saya juga punya ketertarikan disana. Saya tidak ingin serakah. Saya belajar bahwa kita harus fokus. Ayah saya dulu pernah bilang bahwa sinar matahari itu sampai ke bumi panasnya mungkin biasa saja, tapi bagaimana jika difokuskan? Sangat panas!

Untuk saat ini, saya akan mengedepankan kenyataan, pengalamanan, logika, perasaan saya saja untuk berhadapan dengan kesempatan-kesempatan didepan saya. I feel that this is the right one.


Comments

2 responses to “Berhadapan dengan Kesempatan”

  1. Jadi sekarang kerja dimana mas? dibidang apa?

  2. Ha..ha..
    Kok kita sama persis.. Dulu pernah mengalami, dan sudah mengambil keputusan, sehingga sekarang terdampar disini. Dan sekarang, mengalami yang kedua kalinya..